TIDUR

11 5 0
                                    

Linda dan suaminya membuka matanya secera bersamaan. Linda terbangun terlebih dahulu. Ia melihat kesekeliling. Ia mersa ini, bukan berada di rumahnya. Tapi, disebuah tempat pedesaan. Ia melihat ke arah jendela, matahari bersinar cerah.

"Linda" Suaminya memeang bahunya.

Linda berbalik badan. Ia terkejut melihat suaminya berlumuran darah dikepalanya.

"kmu?" Tanya Linda sambil memegang kepala yang berdarah.

"Entahlah, semalam aku melihatnya. Lalu ia memukulku" jawab Suaminya.

"astagfirulloh, kita harus cari anak kita"

" Lin, apa kamu tahu tempat ini?" tanya suaminya.

" aku tidak tahu" Linda menggeleng-menggelengkan kepalanya.

Namun, ia teringat sesuatu.

"apa ini?"

Tiba-tiba Linda langsung menuju ke arah pintu. Namun, Pintu terkunci.

Suami Linda langsung mengikutinya. Lalu berusaha membuka pintu itu.

seketika pintu terbuka, tepat didepan pintu ada laki-laki berdiri tegak .

" pak Udin!!" terkejut Linda.

" kalian sudah sadar, syukurlah" jawab pak Udin.

Ia terseyum , ditangannya pak Udin membawa air teh manis hangat dan makan.

" makanlah, kalin pasti lapar"

Pak Udin meletakan makanan diatas meja disamping tempat tidurnya.

" semalam aku melihat kamu ada sungai saat aku akan mengambil sepatuku hanyut. Aku kira bukan manusia. Ternyata orang yang aku sangat kenal" ujar pak Udin.

" dan kau aku liat sama berada dibawah pohon hendak aku pulang" ujar kembali.

" terimakasih telah menolong kami pak" ucap Linda.

"Tentu, untuk apa kalian pergi ke jembatan itu. Bukankah jembatan itu sudah rusak?"

" ada seseorang yang memaksa kami ke jembatan itu pak"

" tapi, kalian bisa melewati jalan yang lain intuk melewati jalan itu. Cukup kalian jalan lurus 50 langkah ada jembatan yang baru dibangun.  Namun, untuk apa kalian kesana? tidak baik kalian pergi kesana. Itu tempat tidak untuk didatangi" jelas Pak Udin.

" Anak kami pak,  dia telak mengambilnya dariku" ujar    Linda dengan tangis.

" anak kecil itu" Pak Udin sangat terkejut.

" kau tidak membunuh bayinya?"

" aku besarkan penuh cinta pak Udin" Ujar Linda.

"baiklah , aku akan membantu kalian. ini suamimu?" tanya Pak Udin.

Linda hanya menganggukan kepalanya.

****

Linda bersama suaminya pergi ketempat dimana anaknya di bawa. Di bantu dengan pak Udin. Mereka melelwati banyak sekali jembatan. Mulai jembatan yang kecil hanya 2 helai batang bambu, lalu jembatan besi yang panajang dan besar, jembatan bergatung namun masih bisa dilewati, jembtana batu, dan jempatan lainnya. Sekitar 90 jembatan mereka lewatu. Namun, mereka belum sampai. Linda mulai merasa aneh dengan tempat ini. Ia berusaha bertanya kepada pak Udin. Namun, pak Udin tidak menjawabnya.

" tetap jalan" Ujar pak Udin.

Mereka pun berjalan kembali.

Hari mulai gelap, Linda dan suaminya berhenti karena sangat kelelahan. Ia bersandar di bawah pohon. merekapun tidur di bawah pohon itu.

***

"umi !! umi !! umi !!!" teriak Nida memanggil Linda.

" Nida !!!" teriak Linda.

Seketika itu Linda membuka matanya. Keringatnya bercucuran . Ia terkejut saat dirinya sudah terikat dikursi. Disuatu ruangan yang kotor seperti rumah yang tidak dihuni. Diatas langit-langit banyak rumah laba-laba. pintu dan jendela yang rusak sehingga panasnya matahari bisa masuk kedalam.

Di ding-ding terdapat foto dikoran sepasang kekasih yang sedang saling merangkul tangan. Disampingnya ada anak kecil rambut pendek di ikat memegang boneka.

"allahku akbar" ucap  Linda.

Linda berusaha membuka ikatannya dengan menngoyang-goyangkan badannya.

" Tolong!!!, Leo Leo " teriak Linda berulang kali.

Linda menangis tersedu-sedu. Ia menjatuhkan dirinya sendiri kelantai. Sehingga, kepala Linda terbentur dan berdarah. Linda berusha mengambil pecahan beling yang dekat jendela agar ikatan tali yang mengikatnya terlepas.

Setelah beberapa kali ia berusaha akhirnya ia bisa lepaskan ikatan tali di tanganya. Setelah itu ia buka ikatan dikakinya.

Namun, setelah ia buka ikatan talinya ia terkejut pintu terbuka .

JembatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang