di deketin

273 42 6
                                    

Hari ini Rara tak bersemangat datang ke sekolah. Saat tadi saja dia memilih pergi dengan angkot dan tidak ikut dengan kakak nya.

Tampak gadis 16 tahun itu berjalan dengan lesu di koridor sekolah, semua orang yang menyapa nya hanya di balas senyuman tipis. Bahkan ada yang menanyakan keberadaan Afisan bukannya menjawab dia malah menangis.

"Hai Ra"

Sapa seseorang yang berusaha mensejajarkan jalannya dengan Rara.

"Hm", jawab Rara malas.

"Kok jutek gitu sih"

Rara tak membalas dan malah mempercepat langkahnya.

"Ra, jangan diem diem gitu dong. Senyum dikit"

"Jo. Udah deh ya, gue lagi males buat ngeladenin lu. Kalau mau nge bully gue nanti aja"

Setelah mengucapkan kata itu Rara langsung meninggalkan seseorang itu dan ternyata adalah Joshua menuju kelas.

"Ehh, gue ga ada niatan nge bully dia... Owh gue tau, cowo nya ga ada nih mangkanya dia badmoot, kemana tuh anak?. Kesempatan gue buat deketin si Rara, tunggu aja dia pasti jatuh ke pelukan gue", ucap batin Joshua lalu menyusul Rara ke kelas.

Di kelas pun Joshua memilih duduk di sebelah Rara yang kebetulan itu bangku Afisan.

"Woi. Kalau lu mau duduk disini udah diem, ga usah ribet", bentak Rara ke Joshua yang sedaritadi menganggunya.

Bentakan Rara membuat seisi kelas terkejut bukan main, yang biasanya seorang Rara gadis pendiam dan lembut menjadi garang seperti ini. Beruntung tidak ada guru di kelas kalau ada Rara bisa kena hukum.

"Iya gue diem"

Jam istirahat pun masuk, Rara bergabung dengan kakak serta yang lain. Tiba tiba Joshua mendekat.

"Ra, makan bareng gue kuy"

Rara sangat risih, sedaritadi Joshua mengikutinya kemanapun seperti surat dan perangko.

Irwan yang melihat Rara tampak risih pun berdiri dari duduk nya.

"Wan", ucap Nia lirih menahan tangan Irwan.

"Lu pergi dari sini atau gue kasih pelajaran buat lu"

"Gue ngajak Rara, jadi ga ada urusan sama lu. Oh ngomong ngomong kemana adek manja lu itu, mati?", ucap Joshua membuat Irwan naik pitam.

Buhg!!. Habis sudah kehabisan Irwan dia langsung membogem pipi kanan Joshua beberapa siswi yang ada di kantin pun berteriak panik.

"Irwan berhenti. Dia udah babak belur itu", ucap Fildan menahan tangan Irwan.

"Lu kok ngebelain dia?"

"Bukannya ngebelain. Kasihan dia nya"

"Irwan, Joshua ikut saya ke BK", ucap guru BK.

Irwan kembali menatap Joshua yang memegang perutnya di lantai.

"Jaga ucapan lu habis ini", ucap Irwan lalu menarik kerah baju Joshua dan membawanya menuju BK.

"Ra, Joshua kenapa deketin kamu?", tanya Nia setelah Irwan dan Joshua pergi menuju BK.

"Ga tau Kak, dia dari pagi aku baru datang dia udah nemplok gitu aja", ucap Rara.

"Udah mending kita nyusul Irwan", ucap Faul di setujui oleh yang lain.

****

Irwan dan Joshua duduk berhadapan dengan guru BK mereka ini. Keduanya hanya bisa menunduk.

"Irwan, bapak selalu menghargai kamu karena kamu anak dari pemilik sekolah ini. Tapi sudah berapa kali terhitung kamu bertengkar dengan Joshua maupun Andre", ucap guru BK tersebut.

DON'T LEAVE ME ALONE (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang