009 | Malaikat si Gadis Pertama

2.5K 373 71
                                    

"Mas Juna, daddy enggak pernah ya ngajarin kamu buat berantem sama cewek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Mas Juna, daddy enggak pernah ya ngajarin kamu buat berantem sama cewek."

"Terus, Renjun bakal diam aja kalau cewek itu emang nyebelin?"

"Setidaknya nggak kasar. Pasti ada cara lain, nggak perlu pakai fisik, Mas!"

Renjun mengeratkan tangan meremas ujung sofa, matanya memutar menahan kesal. Di ujung sofa lain, ditatapnya seorang cewek yang terdapat luka pada bagian tulang pipi dan buku-buku tangan, Renjun menatapnya tajam mengibarkan bendera perang.

"Makannya tong, punya mulut jangan macam-macam. Lo SMK apa nggak pernah di ajarin peribahasa mulutmu harimaumu?" Haechan yang sedang mengobati luka di wajah Renjun mendumel.

Dia membuang kasa kotor bekas betadine ke kresek sampah yang dibawa Jisung, lalu beralih ke Mark yang terlihat meringis menatap luka wajah Renjun yang di obati Haechan.

Kenapa yang mengobati Haechan? Karena sudah terlampau sering berantem, Haechan juga lebih telaten membersihkan luka.

Tapi bedanya, saat Renjun kadang kala meringis perih, Haechan hanya mendumel sembari ditemani Mark yang menasehatinya dengan kecepatan layaknya rapper.

Renjun menatap Haechan galak, "lo pernah di raupin sama minyak panas? SMK gue kayak gitu."

"Enggak lah! Gila."

"Sekarang mau?"

"Kamu mau uang jajan bulanan kamu daddy potong?" Tawar Johnny langsung, membuat Haechan menjulurkan lidah atas kemenangannya.

Renjun hanya menghela nafas sabar.

Johnny menggelengkan kepala sabar, tatapannya beralih pada gadis di samping Somi. Gadis itu tampak anteng saja saat Jaemin dan Somi membersihkan luka-lukanya. Bahkan saat Chenle tak sengaja memukul bagian tangan yang luka, gadis itu hanya diam. Berbeda dengan Renjun yang terus mengeluh.

"Kamu satu kelas sama Somi?" tanya Johnny lembut.

Mengangguk pelan, "Iya om."

"Maafin anak om, ya. Maafin Jaemin maupun Renjun. Kamu pasti kaget lihat anak om yang tadi? Dia sebaya sama kamu kok sebenarnya, hanya beda sekolah aja." terang Johnny.

Ryunjin sungkan sendiri, "saya juga minta maaf karena mukul anak, Om." Renjun yang mendengarnya berdecih, itu hanya formalitas. Padahal sebenarnya Ryunjin puas.

Johnny terkekeh, "nggak apa-apa. Harusnya lebih keras lagi, biar jadi cowo tangguh."

Renjun menghela nafas untuk kesekian kalinya, menahan amarah yang menggebu.

Setelah mengobati luka masing-masing, Johnny kembali menatap anak-anaknya. Memberikan wejangan singkat serta dakwah akbar membuat telinga Haechan pengang.

Setelah itu Johnny meminta Renjun dan Ryunjin untuk berdamai, meskipun Renjun sudah menolak dengan lantang karena dianggap terlalu kekanak-kanakan. Tapi akhirnya tetap dilakukan meski tak sepenuh hati.

About Rafsanjani Family ✅Where stories live. Discover now