17

538 135 20
                                    

"Dejun, kamu yakin?" tanya Arin.

Dejun mengangguk mantap. "100% yakin." balas Dejun.

Malam itu juga, Dejun mengajak Arin ke rumahnya untuk menghadap ke kedua orang tua Dejun. Dejun ingin membicarakan hubungan mereka kepada kedua orang tuanya, kali ini ia serius.

Arin sebenarnya ragu, entahlah, Arin tidak mengerti kenapa Dejun bisa sangat bersemangat begini. Dejun tersenyum simpul sembari menggandeng tangan Arin untuk meyakinkan gadis itu.

Mereka memasuki rumah megah Dejun dan baru saja sampai di ruang keluarga, Dejun langsung bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Apa ini?" tanya Mrs. Xiao ketika melihat Dejun datang bersama dengan Arin. Tatapan Mrs. Xiao tertuju pada tangan Dejun yang menggenggam erat tangan Arin.

"Jangan pikir Mami gak tau, Mami tau kalau kamu sama Arin itu gak bener-bener pacaran." ujar Mrs. Xiao.

Baik Arin dan Dejun tidak menyangka hal ini terjadi. Beberapa pertanyaan muncul di kepala mereka, dari mana Maminya Dejun tau?

"Mami tau dari Yireon." sambung Mrs. Xiao. "Pertama Mami memang nggak suka sama Arin. Tapi setelah mengenal Arin, Mami mencoba untuk menerima Arin. Tapi ternyata, kalian berdua membohongi Mami. Mami gak suka dibohongin!"

Mrs. Xiao beralih menatap Arin tajam. "Apa maksud kamu mendekati anak saya? Kamu ingin hartanya?!"

"Mami!" tegur Dejun dengan nada tinggi, membuat semua yang ada di situ menoleh ke arah Dejun.

Mrs. Xiao melongo lalu menggelengkan kepalanya tak percaya. "Dejun, kamu ngebentak Mami? Kamu berani-beraninya ngebentak Mami? Ibu kandung kamu sendiri? Demi perempuan ini?!"

"Arin gak salah, Mi. Ini salah Dejun. Dejun yang udah melibatkan Arin. Semua ini ide Dejun." jelas Dejun.

"Dejun tau kalau kami salah karena udah membohongi Mami dan semua orang. Dejun pada awalnya cuma bersandiwara dengan Arin." kata Dejun. "Tapi, lama kelamaan perasaan Dejun ke Arin berbeda. Dejun jatuh cinta sama Arin. Sekarang, kami benar-benar saling mencintai."

Mrs. Xiao menghela napasnya dengan sangat keras, lalu tangannya tergerak untuk memijat keningnya karena ia merasa pusing.

"Nǐ zěnme gǎn nàyàng shuō?!*" bentak Mrs. Xiao. (*Berani sekali kamu mengatakan itu?!)

"Sampai kapan pun, Mami dan Papi tak akan merestui hubungan kalian. Sekuat apapun kalian memperjuangkannya. Camkan itu." balas Mrs. Xiao.

"Kata siapa saya tidak merestui mereka?" ucap Mr. Xiao tiba-tiba. Pada akhirnya, Mr. Xiao yang hanya diam menonton perdebatan mereka buka suara.

"Papi!" desis Mrs. Xiao.

Mr. Xiao beralih menatap Dejun lalu tersenyum. "Saya restu-restu saja kalau kalian bersama." Lalu senyuman di wajahnya memudar. "Tapi Dejun akan dicoret dari pewaris utama Xiao Corps."



"Papi apa-apaan? Jangan gila!" desis Mrs. Xiao lagi karena gak percaya dengan apa yang Mr. Xiao ucapkan.

Arin menatap risau Dejun. Dejun hanya menatap kedua orang tuanya dengan tatapan datar. Seketika, genggaman tangan Dejun pada Arin semakin erat.













"Itu yang Dejun tunggu dari dulu. Dejun tak pernah mau untuk menjadi penerus Papi. Dejun gak mau dikekang terus sama Papi dan Mami." balas Dejun.

Mr. Xiao tertawa pelan. "Kamu yakin? Walaupun kamu harus meninggalkan rumah dan keluarga ini sekarang juga?"

"Yakin." balas Dejun.

Arin langsung melotot ke arah Dejun. Mrs. Xiao juga menatap Dejun tak percaya. Sedangkan Mr. Xiao hanya tersenyum lebar.

¹ the perfect match ㅡ xiaojun,arin ✓Where stories live. Discover now