Yes, Boss! (Lengkap)

0

"Sasuke, bagaimana ini?! Sudah lebih dari dua jam kita menunggu, tapi calon istrimu belum datang juga!" Suara Mikoto-ibu Sasuke- bergetar menahan tangis karena cemas.

Kondisi semua orang saat ini sangat panik dan khawatir. Seharusnya saat ini acara pemberkatan sudah selesai dan Sasuke resmi menyandang status baru menjadi suami.

Namun manusia hanya bisa berencana, Tuhan yang menentukan semuanya.

Harapan hanyalah tinggal harapan, karena kini perempuan yang berstatus sebagai mempelai wanita Sasuke masih belum menampakkan dirinya, padahal sudah lewat dari dua jam. Beberapa tamu bahkan memilih pulang karena sudah cukup lama menunggu.

"Tenanglah, Bu. Jangan berpikir macam-macam. Aku yakin sebentar lagi dia pasti datang. Jadi Ibu tenang—"

TING!

Perkataan Sasuke terpotong karena ponselnya mendapatkan notifikasi pesan. Sebuah pesan dari calon istrinya. Sasuke menghela nafas lega, akhirnya calon istrinya memberi kabar. Namun tak bertahan lama, ekspresi wajahnya berubah mengeras setelah membaca isi pesan tersebut.

❤
Maafkan aku Sasuke...
Aku tidak bisa menikah denganmu

Sasuke melempar ponselnya hingga hancur berkeping-keping. Segala sumpah serapah sudah keluar dari mulutnya. Bahkan Mikoto sangat terkejut melihat ledakan emosi putranya. Kemarahan benar-benar mengusai pikirannya saat ini. Bagaimana bisa ia dicampakkan seperti ini?

Seorang penyanyi terkenal yang diidolakan oleh hampir seluruh orang di dunia, dicampakkan kekasihnya sendiri di hari pernikahannya? Yang benar saja, ini pasti akan menjadi berita panas selama berbulan-bulan!

Sasuke kalut, ia mengacak-acak rambutnya yang sudah ditata rapi oleh hair stylist terkenal. Ditengah kekalutan pikirannya, terbersit satu nama di benaknya yang bisa membantu untuk saat ini.

Asisten Pribadi!

Sasuke bergegas pergi menuju asisten pribadinya yang sudah duduk di barisan depan di dekat altar dan menariknya menuju sebuah ruangan. Sang asisten pribadi yang diperlakukan seperti itu tiba-tiba tentu saja panik dan meronta berusaha dilepaskan.

Genggaman tangan Sasuke terlalu kencang dan tarikannya kasar, tangannya bahkan memerah. Keterlaluan sekali!

Setelah masuk ke dalam salah satu ruangan dan menutup pintu, Sasuke langsung menatap sang asisten pribadi dan meletakkan kedua tangannya yang bergetar di bahu managernya.

"Dengar, kau asisten pribadiku, kan?"

Pertanyaan aneh, tentu saja ia adalah asisten pribadi Sasuke. Seorang idola yang mendunia! Apa Sasuke hilang ingatan dan melupakannya yang sering membantu Sasuke dalam keadaan apapun ini?

"Tentu saja. Apa kau amnesia, Sasuke?" Jawaban yang benar-benar polos.

"Kalau begitu, kau bersedia membantuku seperti biasanya, kan?" Sasuke bertanya pelan dan nada suaranya bergetar. Tidak seperti biasanya yang memerintah seenaknya. Padahal ia asisten pribadi yang juga punya perasaan dan kadang merasa lelah, bukan budak!

"Yes, Boss!" Jawaban yang bersemangat, seperti biasanya. Disertai senyum polos tentu saja. Ia hanya berusaha terdengar ikhlas, agar Sasuke tidak mengomel.

"Dengarkan aku baik-baik. Aku tidak akan mengulanginya lagi."

Asisten pribadi yang terlalu lugu ini hanya mengangguk menuruti perkataan Sasuke.

"Mau menjadi mempelaiku?"

"Yes, Boss!" Suaranya terdengar semangat sebelum sedetik kemudian kepalanya terasa pening dan tubuhnya terasa kaku.

"E-eh, Apa?!"

Hinata Hyuga, kau dalam masalah besar!

.
.
.

Ini dia prolognya!🎉
Ide ini udah sejak lama ada, dan baru terealisasikan sekarang hiks.
Padahal lapak sebelah belum selesai tapi udah buka lapak baru aja:(
Daripada nanti lupa mending aku ketik aja ya, kan? Ehehe
Oh ya, mungkin disini karakternya agak sedikit OOC ya, harap maklum demi kepentingan fanfic ahaha xD
Aku mau tau respon kalian gimana, kalo banyak yang suka aku bakal lanjutin, kalo pada ga suka mungkin bakal aku lanjutin juga tapi ga dalam waktu dekat.

Berikan juga kritik dan saran kalian agar aku bisa menulis lebih baik lagi.

Terima kasih yang sudah mau mampir baca fic ini, jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen ya!💜