21. Goodbye

1.9K 335 81
                                    

Langit gelap Gongsang malam itu bergemuruh saat Do Kyungsoo dan So Ji Sub beradu pedang. Dulu suasana ini terjadi saat Kyungsoo menantang Junmyeon, saat itu ia berhasil memenangkan pertarungan dengan mudah. Namun, kali ini yang dihadapinya adalah pemimpin seonjang terdahulu yang berkali-kali lebih kuat.

Ditambah lagi, Kyungsoo hanya punya satu kesempatan melepaskan soul weapon miliknya. Jika kesempatan itu tidak ia gunakan dengan tepat, maka pertarungan ini tak akan berakhir dengan baik.

Kedua orang itu sama-sama melompat mundur. Baik Kyungsoo maupun Ji Sub nampak tidak ada yang menurunkan kewaspadaannya. Sampai akhirnya Kyungsoo mengangkat pedangnya ke udara.

"Blood field!"

Sebuah kubah berwarna merah muncul mengelilingi Kyungsoo dan Ji Sub. Kubah merah ini membuat Ji Sub terkejut, bukan hanya Ji Sub, tetapi para seonjang terdahulu yang masih bertarung sama terkejutnya.

"Dari mana kau tahu jurus ini?" tanya Ji Sub.

"Akhir-akhir ini ada pak tua yang sering datang ke tidurku, dia mengajarkanku jurus ini," jawab Kyungsoo.

Kubah merah ini dulu sekali pernah Ji Sub lihat. Ini adalah jurus pamungkas milik guru mereka, Han Suk Kyu. Jurus ini dibuat dengan mengorbankan darah penggunanya. Namun, di saat yang sama jurus ini juga akan menyedot darah musuhnya.

Kyungsoo melesat dengan cepat, gerakannya berkali-kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia mengayunkan pedangnya ke arah Ji Sub sampai pedang itu berhasil melukai lengan Ji Sub. Kyungsoo segera melompat menjauh setelahnya.

Dari luka Ji Sub tersebut darah keluar sangat banyak. Seolah darah itu tertarik keluar dan melayang ke arah dinding kubah merah yang dibuat Kyungsoo.

"Ternyata benar, kubah ini mampu menghisap darah lawannya sampai habis," gumam Kyungsoo.

Di luar kubah, In Sung dan Hyo Jin menghentikan pertarungan. Mereka menjatuhkan pedang mereka lalu terduduk bersimpuh.

"Hei berdiri! Kenapa kau malah menyudahi ini?!" teriak Chanyeol.

"Guru mengakuinya, guru sepertinya akan menghukum kami." In Sung bicara menatap kubah merah di arah Kyungsoo berada.

Tak berapa lama rombongan Junmyeon tiba. Karena In Sung tak lagi mengangkat pedangnya, Sehun dan Chanyeol tak menyerangnya. Keduanya memilih menghampiri Junmyeon dan yang lain.

"Dimana Yang Mulia dan Kim Minseok seonjang-nim?" tanya Sehun mendapati kedua orang itu tidak ada dalam rombongan.

"Mereka gugur Sehun," jawab Junmyeon tertunduk sedih.

Tentu saja Sehun dan Chanyeol terkejut. Dua orang tersebut bukanlah seseorang yang lemah, tetapi keduanya justru gugur dalam pertarungan. Chanyeol jadi teringat ucapan Kyungsoo sebelumnya bahwa ada yang sudah gugur dalam pertarungan ini.

Rombongan Seonho juga datang, mereka menyudahi pertarungan setelah Hyo Jin juga bereaksi seperti In Sung.

Dari arah belakang nampak Ji Hyun berjalan menatap lurus ke kubah merah itu. Ia melewati orang-orang begitu saja dan terus berjalan kesana. In Sung dan Hyo Jin melakukan hal yang serupa, tetapi ketiganya sama-sama meninggalkan pedang mereka.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Sehun kebingungan.

Tiba-tiba saja Chanyeol teringat akan Kyungsoo. Perasaannya mendadak jadi tidak enak, dan lelaki itu segera berlari ke arah kubah merah.

Pergerakan Chanyeol diikuti oleh yang lain, mereka semua bergerak menuju kubah merah aneh yang warnanya semakin pekat saja.

Berada di dalam kubah, Ji Sub mulai terduduk. Darah tak berhenti keluar dari luka kecil tadi dan mulai membuatnya lemas.

KING: The Last ClanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang