27. Raven Alexander

14.1K 1.1K 12
                                    

"Raven?" Alisya hampir tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang ini, bukan kah orang ini sudah tiada beberapa tahun lalu.

"Apa apaan ini" Raven membuka tali yang mengikat kaki dan tangan Alisya, ia melihat bekas memerah disana.

"Siapa yang membawa dia kesini?!" teriak Raven yang mampu membuat jantung Alisya hampir keluar dari tempatnya. Raven yang Alisya kenal dulu bukan yang seperti ini. Cara bicaranya lembut dan sangat baik.

Tak lama pintu ruangannya terbuka dan menampakan dua orang pria tegap yang membawa Alisya kesini, Raven langsung mendekati salah satu dari mereka.

"Kau yang membawanya, apa kau mengikatnya sangat kencang?!" Sarkas Raven sembari memcengkram leher pria itu.

"Iya tuan saya kira--"

"Kau masih berani menjawab ku, apa kau tau siapa dia, berani sekali kau?!" Raven memukuli pria itu dengan brutal bahkan beberapa tukangnya ia patahkan sampai mengeluarkan bunyi, satu pria yang melihatnya hanya bisa diam, ia tidak mau mati sekarang ini.

Alisya yang melihat itu merasa ngeri sendiri, ia takut jika ada orang yang berkelahi didepannya apalagi sampai berdarah.

"Kak Raven berhenti" Lirih Alisya yang tak sanggup mendengar bunyi patahan dan jeritan itu.

"Berhenti kak!" Alisya berteriak membuat Raven berhenti seketika, Raven mengatur napasnya dan berdiri menghampiri Alisya setelah memberi kode untuk membawa pergi orang ini kepada pria satunya lagi.

"Maaf Alisya maaf, aku lupa kamu takut darah dan luka" ucap Raven sambil memegangi pundak Alisya yang langsung ditepis olehnya.

"Jangan pegang pegang" ucap Alisya.
"Kenapa kak Raven culik saya" tanya Alisya sambil menatap Raven nyalang.

"Karena kamu adalah istri dari Kayden yang telah menjebloskan Edi kedalam penjara, saya butuh Edi untuk mencari kamu, tetapi karena kamu sudah ada disini, saya tidak perlu Edi lagi, saya cuma mau kamu" jawab Raven dengan senyum manis khasnya.

"Saya mau pulang!" tukas Alisya cepat.

"Tidak bisa sayang, kamu milik saya" raut wajah Raven seketika berubah.

"Kakak ini gila ya, saya gak ada hubungannya sama kakak" Jelas Alisya pada Raven sambil mengambil langkah mundur.

"Tidak, kita ini ada hubungannya, kita ini teman kecil kan, saya pernah janji akan menikahkan kamu" jelas Raven.

"Enggak sahabat apanya, kakak ini temennya kak Farel, saya gak pernah bilang iya, dan lagi sekarang saya sudah punya suami"

"Enggak Alisya, kamu itu milik saya, kamu gak bisa dimiliki orang lain"

"Milik kakak apanya, saya punya suami saya, lo bukan Raven, Raven udah meninggal" Alisya makin mundur tanpa ia tau ia sudah sangat dekat dengan kasur, dan saat ia mundur lagi ia sudah terjatuh diatas kasur milik Raven.

"Sudah lah Al, lupakan saja Kayden, lupakan saja Leon dan Farel, sekarang hanya ada kita berdua" Raven mendekatkan dirinya pada Alisya dan nyaris menindihnya.

"Enggak, lo bukan Raven, Raven gak gini sama gw, Raven orang baik, Raven gak pernah jahat sama gw, lo bukan Raven, jauh jauh lo" teriak Alisha sambil berusaha mendorong Raven.

"Gw udah punya suami, gw udah punya anak, lo gak boleh sentuh gw" Alisya akhirnya berhasil mendorong jauh Raven.

"Saya gak peduli mau kamu itu sudah bersuami atau janda, kamu itu milik saya, pria itu yang sudah menghamili kamu kan, kan saya bunuh dia!!!" Raven menaikan suaranya membuat Alisya sedikit terperanjat, ia akan membunuh Kayden?.

Young Mom Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang