Ketujuh Belas, Sepeda

24 9 3
                                    




"Jadi hari ini kakak mau main sepedaan sama kak Jaemin?" Tanya Jisung sambil mengunyah jelly dan melihat kakaknya yang sibuk memakai helm sepeda.

"Hm." Deheman sang kakak menunjukkan bahwa pernyataan Jisung tidak salah.

"Sama kak Mark?" Tanya Jisung lagi, kali ini anak bungsu itu mengambil es sirup buatan Ara tadi.

"Nggak, kak Mark sibuk. Tugas kuliahnya banyak."

Selesai memakai helm keselamatan, Ara menepuk pelan helm yang sudah terpasang di kepalanya hingga berbunyi 'tuk tuk tuk' dan tersenyum cerah.

"Aku berangkat ya Sung." Pamit Ara, langsung bergegas kearah sepeda milik Jungwoo sebab Ara sendiri tak memiliki sepeda.

"Ra! Mau kemana?" Suara lelaki yang memberhentikan sepedanya itu membuat Ara terkejut, lalu menoleh kebelakang.

"Oh, mau sepedaan sama Jaemin. Kau mau ikut Ren?" Ajak Ara, Renjun lelaki yang kini sedang menatap langit seakan ia tengah memikirkan bagaimana perkembangan perekonomian dunia itu akhirnya tersenyum dan mengangguk.

Tepat Ara sudah ada di depannya, lalu si gadis malah celingukan mencari partner bersepedanya.

"Hmmm tunggu. Jaemin mana?" Tanya Ara.

Renjun menggerakkan bahunya tanda tak tahu, lalu setengah menit selanjutnya dari gang yang tak jauh dari rumah Ara itu, Jaemin datang bersama dengan sepeda mahalnya. Diikuti Jeno di belakangnya.

Senyum Ara mengembang, ia tak tahu bahwa Jaemin dan Jeno sangat keren saat menggoes sepeda berwarna hitam itu.

"Hay Ara!" Sapa Jaemin lalu menekan Rem sepedanya dan berhenti tepat di samping Ara.

"Hay Jaem, Hay Jen." Balas Ara, Jeno yang berhenti di samping Renjun itu mengangguk sambil tersenyum hinggal matanya menghilang.

"Mau berapa kilo nih?" Tanya Jeno, sontak membuat Ara membolakan matanya.

"Kilo? Kenapa gak putar-putar aja di taman. Kan gede juga tuh." Saran Ara membuat Jaemin terkekeh dan mencubit hidung Ara gemas.

"Ya gak kerasa, kalo cuma berputar-putar di taman. Jalan aja secapeknya Ara. Gimana?" Jaemin bertanya, ya dia sadar Ara jarang naik sepeda.

"Oke! Setuju!" Final Ara, kemudian menaiki sadel sepedanya.

"Siapa duluan nih?" Tanya Ara.

"Aku sama kamu aja Ra." Jaemin menjawab.

"Mana bisa? Kau itu naik sepedanya gak santai ya. Biar Ara denganku saja." Protes Renjun yang baru saja mengeluarkan suaranya.

"Ya kan bisa aku pelankan nanti." Balas Jaemin.

"Tidak bisa, harus seimbang biar Ara bisa mengikuti." Renjun tak mau kalah.

Dalam adu protes itu senyum Jeno tercetak sangat lebar. Ia baru kali ini melihat kedua sahabatnya bertengkar menggemaskan setelah kejadian yang memisahkan mereka.

"Jeno" Bisik Ara, membuat Jeno menatap Ara.

"Ayo kau denganku saja" Tambahnya, walau suara tak sampai namun Jeno bisa membaca gerak bibir perempuan yang ada di posisi di depannya.

Jeno mengangguk menyanggupi, lalu melajukan pedalnya diikuti Ara di sampingnya.

"Hey! Kami duluan!" Teriak Ara kegirangan.

Membuat Renjun dan Jaemin sama sama menatap dua temannya sudah berpasangan bersepeda bersama.

"Aih! Sial. Kau sih Jaem!" Sungut Renjun.

Cerita Mereka (SELESAI).Where stories live. Discover now