🍂[Deine Mutter...]🍁

10 5 0
                                    

"Apakah kau takut dengan seseorang?"

"Tidak juga."

...

09.00 A.M.

"Heeeeeh? Ibu kira MoV akan setuju..." Ibu memegang pundakku.

"Ibu... Aku hanya..." Ibu menunduk, aku merasa tidak enak.

"Huwaaaa, Ibu sangat rindu dengan ayahmu, ibu, ibu, ibu belum melihat ayah selama 3 Minggu." Ibu merengek seperti anak kecil, Yah itulah ibuku.

Kurang kasih sayang ayah...

"Tapi ibu, ibukan sering Video call ayah..." Bukan sering, setiap hari ibu Vc dengan ayah.

"Itu mah beda." Ibu menyilangkan lengannya.

...

"Hmph!" Sepertinya ibu ngambek.

"Baiklah, sebagai gantinya aku yang akan belanja hari ini." Lagi pula, tidak aman untuk ibu jika keluar hari ini.

"Waaaah? Bukannya MoV tidak suka berbelanja? Baiklah! Daftar dan uang belanjaannya ada di laci, selagi MoV belanja ibu akan menelpon ayahmu." Dengan riangnya ibu kembali ke kamarnya untuk menelpon ayah.

...

"Terimakasih, datang lagi ya kak!" Kakak kasir itu memberi senyum dan melambai.

"Ah, Sama sama." Aku keluar dari minimarket itu.

"Baik!" Aku mengecek semua bahan, apakah lengkap atau tidak.

"Perfect! Hehe!" Yah kadang berbelanja dapat membuatku lupa dengan masalah yang ku hadapi.

Drap, Drap, Drap.

Aku mendengar langkah kaki seseorang...
Alasan kenapa aku tidak suka berbelanja ada dibelakangku.

"Heeeeeeey! Lihat siapa yang kembali." Cih, aku benci ini.

"Eh? Trying to Ignore me?" Aku mempercepat langkah ku.

"Heh? Lari? Tidak ada tempat untuk lari." Aku berlari.

Yah, Lari bukan pilihan yang tepat untuk hal ini. Tapi terlambat. Terus berlari menuntunku ke jalan buntu.

"Yah, You have to try more harder than that..."
Dia memegang bahuku. Secara refleks aku menepis tangannya.

"Apa masalahmu?!" Aku menaikkan nada bicaraku. Mencoba melawan.

"Ah, apakah cutimu membuatmu lupa? Kembalian belanja."
Aku berbalik, sesuatu memberiku sedikit keberanian untuk menatap matanya tajam.

"Heh preman cilik, kenapa aku harus memberikannya padamu? Kau hanya bisa menakut-nakuti orang dengan senjata tajam, lihatlah! Jika tidak ada orang yang mengasihanimu sekarang, pasti kau sudah berada dipenjara."

Aku bicara tanpa berpikir, aku benar benar tidak takut padanya hanya saja, pikiranku sedang sibuk dengan hal lain yang lebih penting.

Dia terlihat marah dan mengeluarkan senjata khasnya, sebuah pisau kecil tapi sangat tajam. Aku tidak tau tapi rasanya pasti akan sakit.

"Dikasihani hah?! Akan kuberi tau kau apa itu dikasihani!"

Dia menarik kerah bajuku dan mengarahkan pisaunya padaku, saat akan menusuk leherku dia berhenti, dan berganti mencekikku dengan tangan lainnya.

"Aakkkh..." Aku kesulitan bernafas,

Sedikit demi sedikit kesadaranku mulai menghilang...

Aku takut...
aku sendirian...
Apakah aku tiada?

...

"Hey! Bangun, pemalas!
Suara familiar membangunkanku.

"Heh? Sudah bangun?" Pandangku kabur, yang kulihat hanya putih dan hitam....

"Hmmm...?" Aku mencoba bangun dan memfokuskan pandang.

"Bagaimana tidurmu?" Aku melihat sumber suara itu.
Aku terkejut.

"Ze-zeit?" Dia benar benar Zeit kan?

"Yo~ akhirnya kau sadar, jadi dia belum menjemputmu?" Dia sangat santai, sedangkan aku, aku bingung.

"Heh? Hanya diam saja? Baiklah, aku pergi dulu."

"E-eh?! Bukan itu... A-aku..." Aku panik, aku tidak tau apa yang terjadi.

"Heh bercanda, MoV pasti kebingungan sekarang kan? Baiklah akan aku jelaskan." Zeit duduk di dekatku dan mulai bercerita.

"Aku, Zeit sang pengendali waktu, yah setidaknya bisa dibilang begitu, kau sudah tau Sora, kan?"

Aku mengangguk.
Aku melihat sekeliling...

Tempat ini sangat sepi, dimana ini?

"Kita...Dimana?"

Zeit memasang wajah UwU dan dengan santainya dia menjawab...

"Kita ada di Void!"

"Apa itu Void?"

"Tempat dimana jiwa yang telah tidur aka dead berada jika Sora tidak menjemput mereka."

...

JADI AKU SUDAH TIADA?!

Tunggu dulu!

"Jika kau pikir kau sudah tiada, kau salah besar. Karena kau punya aku." Zeit tersenyum.

Tunggu dulu, ini tidak jelas...

"Cukup basa basinya, kita langsung ke topik pembicaraan..."

Zeit menghela nafas panjang, lalu mulai terlihat serius.

"Ini adalah hal penting, tentang ibumu."
Aku terdiam...

...

-To be continued...

Enjoy my story (ノ'・ω・)ノ❤️
- Akima

\\Auntumn// MoV / [Completed✓]Where stories live. Discover now