part 3 "sebuah kotak"

21 1 2
                                    

Halo aku up lagi, hihi.
Enjoy!

"Why?"

*

Akhirnya setelah lonceng berbunyi tanda pulang sekolah, Novy pun bergegas membersihkan meja belajarnya. Karena tadi waktu jam terakhir mereka jamkos dan Novy hanya mencoret-coret buku kosong sambil memikirkan cowok berwajah datar tersebut dan ah ya ia juga memikirkan tentang sahabatnya, kemanakah Zuki pergi. Membuat Novy merasa lelah karena terlalu banyak memikirkan hal-hal tersebut.

"Fahisa, mau Novy antar pulang enggak?." Tawar Novy sambil mengenakan tas ke punggungnya.

"Enggak deh nanti ngerepotin, aku nunggu ayah jemput aja." Tolak Fahisa karena memang tidak mau merepotkan temannya itu, lagipula rumah Fahisa dan Novy beda arah.

"Kok gitu, enggak papa kali sans aja kalo sama Novy mah. Atau enggak Fahisa ikut Novy sampai depan gerbang aja gimana?." Tawar Novy sekali lagi.

Setelah menimang-nimang tawaran Novy, Fahisa pun menjawab.

"Okedeh kalo gitu." Putus Fahisa.

Setelah sampai di parkiran, Novy pun langsung menuju kendaraannya dan memakai helm. Tetapi pada saat Novy memanggil Fahisa untuk naik ke motor, Fahisa nya tidak ada.

"Sa, ayo cepat naik, panas nih!" Suruh Novy tetapi yang di panggil tidak menyahut.

"Lah kok, Fahisanya mana?" Bingung Novy sambil celingukan mencari Fahisa.

Saat mata Novy melirik ke segala penjuru parkiran, matanya tidak sengaja menangkap sosok yang membuat jantung Novy berdebar akhir-akhir ini. Iya dia Bagas, sepertinya ia juga ingin pulang sekolah, ya pastilah Novy pun juga ingin pulang. Karena tidak ingin jantungnya bereaksi lebih, Novy pun memutuskan pandangannya dari sosok tadi dan berlanjut mencari si Fahisa yang tiba-tiba menghilang.

Tak lama, Novy pun menemukan Fahisa yang ia cari. Tapi tunggu, Novy menemukan Fahisa yang sedang berdiri berasama seorang Cowok. Novy tidak mengenali Cowok itu.

"Lah itu kan Fahisa, pantesan hilang dari tadi disana ternyata. Samperin aja lah." Putus Novy sambil menjalankan motornya.

Setelah sampai dihadapan Fahisa dan Cowok tersebut, Novy sengaja membunyikan klaksonnya dan alhasil dua orang tersebut terkejut karena ulahnya.

Tin...tin...tinnnnnnnnn... Bunyi klakson Novy.

"Eee ayam, astaghfirullah!" Kaget Fahisa sambil mengelus dadanya.
Sedangkan si Cowok hanya menutup telinganya.

Novy yang membunyikan klaksoan hanya menyengir sambil tertawa.

"Hhe. Maaf yah, Novy emang sengaja." Cengir Novy dengan tampang tak bersalahnya.

"Eee dasar kamu yah Nov, kalo aku mati gara-gara jantungan gimana?." Omel Fahisa merasa kesal dengan kelakuan temannya yg kelewat jahil tersebut.

"Ya berarti habis umur terus di kuburin deh." Sahut Novy dengan santainya.

"Ngajak gelud kamu Nov?." Ucap Fahisa dengan amarah yang sudah di ubun-ubun.

"Nggak ah makasih, harinya panas Novy pengen cepet pulang. Geludnya nanti aja ya fahisa." Jawab Novy dengab wajah polosnya.

"Hishhh, gini amat punya temen." Kesal Fahisa sambil mengendus kasar.

"Ohh jadi Fahisa gasuka yah temenan sama Novy." Ucap Novy dengan raut wajah sedih yang di buat-buat.

"Iya, saking gasukanya pengen aku karungin terus hanyutin di sungai." Geram Fahisa dengan mata yang memicing.

"Nanti kalo aku di hanyutin di sungai, Fahisa bakalan duduk sendirian loh. Mau nanti duduk sama hantu." Jawab Novy menakut-nakuti padahal duduk sendiri waktu siang di dalam kelas bukanlah hal yang mengerikan.

Story Of NovyKde žijí příběhy. Začni objevovat