31. Lomba pt3

178 28 0
                                    

HAPPY READING

Setelah makan, mereka langsung beres beres kelas, bu Sesil plus Shasha mengomel menyuruh membereskan bekas makan.

Yoga masih makan sisa kering tempe sambil jongkok menghiraukan ocehan guru dan temannya itu.

"Haikal jorok ih! Makan berceceran!" Enzy bergidik ngeliat bekas tempat makan Haikal yang penuh dengan sisa nasi.

"Ya maap si tinggal disapuin aja."

"dih ogah banget nyapuin! Sapu sendiri!" Enzy melemparkan sapunya ke Haikal, nyaris mengenai bu Sesil karena beliau berdiri disamping Haikal, beruntung bu Sesil sedang sibuk mengomel dan berjalan menjauh sebelum sapu itu melayang.

Haikal gelagapan. "goblok sih, punya otak gak? Kalau sampe kena bu Sesil gimana? Bisa kesakitan beliau." omelnya  dengan alis bertaut.

"Yaudah sih maaf, untung bu Sesil galiat." Jawab Enzy takut takut.

Semuanya sibuk, menyapu ngepel dan yang ga kebagian ngapa ngapain cuma pura-pura sibuk. Gayanya bersihin meja sambil duduk, cabutin rumput sambil duduk dan gaya lainnya.

"Lah nai apaan tuh?" tanya Yana heran saat Naila membuka tasnya.

"Ini gue bawa stellia."

"Stellia siapa?"

"pengharum ruangan bodoh!"

"ya gausah ngegas gitu lah nai," Yana cemberut.

Naila tak mengiraukan, dia lalu berjalan ke sudut-sudut ruangan menyemprotkan pengharum ruangan tersebut.

"Weh nai, boros tau gak?! Lombanya masih besok." tegur Arjun.

"gapapa si jun biar wangi, disini bau ketek soalnya." Jawab Naila sambil menyemprotkan pengharum ruangan itu kearah Arjuna dengan sengaja.

"Maksud lo gua yang bau ketek!?"

Naila terkekeh lalu lari menjauhi Arjuna.

"Yaudah untuk sementara jangan ada yang masuk ke kelas ya sampai besok." kata bu Sesil.

"Yah terus kita gimana bu?" tanya Reno.

"Ya tas kalian taro basecamp atau dimasjid sana, kalian jangan masuk kelas lagi, nanti kotor." Tegas bu Sesil.

"Yaallah bu kaya orang pinggiran aja." Protes Hariz, karena harus repot membawa tas kesana kemari.

"Gak repot lah kan classmeeting jadi gak belajar." jawab Shasha sekenanya.

"ganyambung sumpah sha." Hariz lelah sendiri. Rasanya ingin menarik rambut Shasha dengan sepenuh tenaga.

Dan mereka benar benar terusir dari kelasnya sendiri, gapapa demi dapet hadiah dan dapet ketenaran.

Sebagian dari mereka duduk diteras, kantin dan basecamp.  Itu adalah hal tergabut yang pernah mereka lakukan.

Mau nonton final futsal tapi males soalnya yang final anak ipa satu, gengsi lah.

"Oiya besok suruh lomba makanan non beras juga ya?" tanya Maira.

"LAH IYA BARU INGET!" Teriak Shasha refleks.

Enzy dan Naila yang tiduran di paha Shasha langsung mengelap wajahnya karena terkena siraman rohani dari mulut Shasha.

"Hayolo mbaa mampusss.." Rastha bukannya nyari ide atau solusi malah manas manasin doang.

WE ARE GORENGAN Squad [on Hold]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ