•°•°•°•°•°•
Setelah mendapaptkan nomer handphone wona dari sahabatnya bonon, hari ini di sekolah gustav berencana melakukan pendekatan pada gadis incarannya itu, bahkan saat ini ia tengah berdiri di depan kelas wona, ia berencana mengajak wona makan bersama di kantin.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya siswa siswi kelas ipa 3 berhamburan keluar, gustav menelisik setiap siswi yang keluar dari ruang kelas, tapi tak kunjung melihat keberadaan wona.
"Wona." Ujar gustav saat melihat wona dan temannya keluar dari dalam kelas.
Wona Yang merasa dipanggil pun menoleh, setelah tau siapa yang memanggil namanya memasang wajah masam.
"Mau apa lagi kamu?" Tanya wona dengan nada dingin membua gustav sedikit ketakutan
"Emm .. itu.. aku ingin minta maaf, sdan sebagai permintaan maaf dariku, aku ingin membelikamu sesuatu untuk makan siang, bagaimana?" Ujar gustav panjang lebar
"Aku nggak lapar makasih." Balas wona dengan begitu singkat padat dan jelas.
"Eh... tunggu..." ujar gustav mencoba menghentikan wona yang hendak pergi.
"Aku mohon, sekali ini saja terima permintaan maafku." Lanjut gustav sembari menyatukan kedua tangannya berharap wona mau menerima ajakannya ke kantin.
"Kamu udah aku maafin, tapi aku nggak laper jadi nggak usah maksa."
"Ya sudah, kalau begitu kamu mau keman? biar aku anter." Gustav masih berusaha membujuk wona.
"aku sudah besar, nggak perlu di Anter." Setelah berkata demikian wona melenggang pergi meninggalkan gustav.
Tapi bukan gustav namanya jika ia menyerah begitu saja, ia terus mengikuti wona kemanapun gadis cantik itu pergi.
Sedangkan Wona, ia merasa risih karena sedari tadi gustav terus mengikutinya. Wona pun berhenti tiba-tiba, kemudian berbalik menghadap gustav.
Gustav yang tidak tau wona akan berhenti sedikit menabrak badan gadis idamannya itu.
"Aduhh maaf aku nggak sengaja, kamu sih berhenti mendadak." Ucap gustav, sedikit tersenyum.
Sedangkan wona hanya memasang muka datarnya lalu bertanya, "kamu ngapain sih dari tadi ganggu aku terus?"
"Aku mau nemenin kamu aja kok."
"Ga usah, aku nggak perlu kamu temenin ngerti!"
"Tapi.."
Belum selesai gustav berbicara wona langsung memotong ucapannya, "Cukup!! kamu pergi dari sini sekarang, atau aku teriak kamu mau macam- macam sama aku."
Gustav terkejut dengan perkataan wona, ia menggelengkan kepalanya kuat, "ehh jangan dong cantik, nanti bisa digebukin masa aku, kamu mau aku babak belur, nanti gantengku hilang gimana?"
"Ya aku nggak peduli, pokoknya kamu berhenti buntutin aku." wona berbalik lalu bergegas meninggalkan gustav yang bahunya merosot, ia merasa sedih karena wona menolak aksinya.
"Hufttt... nggak papa gustav, semangat kau pasti bisa." Ucap gustav menyemangati dirinya sendiri.
•°•°•°•°•°•
Ketika pulang sekolah mingyu langsung masuk ke kamarnya bergegas mandi dan berganti baju, setelah itu langsung aja buka hp buat ngechat si bidadari pujaan hati.
Hay
Svb ya.
.
Sudah 1 jam sejak mingyu mengirimkan pesan tapi tak juga dibalas, mingyu jadi curiga jangan2 ini nomer palsu lagi.
"Awas aja kalau sampai benar ini nomer palsu, gue cekik Lo Vernon." Ucap mingyu emosi
Ting..
Suara notifikasi hp mingyu berbunyi, dg segera ia membuka layar hpnya dan terkejut ternyata wonwoo membalas pesannya.
Calon istri : iy sp?
Alay Lo Kiming nomernya wonwoo Lo namain 'calon istri' segala~someone
Serah gue lah anjirr, iri bilang boss~kimmingyu
Lanjutt..
'anjir singkat banget' batin mingyu
Hallo neng cantik
Calon istri : g jls, gua block
Eh jangan dong
Ini aku mingyu yg tadi ngajakin neng makanCalon istri : o
'Anjirr o doang.' lagi2 ngebatin si mingyu
Svb y neng
Calon istri : y
Cuek amat neng cantik
Read"Lah di read doang, gpp lah yang penting udah d sv asoyyyy." mingyu lagi2 loncat-loncat di atas kasurnya.
"A' kamu kenapa sih?" Tanya sang Abi yg g sengaja lewat kamar anaknya.
"Hehe abii~, mingyu lagi seneng nih emm~, Abi ganteng deh." Ucap mingyu sambil meluk meluk abinya
"Dih a' apa apaan sih kamu." Mingyu g peduli masih dia masih asyik gelandotan Kayak monyet di lengan abinya.
"Ternyata benar kata Ami kamu a'." Mingyu yg penasaran langsung dongak, dan ngangkat alisnya penasaran.
"Ami bilang kamu gila ternyata bener kamu emang udah gila."
Mingyu yang dengar ucapan Abi langsung aja ngelepas pelukannya, dan masang wajah datar.
'g Ami g Abi sama aja ternyata.' batin mingyu
Bersambung..
Tq udah mau baca
Jan lupa bintang sama comment
Hargai orang kalau Lo mau di hargain
Bye bye..
YOU ARE READING
Kim family
RandomKisah kehidupan keluarga kim yang penuh warna-warni,kadang bisa segelap hitam, kadang juga bisa secerah kuning. DALAM TAHAP REVISI! By : dingi