Dua tiga [End]

32 5 6
                                    

✨Happy reading. Belajarlah dari masa lalu, karena dengan adanya masa lalu kita dapat belajar bahwa hidup harus lebih baik lagi untuk hari esok, dan juga seterusnya.✨

.
.
.
.

Hari Sabtu telah tiba, pada hari Jumat, mereka sangat dikejutkan dengan undangan berwarna black gold yang terlihat cantik itu. Siapa sangka kini mereka telah menghadiri acara pertunangan.

Banyak sekali orang yang merasakan patah hati dan bahkan terjatuh setelah dibuat terbang. Mereka menatap sendu ke arah sepasang sejoli yang kini tengah bertukar cincin dihadapan mereka.

Bahkan, ada yang menahan air matanya supaya tidak keluar, siapa yang tidak patah hati jika gebetan mereka tau-tau bertunangan bersama orang lain, tanpa mereka tahu sebelumnya.

Patah hati kini di rasakan oleh banyak laki-laki tampan, hari ini hari paling bersejarah, tepat pada tanggal 22 September 2019, mereka merasakan patah hati jilid ke II.

Siapa pun, adakah yang bisa membawa mereka bernapas lega lagi? Mereka kini tengah kehabisan pasokan oksigen melihat seseorang yang kini mencium kening wanitanya.

Bahkan mereka sudah meremas-remas jas putih yang mereka pakai, karena acara pertunangan ini memakai dress code berwarna putih-putih.

Sambutan-sambutan sedari tadi sudah memenuhi indra pendengaran mereka, kini berganti, yang akan berbicara adalah kedua insan manusia yang baru saja tengah bertukar cincin itu.

"Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih banyak pada tamu undangan yang sudah datang, termasuk pada sahabat-sahabat saya yang begitu berkenan hadir," ujarnya sambil tertawa pelan, padahal mereka tengah mengalami patah hati yang paling serius saat ini.

"Aku boleh 'kan puji, mereka?" laki-laki itu mengangguk sambil tersenyum, mereka sangat iri dan merasa insecure menatap laki-laki tampan dengan balutan baju yang serba putih-putih itu, dengan pita berwarna hitam yang berada di kerah bajunya.

"Kalian ganteng, kalo dari dulu kalian ganteng kaya hari ini, mungkin gue udah jadiin kalian suami sekarang, tapi kalian yang selalu nolak gue," ujarnya sambil tertawa, memang ia sedang becanda. Namun laki-laki yang kini tengah menatapnya hanya menampilkan wajah datar.

"Sayangnya, tolakan kalian buat gue termotivasi buat cari yang lebih ganteng dari kalian." Leonil, laki-laki itu ikut tertawa bersamaan dengan tamu undangan yang datang.

"Terima kasih, ini benar-benar kejutan, Leon," ujarnya dengan tersenyum, lalu memeluk laki-laki itu. Semuanya bertepuk tangan, pasangan di depannya membuat mereka iri.

Tidak hanya tamu undangan dari luar, bahkan teman-teman dari sekolahnya pun hadir ke sini, kurang beruntung apa gadis itu, ia selalu di kelilingi laki-laki tampan.

"Abell, Al minta maaf!" teriak Aluna di tempat duduknya. Yang membuat mereka menoleh ke arah gadis itu.

"Gue udah maafin lo, Al," ucap Abell menggunakan mix di tangannya.

Dengan senyum yang mengembang, Gadis itu berlari menghampiri sang sahabat, Gadis cantik dengan balutan gaun berwarna putih itu tengah menangis di pelukan Abell.

"Make up lo, luntur nanti, udah deh jangan nangis," ujar Abell sambil terkekeh pelan.

"Jahat banget, sih! Tau-tau udah tunangan aja, please Al iri banget," rengek Aleta yang menatap Abell, jangan ditanyakan Abell seperti apa, yang jelas Gadis itu kini begitu cantik dengan balutan gaun yang pas di tubuhnya dengan mahkota cantik yang bertengker di kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NOT WITH YOU! [END✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang