22. Playboy

278 39 19
                                    




Happy reading

Keesokan harinya

"Brak!"

Dewi menggebrak meja kelas tepat didepan Della yang sedang menyalin pr.

"Heh! Jauh-jauh lu ya dari cowok gue!" bentaknya langsung tanpa basa basi.

Della melongo kaget merasa tidak nyaman saat dibentak.

"Lah maksud lo apa tiba-tiba dateng kesini ngegas?" dia bertanya dengan nada santai, dia tidak mau ada keributan dikelasnya.

"HELEH PURA-PURA GATAU LAGI, DASAR BEGO."

Della langsung berdiri tepat didepan Dewi, sambil agak menunduk karena postur tubuh Dewi yang lebih pendek darinya.

"Gajelas banget sih lo! Kalau orang tuh dateng salam dulu, nah lo? Tiba tiba ngegas gajelas."

Dewi menahan amarah, tangannya mengepal sudah siap menonjok wajah Della yang menurutnya menyebalkan.

"Jauhin Hariz. Dia itu cuma punya gue." kata Dewi penuh penekanan.

Della yang awalnya santai langsung bereaksi, "Lah? Ngapain gue harus jauhin dia? Kan dia cowok gue."

"Dia bukan cowok lo! Dia cowok gue!" Dewi mulai mengotot.

Della yang lengah tiba tiba saja dapat jambakan dari Dewi yang sudah geregetan dari tadi.

"Aaaaa sakitt goblok!" Della membalas menjambak Dewi tak kalah brutal.

Dan jambak jambakan itu tak terelakkan, Haikal yang kebetulan sedang mampir menemui Mark langsung mendekati mereka berdua.

Suasana jadi riuh ramai, anak lelaki kelas Della berusaha memisahkan. Namun bukannya bisa dipisah malah mereka yang kena cakar.

Tak menunggu lama Haikal langsung mengambil Handphone disakunya.
















Lalu merekam dua kakak kelasnya yang sedang berkelahi memperebutkan teman kelasnya.
















Mark menepuk pundak Haikal keras, "Lo goblok! Itu yang berantem ceweknya temen lo, bukannya nelpon Hariz. Malah asik sendiri ngerekamin mereka. Goblok!"

"Ssstt, diem ngapa. Masih seru nih tar aja gue telponnya nunggu guru bk dateng." katanya santai sambil merekam.

Mark menghela nafas lelah, "Punya adek kelas kok gobloknya kebangetan."

'duk duk duk duk'

Hans berlari kencang kearah kelasnya. Memang kebiasaan suka lari dikoridor.

"WOY WOY WOY!"

Teriak Hans didepan pintu yang kebetulan ada Nancy disitu.

"Kalau teriak jangan dikuping gue!" Nancy lalu memukuli Hans menggunakan bukunya.

"Adohh, udah dong gue ada berita penting nih!" Hans berusaha menahan buku itu dengan tangannya.

WE ARE GORENGAN Squad [on Hold]Onde histórias criam vida. Descubra agora