part 4 "pergi?"

21 1 1
                                    

Halo, hari ini up lagi.
Enjoy!

"Kemana?"





*

Paginya Novy bangun terlambat, dan terpaksa dia buru-buru dan tidak sempat sarapan dirumah.

"Mamaaa, Ayahhh." Teriak Novy memanggil kedua orang tuanya.

"Novy kebiasaan teriak-teriak mulu. Masih pagi loh ini." Ucap Mama novy memperingatkan.

"Nak, jangan suka teriak-teriak sakit ini loh telingan ayah." Ucap sang amAyah Rudi namanya, karena memag novy suka berteriak tidak jelas.

"Hehe, maaf Mah, maaf Yah. Novy pengen bilang novy berangkat sekarang udah telat banget ini loh." Sambil menghampiri kedua orang tuanya.

"Yasudah, hati-hati jangan ngebut bawa motornya." Pesan Mamanya karena Novy suka ngebut waktu berkendara.

"Benar kata Mamamu, hati-hati nak." Ucap sang Ayah membenarkan perkataan istrinya.

"Siap bu bos, pak bos. Novy berangkat dulu, Assalamualaikum." Ucap Novy sambil sambil menyalami punggung tangan kedua orangtuanya.

Ada perbedaan bukan, mengapa Novy tidak memanggil nama Ayahnya tersebut dengan Papa. Mama dan Papa kandung Novy telah bercerai dan Mamanya menikah lagi, begitupun Papa kandungnya. Sekarang Papa kandung novy Rayyan namanya tinggal di jakarta bersama istri barunya dan Novy beserta kedua kakaknya memilih tinggal bersama yang sang Mama. Maka dari itu novy membedakan panggilan tersebut.

Saat motor yang di kendarai novy sudah keluar dari halamannya, Novy melewati rumah Zuki sahabatnya. Tapi ada pemandangan aneh, seketika itu juga memelankan laju kendaraannya dan memutuskan untuk singgah ia pun tidak memperdulikan bahwa ia akan terlambat sekolah. Di teras rumah Zuki ada koper. Aneh, Seperti ada yang ingin pergi.

Novy yang penasaran pun berjalan mendekat masuk ke halaman rumah Zuki. Pada saat Novy berjalan menuju teras rumah sahabatnya, Zuki pu  keluar.

Zuki terlihat rapi dengan kemeja kotak-kotak berwarna biru dongker dan celana jeans hitam serta sepatu vans kesukaannya. Tidak biasanya sahabatnya yang satu ini mengenakan pakaian rapih.

"Zuki!." Panggil novy dan sahabatnya pun menoleh ke arahnya.

Dengan raut wajah terkejut, Zuki pun menoleh ke arah Novy yang berdiri dengan seragam sekolahnya, dia pun bingung dan melihat ke pergelangan tangannya yg tersampir jam tangan. Mengapa sahabatnya ini tidak pergi kesekolah padahal ini sudah hampir jam delapan.

"Nov, lo ngapain disini. Kenapa enggak sekolah ini udah telat loh?." Tanya Zuki bingung.

"Enghh, itu anu. Eee aku liat koper di teras kamu, makanya aku mampir." Ucap novy.

"Tapi kan lo bisa telat Nov." Sahut Zuki.

"Yaudah si, udah telat juga. Tadi pagi aku kesiangan, hehe." Cengir Novy.

"Oiya, mau kemana emng, ada koper terus Zuki juga rapih banget. Mau liburan yah? Eee tapi ini kan belum libur semester?" Tanya Novy bingung.

Rasanya cukup aneh kalo misalkan Zuki berlibur sebelum libur semester. Tapi entahlah bisa jadi kan ia sekeluarga ingin quality time.

Seketika Zuki pun terkejut, bingung ingin menjelaskannya dari mana. Kalau sebenarnya Zuki ingin pindah ke Bandung.

Zuki pun teringat dengan kotak yg ia titipkan lewat adik sepupu novy, Dino. Apakah kotak itu belum diberikan kepada  Novy atau Novy sudah menerimanya tapi belum di buka. Padahal di dalam sana ada surat penjelasan mengenai Zuki yang pindah. Tapi sepertinya menyampaikan secara lamgsung lebih baik.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Story Of NovyWhere stories live. Discover now