23

346 36 26
                                    

Seperti aku tuh manusia yang paling bejat dimuka bumi. Aku yang tak pernah diperlakukan seperti itu oleh beliau benar-benar merasa pupus dan hancur. Tak ada pandangan hangat dan sayang juga bangga lagi dari beliau yang menganggapku sebagai putranya kepadaku. Itu kenyataan yang sungguh menyakitkan. Namun aku bisa apa? Aku menyadari, rasa sakit yang aku rasakan ini tak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang mereka rasakan saat ini. Mianhaeyo appa... Mianhaeyo omma... Mianhaeyo...

********************************************************

"Ukh..." erangku tertahan.
"Sakit yaa? Mian mian hyung... aku akan lebih pelan-pelan lagi." ujar Seungri panik.

Saat ini situasinya Seungri sedang menyeka darah yang mengalir dari luka-luka yang ada diwajahku untuk kemudian diobatinya. Secara alkohol dan betadine tuh perih banget guys kalau diaplikasikan pada luka yang fresh dan masih menganga tuh. Bisa bayangin kan betapa perihnya itu, ukh~😖

Mau tahu wajahku kayak apa saat ini? Hadehh... No komen deh. 😪

Bibir sampai sudut-sudut bibir robek. Gusi dan lidah luka-luka karena bergesekkan dan terkena gigi. Bisa dibayangin dong kalau bagian dalam mulut yang terluka betapa banjirnya tuh darah yang mengalir. Berasa udah muntah darah aja deh gue pokoknya. Belum pipi dan hidung juga ngalir darah. Ada lebam-lebam juga. Hahh... Sudahlah. Hancur minah lah pokoknya. Tapi masih untung masih kelihatan mukaku ga nyungsep-nyungsep banget hehehe 😅.

 Tapi masih untung masih kelihatan mukaku ga nyungsep-nyungsep banget hehehe 😅

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***Ya kira-kira beginilah gambarannya 😁

Saat ini aku sedang terlentang berbaring diatas tempat tidur. Seungri dengan telaten dan sangat hati-hati mengobati luka-lukaku sambil sesekali menyeka air matanya yang terus mengalir. Dia memang diam. Dari luar seperti tidak berekspresi yang mengharu biru atau bagaimana seperti yang terjadi dalam kejadian sebelumnya. Biasa saja. Dia pun menyeka air matanya seakan dia itu cuma menyeka buliran keringat yang sedang menetes. Sambil lalu saja. Tapi, matanya lah yang berbicara banyak.  Sorot matanya memancarkan berbagai macam rasa yang dia tahan. Terlihat jelas bahwa rasa-rasa yang saat ini dia rasakan dan begitu kuat ditahannya sedang berkecamuk dalam dirinya memuntut untuk keluar namun tak bisa. Hahh... Aku hanya memandanginya dalam diam. Aku biarkan dia terlarut sementara waktu tak mau mengganggunya. Hahh... Kasian sekalia dia, my honey bunny sweety.

Mau tahu akhir dari adegan penganiayaan yang dilakukan oleh ayahnya Seungri padaku?

Bagaimana caranya aku bisa lari dari cengkraman ayahnya yang lagi membabi buta?

Begini ceritanya...


Beberapa jam sebelumnya...

"Appa sudah hentikan!!" teriak Seungri dengan susah payah akhirnya bisa bangkit sendirian.

Dengan tertatih sedikit menahan sakit karena terus memaksakan dirinya untuk bangkit berdiri, dia berjalan menghampiri tempat kejadian perkara dimana insiden penganiayaan brutal itu terjadi. Melihat Hanna yang dengan sekuat tenaga masih terus berusaha menarik ayahnya, mati-matian berusaha menghentikan dan memisahkannya dariku, namun tidak ada hasil dan itu berarti memang cengkraman ayahnya sangatlah kuat. Melihat betapa marahnya ayahnya dia tahu sekuat apa kekuatan ayahnya saat ini. Hanya ada dua cara untuk menyelamatkanku saat ini pikir Seungri. Namun salah satu caranya kemungkinan berhasilnya tipis mengingat seberapa marah dan kuatnya ayahnya saat ini. Dua cara tersebut yakni, Satu, sementara Hanna menarik ayahnya maka dia harus menarikku sekuat tenaga untuk bisa menjauhkanku dari jangkauan ayahnya, nah ini lah cara yang Seungri pikir tipis kemungkinan berhasilnya. Karena melihat kondisinya saat ini yang sedang tidak memungkinkan memakai kekuatan penuh sekuat tenaga. Jika dia tetap memaksakan diri, maka nyawa janinnya yang menjadi taruhannya. Cara kedua yaitu membuat blokade diantara ayahnya dan aku. Memblok serangan ayahnya padaku dengan cara mengorbankan tubuhnya menjadi sasana pukulan-pukulan ayahnya. Namun ini juga beresiko tinggi. Dengan dia yang mengorbankan dirinya untuk menutupi tubuhku dari serangan ayahnya salah-salah perutnya yang kena pukul janinnya lagi yang jadi taruhannya. 

What is Love? ✔️Where stories live. Discover now