27

290 32 17
                                    

"Siapa malam-malam begini datang kemari?" gerutu ayahku, namun tetap beranjak untuk membuka pintu.

Aku dan ibuku hanya saling pandang bingung dan heran. Lalu ku putuskan untuk menyusul ayahku melihat siapa yang datang. Dan alangkah terkejutnya aku ketika mengetahui siapa gerangan tamu yang datang tersebut.

Ayah Seungri, ibunya dan Hanna.

"Dimana Seunghyun" tanya appa Seungri to the poin. 

********************************************************************

"Yeon jin-ah... Sebaiknya kita bicarakan ini sambil duduk." bujuk ayahku.

"Tidak hyung. Mana Seunghyun? Aku akan membawanya pulang sekarang." tegas ayah Seungri.

Atmosfer ketegangan tercipta nyata melingkupi kami semua yang hadir di sini. Ibu dan adik Seungri, Hanna, terlihat begitu cemas dan was-was melihat situasi antara appa dan keluargaku yang berdiri berseberangan dengan mereka. Ibuku juga merasakan hal yang sama. Raut wajahnya tersirat jelas akan rasa kawatir dan takut dengan apa yang akan terjadi. Mungkin dia takut terjadi baku hantam lagi seperti yang diketahuinya seperti insiden yang telah terjadi beberapa waktu lalu antara aku dan ayah Seungri. Dengan sigap aku segera merangkul ibuku untuk menenangkannya.

"Omma tenang saja. Semua akan baik-baik saja kali ini. Percaya padaku." bisikku mantap menenangkannya dengan senyum ringan yang mengembang.

"Seungri sedang istirahat di kamar Jiyong sekarang. Biarkanlah dia istirahat dulu, kasian... Besok aku sendiri yang akan mengantarkannya pulang." balas ayahku masih dengan tenang tidak mau menyulut api di tengah kepulan asap.

"Tidak hyung. Dia harus pulang sekarang." dengan keras kepalanya ayah Seungri ngotot.

Ayahku hanya bisa menghela nafas lelah menghadapi sikap keras kepala sahabatnya tersebut. Terlihat jelas ayah Seungri saat ini sedang emosi sekali meski telah ditutupinya dengan wajah datarnya. Beliau berusaha tetap menjaga sikapnya didepan ayahku. Bagaimanapun selain karena ayahku lebih tua darinya yang secara etika harus dihormati, ayahku juga adalah sahabat karibnya yang sudah seperti saudara sendiri.

"Yeobo! Bangunkan Seunghyun, ajak dia pulang sekarang." titah ayah Seungri pada istrinya.

Terlihat kebingungan di wajah ibu Seungri. Kayaknya beliau pun juga sedang dalam konflik batin yang keras. Antara menuruti perintah suaminya, menjaga perasaan keluargaku dan tak tega pada Seungri. Dengan sangat berat hati pada akhirnya beliau memutuskan untuk mematuhi perintah suaminya. Dengan langkah gontai beliau menghampiri posisi dimana aku dan ibuku berdiri. Aku dan ibuku berdiri tak jauh di belakang ayahku. Dengan senyum yang sangat menyesal beliau bertanya dengan sopan.

"Eonni... Mianhaeyo... bisakah kau tunjukkan kepadaku kamarnya yang mana?"
"Tapi Hyun Sook-ah... " dengan berat ibuku mau mengatakan rasa tak teganya pada kondisi Seungri saat ini, namun diurungkannya dan hanya mengangguk menunjukkan jalan. Namun sebelum mereka pergi aku menahannya.

"Tunggu dulu omma." setelah menghentikan para ibuku aku langsung menghadap ayah Seungri.
"Ku mohon ijinkanlah Seungri istirahat di sini malam ini saja. Kondisinya sedang kurang baik saat ini." pintaku dengan sangat pada ayah Seungri.

"Yeobo!" tak mengindahkan permohonanku, beliau memanggil istrinya dengan nada suara peringatan. Memberi kode untuk istrinya tetap menjalankan perintahnya.

Aku benar-benar dalam dilema. Di sisi lain ingin mempertahankan Seungri, di sisi lain ini yang sedang aku hadapi adalah orang tua. Aku ga mungkin dong melawan orang tua. Kedua orang tuaku mengajarkan kepadaku untuk selalu menghormati orang yang lebih tua apapun kondisinya. 

What is Love? ✔️Where stories live. Discover now