Part 3

22.8K 782 20
                                    

Sebuah situs berwarna jingga gelap dan hitam ia buka, kata kunci yang ia ketik adalah dominant sexy fat girl, dan kemudian ia memulai fantasi liarnya di video bersama seorang wanita berbadan berisi dengan pria tampan yang ia kunci di sana. Adegan demi adegan ia nikmati dengan senang hati.

"Ah ... shit, damn, Baby." Ia mengumpat dengan nada suara keenakan.

Begitu menikmati video demi video, hingga akhirnya bunyi alarm terdengar.

Langsung, pria itu dengan sebal menghentikan aktivitasnya, memulai pagi yang cerah, mandi, membersihkan diri, memakai jas terbaiknya dan setelahnya menuju ke dapur.

Ada seorang pria tua berjas di sana, serta beberapa pelayan di sekitarnya yang sibuk melakukan aktivitas masing-masing. Pria itu, duduk di seberang meja tempat pria itu.

"Papah ngehapus lowongan yang kamu unggah tentang asisten pribadi itu."

Brendon menatap tak percaya. "Lah, emang kenapa, Pah?"

"Kamu enggak berpikir, kalau banyak orang-orang yang mikir itu terkesan menyindir?" Brendon mengerutkan kening.

"Menyindir? Dari sisi mana, deh?"

Sang ayah menghela napas. "Kalau kamu pengen nyari jodoh, bukan gini caranya, oke? Apa kamu gak punya cara terbaik selain memanfaatkan nama baik perusahaan?"

"Sekalian liat attitude, kan nanti aku sibuk kerja, satu-satunya hal yang kupikirin ya asisten pribadi. Papah pasti tau skill mereka, kan? Gak cuman itu, selain semok, aku suka wanita karier yang mantep pokoknya wah!"

Ayahnya memutar bola mata. "Terserahlah apa pengen kamu, semoga kamu dapet yang terbaik. Tapi, jangan ulangi lagi yang tadi!"

"Iya, Pah, maaf ...." Ia mulai memakan makanannya, setelahnya tersenyum. "Lagian, aku udah punya siasat biar seleksinya oke, lebih selektif. Efektif sekaligus efisien."

"Mm-hm ... apa-apa kamu ajalah, itu kenapa Papah letakin kamu ke cabang aja, nanti ngaco kalau utama langsung."

"Eh, kenapa, Pah?" Brendon tak terlalu mendengar ungkapan sang ayah.

"Cepat dewasa." Ayahnya tersenyum hangat. "Cepet makan, kita sibuk, oke?"

"Iya, deh ...."

Setelah menyelesaikan masakan mereka, dengan mobil masing-masing di mana sang ayah bersama sopir sedang Brendon dengan mobilnya sendiri mereka pun menuju ke lokasi kerja masing-masing.

Kantor cabang Kristofferish ....

Memakirkan mobilnya, buru-buru Brendon masuk ke bangunan itu, tanpa babibu ke ruangannya. Ada seorang pria yang menghampirinya kemudian.

"Berapa kandidat?"

"Dua puluh tujuh orang, Pak."

"Hm, lumayan. Kamu udah persiapkan ujian lainnya?" Si pria mengangguk. "Oke, kita laksanakan segera. Setelah ujian pertama dimulai, mulai!"

Menuju ke ruangan lain, berupa ruangan dengan layar lebar di hadapan, Brendon duduk di hadapannya. Pria yang ada di sampingnya menyalakan layar, dan muncullah ... gambaran yang membuat pria itu menggigit bibir bawah.

"Aw ... they are so perfect ...," pujinya dengan mata berbinar melihat kumpulan wanita-wanita berisi yang tengah duduk di kursi-kursi depan sebuah ruangan. "Ujian pertama!"

Dengan walkie talkie, si pria mulai menghubungi seseorang. "Adegan pertama!"

Cerita ini tersedia di
Playbook: An Urie
Karyakarsa: anurie
Dan bisa dibeli di WA 0815-2041-2991

ISTRI SEKSI PAK BOS [Brendon Series - K]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang