🍂[Ende?]🍁

5 3 0
                                    

"Atau mungkin, kau takut kematian merenggut segalanya darimu?"

"Kurasa..."
"Tapi, aku ingin menghadapi ketakutan itu..."

...

"Zeeeeeeeeeiiiiiit!" Sudah berapa kali aku memanggil nama itu. Dia tidak muncul, aku tidak ingin dipanggil gila karena sudah meneriakkan nama itu setidaknya 3 kali.

"Ah! Sial!" Aku menyandarkan tubuhku ke tembok."

Apakah pilihan ini benar? Bagaimana aku memberikan jiwaku pada Sora? Bagaimana jika ini sudah terlambat?

Tiba tiba secarik kertas mendarat di kepalaku.

"Sebuah pesan?"

Jika sudah temukan targetnya
Kau harus pergi ke sebuah tempat sepi
Sebut namanya 3 kali
Dan ucapkan "Aku membawa pengganti."
Jika kau menerima pesan ini, Cepat! Dia menunggumu.
Mungkin dia akan bertanya tentangku, jawab saja jika aku pergi And I'm not s coward -Zeit.

Dengan cepat aku berlari menuju tempat yang ku anggap sepi.

Drap Drap Drap

"Kita sudah sampai, ucapkan halo pada taman Gugur." Aku membuka gerbang taman yang berkarat dan masuk.

"Taman ini lama di tutup, dan sangat sepi." Aku kembali mengingat masa-masa indah dan kelam.

Waktu itu, aku sangat suka musim gugur. Daun daun berguguran dan semua sangat indah.

Sampai akhirnya.

07.56 P.M.

"Dengan keluarga Daniel?"
Aku mendengar suara perempuan.

"Iya, ada perlu apa?" Ayahku menjawab telepon itu.

"Turut berdukacita, Istri anda telah berada ditempat yang indah sekarang."

Isak tangis terdengar dari ayah, Ibu? Pergi?

"Terjadi kecelakaan di Taman Gugur dan March Daniel adalah salah satu korbannya." Ayah memelukku.

"Baik, kami segera kesana." Ayah menutup telepon. Kami bersiap siap, dan berangkat ke taman itu dengan menaikki mobil.

...

Ingatan kelam.

Hah! Lupakan, hari ini aku akan bertemu ibu.

...

"Sora, Sora, Sora.
Aku membawa pengganti."

Sebuah portal muncul, aku masuk.

"Kenapa kau disini?" Suara yang dingin dan familiar itu menyapa ku dengan tidak hangat.

"Jadi dia memberi tahumu tentang "Pengganti"?

Aku mengangguk.
Sora membalikkan badannya...

Hening~

Ini menakutkan, benar benar menakutkan...

"Jadi siapa?" Dia mencari seseorang yang akan menjadi "pengganti" itu.

"Kau sudah melihatnya, Sora." Dia terkejut dan takut?

...

"Tapi aku sadar... Kadang saat mencapai keinginanmu, kau harus melawan ketakutanmu sendiri... Dan disinilah aku."

"Apakah pertanyaanmu terjawab?" Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi.

Sora terdiam...

"Dimana dia?"

Siapa?

"Zeit? Dia bilang dia pergi..." Aku belum mengucapkan terima kasih padanya.

"Heh, jadi begitu..." Sora tertawa.

"Apa yang ia katakan?"

"He saya that He's not a coward..."

"Heh, anak pembawa masalah itu..."

"Baiklah... MoV... Tutup matamu..." Aku duduk dan menutup mata, sangat erat.

Aku tidak ingin berakhir seperti ini, tapi ini adalah pilihanku. Sudah saatnya aku menghadapi ketakutanku.

Tap, Tap

Dia semakin mendekat...

Tap, Tap

Sedikit lagi...

Tap, tap...

Selamat tinggal dunia...
Aku datang ibu...

...

Tak!

"Awww." Sebuah sentilan kecil mengenai kepalaku, Sentilan?

Sora tertawa.

"Haha, heehh... Kau pikir setelah Zeit menghilang aku dengan senang hati mengambil jiwamu?" Aku membuka mata, dan melihat Sora sedang duduk di depanku.

"That's right that he is a trouble maker, but we need him." Sora melanjutkan perkataannya.

"If He's disappear... What will we do? So..." Sora kembali berdiri.

"He gives his power to you, don't you realize it?" Aku mencoba mencerna kata-katanya.

Sora mengulurkan tangannya padaku.

"Jadi, akan kah kau pulang?" Kalimat yang sama, Deja Vu? Bukan...

Aku bisa merasakan air mataku mengalir...

"Bagaimana dengan ibu?" Sora menghela nafas.

"Aku sudah mendapat pengganti yang lebih baik, maukah kau pulang?" Dia tersenyum.

"Baik, aku akan pulang..." Aku mengambil tangannya.

"Aku akan mengantarmu..."

"Baik!"
...

"Jadi... Dia benar-benar menjadi si pengganti?"

"Bagaimana kau bisa tau itu?"

"Cuman memprediksi, maksudku bagaimana orang seperti dia mampu membunuh seseorang. Dia terlalu muda untuk hal itu."

"Jadi, kau memang merencanakan semua ini dari awal?"

"Yup!"

"Ku kira kau hanya seorang pembawa masalah... Ternyata, kau juga seseorang yang kejam."

"Tapi kau menyukainya..."

"Untuk sekarang, iya. Tapi bagaimana dengan–"

"Masa depan nanti? Yang terjadi biarlah terjadi..."

"Terserah apa katamu."

Enjoy mah stori, boi.
(っ.❛ ᴗ ❛.)っ❤️
– Akima

\\Auntumn// MoV / [Completed✓]Where stories live. Discover now