Enam

50 20 7
                                    

happy Reading.
✨kodrat sebagai perempuan memang patut di syukuri, namun, perempuan juga harus kuat dan pemberani ✨

***

Abell mengendarai motornya pelan, ia menikmati senja yang sore hari nampak begitu indah, selalu memang, namun hari ini entah mengapa terlalu bagus untuk dilewatkan.

Setelah pulang sekolah ia memang tidak langsung pulang, ia menuju makam sang bunda terlebih dahulu, tanpa sahabatnya.

Kini ia semakin berpikir bahwa—hidup tidak selalu tentang mereka, ada saatnya mereka berjalan pada arah yang berbeda, mereka tidak selamanya sama.

Hidup itu lebih baik bergantung pada diri sendiri, jangan selalu mengharapkan bantuan dari orang lain, yah begitulah yang kini berada dipikiran Abell.

Sembari menatap lurus ke depan, ia menikmati udara sore yang kini menjalar ke dalam tubuhnya, sangat sejuk dan juga menenangkan.

Hari ini ia meminta banyak sekali permohonan pada Tuhan, ia memejamkan mata sebentar, menarik napasnya dalam-dalam.

Abell membelokkan motornya, bukan ke arah rumah, melainkan ia akan berkunjung ke teman-temannya. Merasa tenang jika berkumpul bersama mereka. Segala bentuk candaan dan juga apa yang mereka lakukan selalu membuat Abell tertawa.

Abell telah sampai, mereka tersenyum menyambut kedatangan ketua, bahkan sedikit mereka tertawa karena melihat ketuanya datang mengenakan rok sekolah.

"Lo itu gak cocok pake rok," ujar Gemilang sambil merangkul Abell, sedangkan Abell mendengus dan melangkahkan kaki ke dalam.

"Begini dong, harusnya lo sering-sering ke sini, kalo bisa setiap hari," ucap Galaksi sambil tersenyum ke arah Abell.

"Kalau gue ke sini setiap hari emang lo pada mau ngapain? Mau traktir gue?" tanya Abell sambil mendudukkan bokongnya di kursi.

"Kalo itu mah, biar bang Elang aja," ujar Mars

"Lah ko gue? Ya kalian aja lah," dengus Gemilang tak terima.

"Yaelah gue becanda kali, sumpah dah ya! gue gerah banget, gue mandi dulu dah." Abell melangkahkan kaki menuju kamar pribadinya, tempat ini memang bukan seperti markas biasa, namun sudah seperti rumah yang lengkap dari segalanya.

Markas Gangs Meteor ini memang sudah berdiri sejak lama, karena itu lah Abell tidak segan dan sudah tidak merasa malu lagi ketika di sini. Abella Laluna Marasya, Gadis cantik dan sedikit tomboy ini lah yang menjadi ketua dari Meteor ini. Gangster motor yang sudah berdiri sejak tahun 1999, berdiri dari tahun ke tahun dan sekarang Abell lah yang menjadi ketua di sini, pemegang jabatan tertinggi.

Mereka sangat menghormati Abell, namun bukan hanya hormat sebagai ketua, melainkan hormat dan melihat Abell sebagai wanita yang harus sangat di jaga dan juga dihargai. Mereka memang nakal, namun tahu tempat. Jika sedang berada bersama Abell mereka bukanlah jati diri yang sebenarnya, mereka selalu berbuat baik dan juga ramah. Berbeda jika mereka berada di luar, mereka akan di cap sebagai orang yang kejam.

Mereka menikmati tayangan di televisi, sambil memakan cemilan di tangan masing-masing. Sedari tadi mulut Mars memang tidak berhenti mengoceh, ia dengan asyik menjahili anggota-anggota lainnya.

Mars memang masih muda diantara mereka, ia adalah adik kelas di sekolah Gemilang dan Galaksi, Abell mengenal mereka 4 tahun yang lalu, ketika itu tengah kesusahan, ia diganggu oleh preman-preman, lalu datanglah Gemilang, sebelum Gemilang membantunya, ternyata gadis itu dengan lihai mengalahkan preman-preman itu sampai terkapar. Gemilang yang melihat itu menatap takjub pada Abell. Merasa tidak percaya seorang gadis mampu mengalahkan ketiga preman bertubuh besar itu.

NOT WITH YOU! [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang