010 | Keluarga

2.4K 367 32
                                    

Sudah jadi kebiasaan Jisung dan Chenle kalau mereka gampang kelaparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah jadi kebiasaan Jisung dan Chenle kalau mereka gampang kelaparan. Kedua bungsu ini memang satu paket.

Sabtu pagi, keduanya yang masih memakai piyama turun dari kamar. Chenle membawa boneka Moomin hasil mencolong dari kamar Jeno, lalu meletakan di atas meja makan sebelum tidur lagi dengan kepala menyender di atas meja.

Sebenarnya tidak ada kata bangun pagi untuk hari sabtu para pelajar SMA keluarga ini. Kecuali Johnny, Mark dan Jeno yang pagi-pagi sudah ngilang entah kemana mungkin lari-lari di monas atau nggak lari-lari sama abang gerobak yang di kejar satpol pp.

Intinya, seusai sholat subuh, Jaemin, Haechan, Chenle dan Jisung tidak bisa bangun di bawah jam sembilan.

Tapi karena Jisung lapar di jam tujuh pagi, itu beda cerita.

Jisung baru saja membuka pintu dapur, tapi ada tulisan besar yang tidak tau diri menghalang-halangi begitu saja. Mana tulisannya bisa di tebak yang nulis latin pake di seret siapa.

KOKI HARI INI MINGGAT, SILAHKAN MEMANGGIL CO-KOKI SAJA! KOKI UTAMA SEDANG TERKAPAR SETELAH MMA.

"Mas Renjun masih sakit, Le?" Jisung bertanya dari dapur kepada Chenle yang setengah tidur di meja makan.

"Hmmm."

"Emang parah sih kemarin, temen kak Somi emang laki banget."

"Hmmmm."

"Enaknya makan yang anget-anget berkuah ya, Le."

"Hmmmmm."

"Enaknya makan apa?"

"Hmmmm."

"Oke hmm- HMMM?! CHERAGHHH!" Jisung berteriak dari dapur dengan suara agak keras membuat Chenle langsung bangun dengan kelabakan.

Dia mengucek kedua matanya, lalu mata Chenle yang dominan sipit sekeluarga langsung lebih menyipit menatap Jisung dengan setengah sadar. Jadi orang - orang lihatnya Chenle tetep merem.

"Apa, Cung?" tanya Chenle sedikit serak.

Jisung kasihan sendiri, mana dia udah bangunin Chenle pake kekerasan dengan senjata guling sama boneka, udah gitu yang diajak nemenin masih setengah sadar, "ya udah tidur lagi. Nanti kalau udah jadi, adek bangunin."

"Hmmm." lalu Chenle melipat tangannya dan tidur lagi.

"Oke ... jadi masak..." Jisung membuka persediaan mie goreng tapi hasilnya nihil, Chef Renjun memang tidak suka masakan micin.

Mau buka kulkas, adanya sambal pecel lagi kiriman dari Malang. Mana banyak pula, tapi Jisung nggak mood. Lalu dia menemukan sereal. Jisung mengambil satu kotak sereal dan satu kotak susu dalam kulkas tak lupa dengan mangkuk dan sendok. Tapi baru beberapa langkah, dia kembali lagi.

Kan Chenle juga lapar, jadi dia mengambil mangkuk satu lagi.

"Le, mau yang star wars atau oreo?" tanya Jisung.

About Rafsanjani Family ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang