21.💔

333K 38.1K 15K
                                    

Sepertinya, kebahagiaan itu tak berlaku untukku.

***

"Ha--hamil?" Gladys menegaskan kata itu.

Siska mengangguk lalu menunduk. Pandangan Gladys menatap Aldo dengan lekat. Aldo balik menatapnya, perlahan air mata Gladys jatuh.

"Glad gak boleh bahagia ya?" ucap Gladys membuat Aldo langsung menggelengkan kepalanya.

"Glad, aku akan bunuh dia. Aku akan bahagia bersamamu," ucap Aldo membuat Gladys langsung mengusap air matanya kasar.

"Kakak orang paling jahat di dunia, karena tega membunuh darah daging sendiri," ucap Gladys membuat Aldo diam.

"Tapi aku gak mencintai dia," ucap Aldo sambil mengusap air mata Gladys.

"Jadi, selama aku sakit kakak main gila? Aku kira, kakak tulus. Tapi nyatanya, kamu orang yang buat aku kecewa," ucap Gladys sambil melepaskan tangan Aldo dari pipinya.
"Glad, ini salah aku," ucap Siska pelan.

"Aku tau, kalian berdua emang salah. Tapi apa wajar kalau kalian bunuh bayi yang gak berdosa itu?" tanya Gladys membuat keduanya diam.

Kecewa kembali hadir, baru saja Gladys bahagia sebentar, dan sekarang ia harus kembali merasakan pengkhianatan.

Baru saja separuh kebahagiaannya kembali, dan sekarang separuh kebahagiaannya di ambang kehancuran. Kemarin tentang keluarga, dan sekarang tentang cinta. Mengapa dunia seolah tak mengizinkan Gladys merasakam kebahagiaan yang utuh?

Gladys menyentuh perut Siska yang masih rata. Selama ini, Gladys tak pernah tahu bahwa ginjal yang ada dalam tubuhnya adalah milik Siska.

"Glad gak mau dia merasakan Kesedihan. Glad mau dia mendapat kasih sayang dari ayahnya ka," ucap Gladys tulus.

"Aku gak akan pernah sudi mendapatkan anak dari dia!" ucap Aldo pedas.

plak

Gladys menampar pipi Aldo keras. Gladys yang mendengar perkataan Aldo saja sakit, apalagi Siska.

"KENAPA KAKAK BERANI MELAKUKAN HAL KOTOR ITU, KALAU TERNYATA KAKAK GAK MAU TANGGUNG JAWAB?!" ucap Gladys berteriak.

"Dia yang sudah menjebakku, aku melakukannya tanpa sadar. Aku juga gak yakin itu anakku Glad," ucap Aldo memberi penjelasan.

"Nikahi dia kak. Dari sini aku paham, kita memang tidak di takdirkan untuk bersama," ucap Gladys membuat Aldo langsung memeluknya.

"Kenapa kita gak bisa bersatu?" tanya Aldo membuat Gladys melepaskan pelukannya.

"Kita berbeda. Tuhan kita yang berbeda. Aku tanya, apa kamu mau menjadi hamba tuhanku?" tanya Gladys membuat Aldo menggeleng.

"Begitu juga aku. Aku belum bisa menjadi hamba tuhanmu," ucap Gladys membuat Aldo diam.

Siska melihat betapa besar cinta yang ada dalam pandangan mereka berdua.

"Kita selesai ya kak. Aku mohon, jadi orang baik ya? Jangan melakukan hal bodoh, aku sayang kakak," ucap Gladys Membuat Aldo langsung menarik tubuhnya ke dalam pelukannya.

RETAK [Sudah Terbit]✓Where stories live. Discover now