Part 17

1.1K 133 10
                                    

***

     "Wih habis kencan yah"

     Prilly memutar bola matanya malas sekaligus kesal, padahal mood-nya baru saja membaik setelah pergi bersama Ali tapi kenapa mahluk satu itu yang sedang duduk di sofa dengan tidak tahu dirinya kembali menghancurkan mood-nya? "Apa urusan lo?" Pantang baginya untuk tidak melayani ajakan cek-cok gadis itu, baginya apapun yang keluar dari bibir Alexa adalah ajakan untuk beradu mulut.

     "Galak amat, gue kan cuma nyapa lo berdua yang habis jalan bareng" sahut Alexa santai sambil mengibaskan rambut panjangnya ke belakang.

     Melihat ekspresi wajah itu semakin membuat Prilly geram "Emang gue galak, sejak kapan gue lembut sama lo?"

     "Yaudah sih, eh Ali ajarin tuh cewek lo biar lembut dikit sama gue"

     "Emang lo siapa sampe Ali harus ajarin gue buat lembut sama lo?"

     Alexa memperlihatkan raut terkejutnya "Jadi udah bener jadian? Waw, selera lo yang anak pengusaha sekarang turun ke supir haha"

     Memasang wajah angkuh dan melipat kedua tangannya di dada "Gue enggak masalah dan gue enggak malu karena menurut gue yang lebih bikin malu itu adalah kita cari gara-gara sama orang yang enggak tahu apa-apa hanya demi cowok yang udah mutusin kita, malu-maluin banget"

     Seketika raut wajah Alexa mengeras mendengar kalimat yang diucapkan Prilly, ia bangkit lalu menghampiri saudari tirinya itu dengan tatapan kesal "Maksud lo apa?"

     "Gue lagi ngomongin lo yang dengan enggak tahu malu cari masalah sama gue sampe jambak-jambakan padahal Ivan udah mutusin lo kan? Lo dengan enggak tahu malu ngaku kalau dia cowok lo padahal kalian udah putus" papar Prilly tanpa ragu dan berpikir untuk sedikit menjaga perasaan Alexa "Sebenarnya gue enggak mau ngomong ini karena bukan urusan gue, tapi gue enggak terima lo nuduh gue dan sikap sok angkuh lo itu barusan"

     Alexa mengepalkan tangannya emosi, dadanya naik turun bersiap untuk menjambak rambut agak kecoklatan di depannya "Lo enggak berhak ngomong ini di depan orang"

     "Lo juga enggak berhak ikut campur urusan gue, dan jangan sok angkuh di depan gue"

     Baru saja tangan Alexa terangkat untuk menjambak rambut sebahu itu namun tangan Prilly dengan cepat menahannya.

     "Sorry tapi gue udah tahu niat lo" dihempaskannya tangan Alexa dengan sekuat tenaga hingga gadis itu terhuyung ke belakang menabrak sofa "Jangan pernah tangan lo nyentuh gue lagi"

     "Brengsek" merasa tak puas Alexa segera bangkit dari posisinya, dengan langkah lebar ia kembali menghampiri Prilly.

     Membuang tas selempangnya ke lantai dengan sigap Prilly menghindar dan mendorong Alexa dari belakang sehingga gadis itu kembali tersungkur ke lantai.

     Ali yang berdiri di dekat keduanya terpaku kaget melihat aksi Prilly yang tak kenal kasihan pada saudari tirinya "Non enggak apa-apa?" Ali berjongkok membantu Alexa untuk bangkit.

     Dengan senyum kemenangan Alexa melingkarkan kedua tangannya pada pergelangan tangan dan pinggang Ali dan menatap Prilly menantang "See, dia lebih milih gue daripada lo"

     Jika tadi tangan Alexa yang terkepal, kini berganti kedua tangan Prilly yang terkepal kuat melihat gadis itu mendaratkan pelukannya dan Ali yang sama sekali tidak menolak. Tanpa ragu ia melangkah lebar mendekati keduanya, menarik kasar Alexa dan kembali mendorong gadis itu hingga kepala Alexa terbentur kaki sofa.

     "Non"

     "Alexa"

     "Prilly"

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Where stories live. Discover now