Si Kembar dan Akhlaknya (2)

5K 550 27
                                    

"Lo pada awasin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo pada awasin aja. Kemana tuh cewek. Kalau emang bener-bener penting, laporan sama gue."

Haechan memutuskan panggilannya. Lelaki itu masuk lagi ke dalam rumah setelah keluar ke area kolam renang untuk menerima telepon. Telepon penting kayak tadi nggak bisa diterima di sebelah Jeno, bisa-bisa dirinya kena ceramah akbar 7 hari 7 malam bersama Kyai Haji Johnny Rafsanjani kollab sama Gus Mark.

Matanya menatap Somi yang baru saja turun dari lantai tiga kamarnya. Kamar Somi dengan Mark memang paling tinggi, karena memang Somi menginginkan ketenangan. Jika disandingkan dengan kamar-kamar kembar empat, bisa jadi berisik. Karena Jaemin suka putar lagu K-pop lewat speaker, Jeno suka lagu western, dirinya suka lagu vibe band (entah K-pop, western atau lokal masuk semua) sedangkan Renjun semua genre masuk kecuali lagu dengan pelafalan aneh, kayak China, Thailand, apalagi India— itu diputar secara bersamaan persis kayak orang jualan kaset di pasar, Somi pusing. Kalau kayak gitu bawaannya kudu marah mulu.

"Baru turun neng dari kayangan?" tanya Haechan. Lelaki itu memasukan ponselnya ke dalam saku training.

Somi hanya melirik melalui sudut matanya, "kayangan ndasmu."

"Jadi anak langit kan, turun ke bumi cuman makan." canda Haechan yang langsung dihadiahi dengan pukulan punggung oleh Somi.

Karena Somi yang saat itu sedang menggunakan tanktop dengan tali spageti meskipun bawahannya celana tidur panjang, Haechan yang kesal dan memiliki jiwa usil,  menarik tali tanktop Somi hingga bunyi pletak terdengar. Selepasnya lelaki itu berlari agar tidak kena pukulan lagi.

"Elsando Haekal Abichandra, EMANG GA PUNYA AKHLAK!"

Haechan terkikik sendiri. Lelaki itu memang sering menggodai saudara-saudaranya yang sedikit enggak normal baginya. Contohnya Renjun yang hobi ngomong pedes, sering adu bacot dengan dirinya. Somi yang sikapnya judes, dingin sering banget dia jahili. Apalagi kalau lihat Somi sama Renjun berantem, asik banget sama-sama bawa pisau.

Somi pake pisau daging, Renjun pake pisau buah.

Elsando Haekal Abicandra Rafsanjani, lelaki yang di nobatkan sebagai pemilik nama paling panjang sekeluarga. Karena nama ini pula dia menghabiskan waktu paling lama buat ngisi nama di kertas ujian nasional waktu kelas enam. Yang ujungnya di name tag SMA ini namanya cuma tulis HAECHAN doang, padahal seharusnya mencantumkan nama lengkap seperti milik teman-temannya.

Karena mungkin di keluarga Rafsanjani nama awal tidak berlaku untuk nama panggilan, Jadi Elsando bukan nama panggilannya kecuali untuk guru bahasa Indonesia mereka yang sudah sepuh memanggilnya dengan, Mas Elsa. Tak ayal kadang temannya mengejeknya dengan sebutan, saudara Putri Anna.

Waktu TK sampai SD, Haechan memiliki teman satu kelas bernama Haekal. Bingung karena setiap manggil Haekal yang nongol ada tiga, akhirnya Daddynya merubah panggilannya dengan Haechan, HAEkal abi CHANdra.

Meskipun pak Ustad di manapun ia berada, baik di Malang —kampung halaman mereka atau di Jakarta, memanggilnya dengan Mas Abi.

Aduh, berasa dirinya jebolan anak pesantren. Padahal mah, akhlaknya bikin guru bk undur diri.

About Rafsanjani Family ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang