LIBURAN

760 94 2
                                    

•°•°•°•°•°•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•°•°•°•°•°•

Gustav sudah sembuh hari ini tapu belum masuk sekolah, karena kainan berencana mengajak keluarga kecilnya liburan singkat di pantai.

"Mi kita liburan yuk?" Ucap kainan begitu antusias

"Kemana?" Jawab diora singkat, ia masih fokus dengan handphonenya

"Ke pantai yuk, kita adain piknik, biar gustav nggak jenuh di rumah."

Diora menoleh ke arah suaminya dan berkata, "Emm... kalau gustav ikut aku juga ikut."

"Kalo gitu aku tanya aa' dulu ya." Dengan segera kainan berlari menuju kamar putranya, diora melihat tingkah suaminya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Ckelek

"Gustav."

Gustav menoleh ke arah pintu ketika mendengar pintu kamarnya di buka, akan tetapu ia kembali fokus lagi pada layar handphonenya, saat tau itu abinya , "Apa sih bi, ganggu aja, gystav lagi nonton mugbang nih."

"Dih nggak sopan kamu sama Abi a'"

"Habisnya Abi ganggu aja."

"Ya udah iya minta maaf deh, eh by the way aa' kamu mau nggak jalan-jalan?"

Gustav yg mendengar kata jalan-jalan langsung menoleh ke arah kainan, "Kemana bi?"

"Pantai, kita piknik, dari pada kamu lihat handphone terus padahal baru sembuh."

"Wah yang bener?" Tanya gustav dengan mata berbinar-binarnya.

"Iya beneran besok kita berangkat."

"Yes! Terimakasih Abi." Gustav berdiri dari posisinya langsung memeluk tubuh abinya dengan kencang.

"Tadi ada yang bilang Abi ganggu, siapa ya?" Ucap kainan sembari merotasikan bola matanya.

"Hehehe."

•°•°•°•°•°•

Kesokan hari semua sudah rapi di pagi hari, gustav dan kainan yang biasanya baru bangun jam 9 pagi, kini jam 7 sudah rapi dan selesai sarapan, membuat diora senang, karena paginya kali ini tidak ada drama dari anak dan sang suami

"Aa' barangnya nggak ada yg ketinggalan kan?" Tanya diora kepada gustav, memastikan sekali lagi apa ada barang yang terginggal, takutnya nanti di tengah perjalanan mereka harus kembali ke rumah lagi, pasti akan sangat merepotkan.

"sudah siap semua mi aman" ujar gustav mengacungkan kedua jempolnya.

"Ya sudah kalau begitu, kita berangkat sekarang bi."

Kainan menjawab dengan senyuman kemudian memacu kendaraan merka menuju pantai.

•°•°•°•°•°•


Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai ketujuan mereka, dan langsung saja diora di bantu kai bergegas mengeluarkan barang-barang mereka dari mobil, sedangkan gustav sudah berlarian menuju bibir pantai.

"A' sini dulu sarapan." teriak Diora saat selesai mengatur tempat duduk dan bekal yang mereka bawa. Cukup sederhana, hanya sandwich isi daging, dan beberapa buah sebagai penutup.

"Bi, habis ini kita berang yuk." Ujar gustav mengajak ayahnya itu.

Dan di jawab anggukan santai oleh kainan

"Eh jangan lupa pakai sunblok dulu, nanti kalian bisa terbakar sinar matahari, semakin hitam kulit kalian nanti." Ucap diora sedikit menggoda dua lelaki tampan di hadapannya itu.

Sedangkan kainan dan gustav sudah memasang wajah masam mereka

Tak lama kemudian keduanya saling berpandangan, dan mengeluarkan smirk, membuat diora terheran.

Tangan kainan terangkat menunjukkan kode hitungan 1,2,3 lalu keduanya mengangkat tubuh mungil diora, dan berlari menuju bibir pantai.

"Aaaa!! astaga kalian mau apa?? hey turunkan aku!!", teriak diora yg terkejut karena tubuhnya tiba-tiba di bopong oleh dua laki-laki itu.

"Hehehe ayo ami kita berenang sama-sama." Ucap mingyu

"Nggak! Nggak mau Ami malas main basah-basahan, Ami jug.."

Belum selesai dengan kalimatnya kainan memotong perkataan diora"Udahlah sayang, nggak usah nolak kamu, ayo a' ceburin."

Gustav tertawa mendengar penuturan abinya, kemudian melempar tubuh aminya ke dalam air bersamaan dengan kainan.

"Aaaa!!" teriak diora saat tubuhnya melayang kemudian jatuh di air.

BYURRR..

Setelah beberapa detik tenggelan diira keluar dari dalam air untuk mencari pasokan udara. Tapi hanya kepalanya yang muncul, tidak dengan badannya.

"Hahaha ami lucu, hahaha kayak kura kura." Ujar gustav sembafi tertawa melihat tingkah aminya.

Sedangkan diora masih tetap dalam posisinya, padahal air di sana dangkal.

"Yang ayo sini ngapain masih diem disana." Ucap kainan sembari  menyipratkan air ke wajah diora.

Diora tidak menggubris perkataan kainan, ia masih tetap diam berusaha menutupi tubuhnya di dalam air. Gustav berhenti tertawa, ia terkejut melihat wajah diora yang benar-benar merah padam.

"Bi Ami kenapa?" Bisik gustav pada kainan

"Nggak tau, kosplay kura-kura ninja kali ami kamu." Jawab kainan asal membuat gustav memasang muka masamnya.

Tiba-tiba ide jahil terlintas di otak cerdas diora, ia melihat sekitar mereka, tidak ada orang, ia bisa melancarkan aksi balas dendamnya, diora kembali menenggelamkan kepalanya ke dalam air, lalu ia angkat sembari menyibakkan rambut panjangnya kemudian berdiri.

Kainan yang ngelihat itu terperangah mulutnya terbuka lebar melihat tubub sang istri yang memang ahh
... tak perlu di jelaskan.
Baju putih yang dikenakan diora seolah tak berguna karena bentuk tububnya jelas terpampang nyata. apalagi payudara diora tercetak jelas dibalik bra yang tidak muat lagi menampung payudaranya yang lumayan besar, Sedangkan gustav langsung menutup kedua matanya tak ingin melihat hal tak senonoh ini.

"Aa' abi sama ami balik dulu ya cari hotel dekat sini, kamu main di sini aja mobilnya abi tinggal." Ujar kainan kemudian berlari menuju diora, menggendong istrinya itu bak karung beras membuat diora meronta minta di turunkan.

"Aaa.. lepas.. kainan turunin aku." Ujar diora memberontak, tapi tentu saja tak di dengar oleh sang suami.

Gustav hanya bisa menganga melihat kedua orang tuanya pergi menjauh dari tempatnya berdiri.

"Dasar abi si kantong hormone." Sumpah serapah gustav setelah sadar dari keterkejutannya.

(NB : yang ingin baca adegan NC atau adegan 21+ ami dan abi ada di trakteer, linknya tersedia di profil aku)

(NB : yang ingin baca adegan NC atau adegan 21+ ami dan abi ada di trakteer, linknya tersedia di profil aku)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kim familyWhere stories live. Discover now