06 ~ Yang Ketiga Adalah ....

1K 145 18
                                    

Antara sakit dan sehat sama-sama harus disyukuri.
Kurangi berkeluh kesah saat sakit mendera.
Setidaknya Tuhan telah mencabut empat nikmat saat sakit.
Jangan menghitung nikmat yang hilang,
tapi hitunglah berapa nikmat yang sudah kau lewati saat sehat.
Tak terhitung!
(Nararya Tirtakusuma)

🍃🍃🍃

Andre mengantar pulang dokter muda yang memeriksa Arya. Saat tahu sang dokter tidak membawa kendaraan, Andre berdiri paling depan bak pahlawan. Dia tak tega membiarkan dokter muda, modis nan cantik itu pulang tanpa pengawalan.

Aren dan Andre sepakat untuk meliburkan diri hari ini. Namun saat siang Aren ada rencana untuk ke kampus sekadar menyerahkan tugas. Saat sedang berbicara dengan Arya, ponsel Aren berbunyi.
Aren menatap Arya sejenak lalu menyodorkan ponselnya supaya sang abang tahu siapa yang menelepon. Nama bunda Arya tertera di sana. Aren mengangkatnya sebentar lalu menyerahkannya pada Arya.

Selamat! Ternyata Aren mengirim pesan pada sang mama bahwa Arya sakit. Bisa dipastikan mama Aren lah yang mengadu pada sang bunda jika dirinya sakit. Arya menelan salivanya yang terasa pahit sebelum berbicara dengan bundanya.
"Asalamualaikum, Bun ...," ujar Arya lirih.

"Wa alaikum salam, kata Mama Rid, Arya lagi sakit? Sakit apa, le? Sudah ke dokter? Atau Bunda ke situ, ya, sama ayah! Bunda khawatir kalo kamu sakit. Aren gimana? Baik-baik saja?"

"Bunda kalo tanya satu-satu dulu, Arya bingung mau jawab yang mana! Aren baik, nggak usah ke sini, Bun. Arya janji bakal istirahat soalnya sudah dapat surat keterangan sakit dari dokter. Di sini lagi wabah chikungunya, Arya kena juga, Bun!"

"Pulang aja, yo, le? Biar ayahmu sama Papa Revan yang jemput. Gimana?"

Arya menolak permintaan sang bunda. Ada sekitar setengah jam bundanya menelepon. Memberikan wejangan untuk lebih menjaga kesehatannya. Selebihnya adalah omelan khas ibu-ibu kepada putranya yang super keras kepala.

Arya bahkan memasang wajah melas pada Aren, memohon bantuan supaya sambungan telepon dari sang bunda segera berakhir. Aren menggeleng, lelaki itu justru menikmati saat Arya tersiksa menerima ceramah dari sang bunda.

"Selamat menikmati!" ujar Aren dengan wajah berserinya.

🍃🍃🍃

Andre akhirnya kembali sesuai dengan janjinya. Ibarat pergantian pemain, begitu Andre datang giliran Aren yang pamit untuk mengantarkan tugas.

"Gue tinggal dulu, Ndre, titip abang! Dia lagi tidur, sih. Kalo lo laper bisa gofood ntar gue ganti. Bahan makanan abis, ntar kalo gue lamaan dikit gapapa, ya? Mau belanja dulu."

"Santuy, lah, Ren. Kayak sama siapa, lo! Gue langsung ke kamar abang lo, ya?"

"Oke, gue pamit kalo gitu," ujar Aren sambil menutup pintu rumahnya.

Andre tak menoleh lagi, dia langsung menaiki tangga dan menujut kamar Arya. Dilihatnya sang sahabat itu sedang tidur. Tak ingin mengganggu, Andre memilih untuk bermain game online di ruang tengah, sebelah tangga.

Belum juga Andre memulai permainannya suara denting ponsel berbunyi. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali. Ada sekitar 25 pesan whatsapp yang masuk.

PBI '18_AruanMala
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre
Andre

Vana Ilusiòn ✔Where stories live. Discover now