{ SEDANG DIREVISI }
Jannah Kirania. Namanya begitu indah sama seperti wajahnya, yang ia sempurnakan lewat sikap lemah lembut serta tingkah lakunya. Tak seindah itu, Jannah begitu dibenci oleh ayahnya, Sultan karena dianggap sebagai anak pembawa sial...
Daren langsung berdiri membereskan sajadah dan Al-Qur'an diikuti dengan Jannah. Gadis itu membuka mukenanya. Pertama kalinya Daren melihat rambut gadis itu. Jannah memukul pipi Daren, "kamu kenapa?" tanyanya. Laki-laki itu masih sibuk dengan diamnya membuat Jannah semakin kesal padanya.
Dalam hitungan detik, Daren menggendong tubuh Jannah, dia meletakkan tubuh mungil gadis itu diatas kasur. "Kamu itu ya suka benget buat aku kaget," ujar Jannah.
Jannah mendudukkan tubuhnya diatas kasur, laki-laki itu duduk disampingnya, Jannah menyandarkan kepalanya di bahu Daren.
Masing-masing hati memiliki kekuatan yang berbeda, termasuk hati Jannah dan Daren. Hati Jannah mungkin lebih kuat maka dari itu Jannah yang menjadi pendamping hidup Daren, tujuannya untuk menguatkan hatinya yang lemah.
Kini saatnya JADAR menjalani kehidupan. Bantu mereka untuk selalu tetap bersama mengaliri sungai JADAR di Serbia.
🌇🌇🌇
Jannah membuka gorden jendela yang menutupi cahaya matahari pagi. "Daren bangun!" suruhnya. Tak ada gubrisan, gadis itu duduk ditepi kasur. "Daren bangun," suruhnya sambil menepuk-nepuk kaki Daren.
Daren membuka mengerjapkan matanya berkali-kali, dia mendudukkan tubuhnya dan langsung memberikan pelukan hangat pada gadis yang sangat dicintainya.
"Kalau habis subuh itu gak baik tidur lagi," ujar Jannah.
"Aku masih ngantuk subuh tadi,"
"Lain kali gak boleh gitu," ujar Jannah.
Daren melepaskan pelukannya, dia mencium pipi kanan Jannah membuat gadis itu mematung seketika. Daren tak menghiraukannya, dia langsung masuk kedalam kamar mandi.
