Liar

1.3K 116 41
                                    




Selamat membaca










Jimin terbangun tanpa kehadiran rahyun di sampingnya, ia sedikit terkejut karena tak biasanya rahyun bangun lebih pagi darinya.

"Apa dia bangun lebih awal?" gumam jimin sembari meraih kursi rodanya di sisi ranjang

"Mungkin hari ini ia akan sibuk" jimin menduduki kursi roda tersebut dengan hati-hati, matanya masih menyesuaikan intensitas cahaya, sehingga dirinya menjadi sedikit sulit untuk melihat sekelilingnya

Jimin mendorong kursi roda tersebut dengan perlahan, ia terlihat tengah memikirkan sesuatu, bisa dilihat dari raut wajahnya, ia seakan-akan sangat heran dengan apa yang dipikirannya.

"Aku menyakitinya?, tidak mungkin!"

Mimpi yang dialami jimin malam tadi cukup membuatnya sangat terkejut saat bangun di pagi hari, bagaimana tidak, ia bermimpi bahwa dirinya menyakiti rahyun, ia menjadi lelaki yang sangat kasar dan pemarah, sungguh sesuatu yang sangat membingungkan, mengapa dirinya didatangi mimpi semacam itu.

"Aku takkan pernah menyakitinya!"

Di dalam mimpi tersebut, sebuah kekerasan jimin lakukan pada rahyun, bahkan ia melihat rahyun menangis dan memohon di hadapannya, sungguh sulit untuk dipercaya.

"Jika tanganku berani menyakitinya, maka akan kubunuh jantung ini dan akan ku lenyapkan tubuh ini"

......

Rahyun berlari masuk ke dalam rumah, seraya berlari ia merapihkan penampilannya dan sedikit menyisir rambutnya yang sangat berantakan.

Ia menyematkan sehelai syal di lehernya untuk menutupi banyaknya bercak merah di sana, bukan hanya di lehernya, melainkan di sekujur tubuhnya yang hampir penuh dengan bercak tersebut.

"Bibirnya sangat liar!"

Rahyun membuka pintu rumah dengan perlahan, ia memperhatikan sekelilingnya yang masih sangat sepi, bahkan ia tidak melihat choira dan jimin yang biasanya sudah berkutik di dapur.

Rahyun pun berlari menuju dapur, bukan tanpa alasan, ia pasti sudah memikirka sesuatu di otaknya.

Dan benar saja, rahyun meraih sebuah peralatan masak dan berlagak sedang memasak, dengan tergesa-gesa ia mengambil semua bahan masakan dan memasak menu untuk sarapan.

Ia melakukan itu semua semata-mata hanya untuk mengelabui jimin dan choira yang tidak mengetahui kepergiannya malam tadi.

"Khe!, mereka benar-benar bodoh!"

Tidak biasanya rahyun melakukan kegiatan masak memasak seperti ini, biasanya jimin dan choiralah yang memasak sarapan untuknya, namun sepertinya ia harus melakukannya hari ini, jika tidak...., mungkin ia akan mendapat sebuah kecurigaan karena pulang sepagi ini.

"Ibu!" panggil seseorang dari arah tangga

"Ouh!, selamat pagi" sambut rahyun dengan gembira

Gadis yang tengah menuruni anak tangga itu terlihat sangat terkejut dengan gelagat ibunya, sungguh pemandangan yang sangat langka, karena sudah bertahun-tahun ia tidak menyaksikan ibunya beraksi di dapur.

What's Wrong With My Wife? Where stories live. Discover now