14. Trying to change

97 20 3
                                    

"apa aku harus berubah?"
-sun

Happy reading

.
.

Hujan berhenti seketika, melepas pelukan. Kini aku memandangnya dengan mata yang sembap sehabis menangis tadi.

Entah apa yang kurasakan saat ini, yang pasti perasaanku campur aduk. Apa ini yang namanya rindu? Tapi kenapa? Kenapa aku bisa merasakan rindu padanya?

Dia mengelus pipiku, membersihkan bekas air mata yang baru bisa berhenti setelah aku memeluk nya.

"jungwoo.." ujarku pelan.

"kau tidak apa apa?" tanya dia, aku menganggukan kepala.

"kau kemana saja?" tanya ku padanya kali ini, dengan suara yang gemetaran.

"aku gak kemana mana" bohong, jawabannya sama sekali tidak logis, tidak kemana mana katanya? Tapi dia tidak masuk sekolah selama 1 minggu penuh.

"bohong"

"aku gak bohong" dia tersenyum sangat lebar, tapi aku masih tidak percaya.

"kau sakit yaa.." ujarku menebak, tapi Dia hanya membalas dengan senyuman yang indah.

"jawab" dia kenapa tidak menjawab?

"aku gak apa apa, aku gak sakit kok" aku sungguh kesal, karna dia pasti berbohong. Lalu aku langsung menempelkan telapak tanganku ke keningnya.

"kau hangat"

"itu pasti karena aku hujan hujanan"

"hmm.. Mungkin" kali ini jawabannya cukup masuk akal.

Kita-.. Ma-maksudku, ya.. Ya.. Aish... Sudahlah, Kitapun berjalan pulang.

Sambil berjalan, dia menggenggan tanganku erat, seolah olah dia tidak ingin kehilangan. Juga.. entah kenapa aku tidak melepas genggaman ini, biasanya aku memberontak. Tapi rasanya berbeda, ini seperti bukan diriku yang dulu.

Dia menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadapku "kau ingin aku gendong?"

"tidak"

"kau masih saja berbicara seperti itu" ujarnya sambil menekuk bibir kebawah, se-sebenarnya.. Itu cukup menggemaskan. Ehemmm..

"lalu?"

"naiklahh.."

"kaukan habis berantem, pasti badanmu sakit.. Tidak usah" aku berjalan duluan meninggalkannya.

"APA KAU PERHATIAN PADAKU?" dia berteriak dengan sangat kencang, membuat langkahku terhenti, Lalu berbalik menghadapnya.

"apa kau bilang?" aku memasang ekspresi yang menyeramkan, mungkin saja.

"ti-tidak.." dia mengalihkan pandangan.

"kau mau pulang atau tidak?" kenapa lama lama aku kesal ya?

"i-iyaa.." diapun berlari dan mengejarku, lalu berjalan di depanku. Kurasaa.. Aku punya ide.

"wahh.." ujarku setelah melompat ke punggungnya tiba tiba.

"heyy.. Tiba tiba saja kau naik" katanya, lalu menggendong ku. "kalau jatuh bagaimana?"

"kan ada kauu.. Hehehe.." kataku cengengesan, heyy.. Aku sudah bisa cengengesan.

Paper Umbrella ¦ Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang