(6) Ternyata

1.3K 343 94
                                    


HAPPY READING GUYYSSS

Selfya, gadis itu nampak sumringah melihat kedatangan orang tuanya, beserta adiknya. Hari ini, pihak pondok mengijinkan penjengukkan para santri.

"Assalamualaikum Bunda, Ayah, Bocil," kata Selfya sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Waalaikumsalam."

"Ish Teteh, aku ini bukan bocil, ya." gerutu Hanifa--adik Satu-satunya. Gadis yang masih duduk di bangku 1 SMP itu mengerucutkan bibirnya gemas. Memang, tubuhnya sangat mungil, jadi dirinya sudah biasa di ejek oleh sang Kakak.

"Masa?" Ejek Selfya. Ia memandang Hanifa yang hanya sebatas pundaknya.

"Kalian ini yaa, ga dirumah ga di pesantren, pasti barantem mulu." Bunda menggeleng tak percaya
Sedangkan yang di tegur hanya cengengesan.

"Hanifa kamu, salim dulu sama Teteh sana," perintah Ayah
Hanifa langsung mencium tangan Selfya bertubi tubi sampai sampai tangan Selfya basah.

"Kamu ini." Ayah mengelengkan kepalanya sambil tertawa kecil.

"Aku capek, pengen duduk," kata Hanifa sambil memegang lutut nya yang terasa pegal akibat kelamaan berdiri.

"Eh di situ ada kursi. kita duduk yuk." Selfya menunjukkan sebuah kursi panjang yang tidak jauh di dekatnya.
Mereka pun duduk disana, dan Hanifa pun bernapas lega karena rasa pegalnya sudah hilang.

"Fya, gimana mondok nya? Betah kan?" tanya sang Ayah menatap putri pertamanya. .

"Betah kok Yah, kan udah biasa." jawab Selfya

"Udah dapet jodoh belum?" tanya Ayah lagi

"Ud---ih Ayah kok ngomong gitu," rengek Selfya
Hampir aja dia keceplosan
Ayah dan Bunda terkekeh melihatnya.

"Bilang aja sama Ayah," goda Ayah

"Be--belom ada kok yah," gugup Selfya

"Teteh mah tukang boong kan, Yah, Bun." ejek Hanifa
Selfya langsung menarik ujung kerudung Hanifa. Adiknya ini selalu saja ikut campur. Walaupun usia mereka terpaut 4 tahun, namun sifatnya seperti adik kakak kembar.

"Issh, teteh lepasin,"

"Gamauu,"

"Lepas teteh ihh,"

"Bodooooo."
Bunda dan Ayah hanya pasrah melihat perdebatan kedua anaknya.

Dari kejauhan terlihat Fadil sedang memerhatikan mereka sejak tadi. Fadil tersenyum tipis lalu memberanikan diri untuk menghampiri mereka.

"Assalamualaikum," kata Fadil
Selfya langsung mematung.
Hanifa menghela napas lega dan membenarkan posisi kerudungnya.

"Waalaikumsalam."

"Perkenalkan nama saya Fadil Om Tante, saya kakak kelas Selfya." ujar Fadil ramah sambil menyalami kedua orang tua Selfya.

"Wah, ganteng sekali kamu," kata bunda sambil memegang bahu Fadil.
Fadil hanya tersenyum malu.

"Jadi ini calon menantu ayah," Ayah menoleh ke arah Selfya, ia berniat menggoda anaknya.
Pipi Selfya memerah karena malu sedangkan Fadil terkejut mendengarnya.
Lampu ijo cuyy.

"Ayah mah~~" rengek Selfya
'Sangat lucu' batin fadil
Ayah terkekeh melihat anaknya yang merengek.

"Iya Om. boleh dapet restu nya dari sekarang?" ujar Fadil
Author: gaskeeuuunnnnn terus diil

Bunda tersenyum ramah, "Pastinya dong ganteng."
Senyum Fadil merekah dan membuat kadar ketampanan Fadil bertambah

"Jangan senyum begitu gantenggg, Tante ga kuat jadinya." ucap dramastis Bunda
Ayah menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya itu, istrinya ini memang

Cinta Di Pesantren (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang