BAGIAN KEENAM

147 44 27
                                    

           * SELAMAT MEMBACA*

***

Taman begitu ramai, bahkan tempat duduk favorit Freya dan Acel  sudah ditempati oleh anak anak kecil.

"Tamannya rame nih, gimana dong?"
Tanya Fikri sambil melihat sekelilingnya, banyak orang tua yang membawa anaknya serta anak muda yang lagi kasmaran.

"Acel kita ke cafe aja yuk! Disana ada tempat bermainnya loh" ajak Freya membuat senyum Acel muncul lagi.

Acel mengangguk senang, Freya pun tersenyum manis dan senyumnya tak luput dari Fikri.

Mereka berlima menuju cafe milik Freya sendiri, selain dekat dari taman. Mereka juga tidak akan mengeluarkan uang sedikit pun.

"Kakk eya, acel mau main kesana yaa" tunjuknya kearah tempat permainan yang banyak sekali anak-anak seusianya. Freya mengangguk sambil tersenyum senang.

Freya memanggil seorang perempuan yang seumuran dengannya, perempuan itu tersenyum senang karna bos nya ada di cafe ini.

"Wahh! Apa kabar Freya" tanyanya sambil memeluk Freya rindu.
Freya membalasnya, ia rindu dengan perempuan ini. Apalagi, perempuan ini berasal dari panti asuhan yang sama dengannya.

"Aku baik baik aja kok, Putri gimana? Baik juga kan?" Perempuan itu mengangguk cepat, ia tersenyum senang. Putri mengalihkan pandangannya ke arah ketiga lelaki yang sedari tadi menatap mereka.

"Kenalin put, mereka abangnya Acel" ucap Freya mengenalkan mereka kepada Putri.

"Haii fik" tak peduli ucapan Freya, Putri langsung memeluk fikri dengan tiba tiba.

"Kita udah kenal putri kok Frey" ucap Ando menjawab raut wajah bingung Freya, sedangkan Freya hanya mengangguk saja.

"Tolong jagain Acel ya, gue mau keatas bentar" setelah mengucapkan itu, Freya langsung menuju ke lantai dua. Dimana lantai dua lebih didominasi anak muda yang lagi berpacaran.

Freya yang sibuk melihat sekelilingnya tiba tiba terjatuh karna menabrak seseorang yang badannya cukup besar. Perempuan itu mendongak,ia sungguh terkejut karna orang yang menabraknya adalah Kenan.

Kenan hanya melihat Freya yang mulai berdiri sendiri tanpa minat untuk membantu. Freya mendengus,apa apaan kakak kelasnya ini, bukannya membantunya malah diam saja.

Freya tersenyum manis sedangkan Kenan menatapnya datar dan meninggalkan Freya yang kebingungan.

'Kenapa dia gak ngenalin gue?' Batin freya

Dilihatnya penampilannya di kaca, ternyata ia tidak memakai riasan nerd sama sekali. Pantas saja kenan tidak mengenalinya.

"SASAAA!!" Teriak farel begitu melihat manusia yang sedari tadi menatap kaca.

Freya yang dipanggil tentu saja kaget, kenapa orang-orang demen banget ngagetin, kan bahaya. Apalagi yang punya penyakit jantung, sungguh tidak lucu.

"Saa lo gapapa, kan?" Farel memeluk adiknya sayang membuat beberapa orang menatap mereka ingin.
Freya melepaskan pelukannya kakaknya. Lebay sekali Farel ini, baru sehari tidak dikabari saja sudah begini.

"Gapapa kak, udah ah malu diliatin" Farel mendengus kecil, ia menarik Freya ke mejanya. Tentunya ada ketiga temannya.

Oces bersiul menggoda, sungguh tidak percaya bahwa Farel membawa gadis sederhana tapi sangat cantik.

"Cakep banget rel, pengen gue karungin!" Ujar Oces dengan mata berbinar, perempuan didepannya ini perfect sekali.

Danu menoyor kepala Oces kesal, temannya itu memang tidak ada malunya sama sekali. Dikit dikit langsung nyosor, udah mirip bebek aja.

FAKE NERD [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang