Prolog

5K 174 10
                                    

Hari ini adalah hari keberuntungan bagi Alana Adijaya. Gadis berkulit putih, berambut panjang––sedikit ikal dibagian paling bawah rambutnya, juga berwarna hitam pekat. Ia memiliki tubuh sedikit tinggi tetapi tidak terlalu tinggi.

Ia merasa sangat beruntung karena akhirnya diperbolehkan pergi berkeliling di-negara nya sendiri bersama dengan  teman-temannya tanpa didampingi oleh kakak atau orangtuanya.

Orangtuanya adalah Strict Parents. Ya, Strict Parents adalah pola asuh otoriter dari orang tua ke anak yang serba melakukan pembatasan dan pengekangan.

Mengenai ini; Alana sudah beberapa kali meminta izin kepada orangtuanya. Akan tetapi mereka selalu melarangnya berpergian terlalu jauh, dengan berbagai alasan yang menurutnya konyol.

Padahal Alana hanya ingin bebas; ingin menghirup kota lain secara bergantian, gadis itu ingin berkeliling di negaranya sendiri. Hanya itu saja cita-citanya sebelum menikah.

Mulai hari ini, ia merasa bebas. Tidak ada larangan-larangan lagi, dan tidak ada sebuah ancaman lagi. Alana bahagia. Namun ia tidak memiliki teman untuk menemaninya mengobrol, jadi ia memilih untuk melihat pemandangan indah diluar jendela.

Alana agak menyesal karena teman-temannya sudah pergi lebih dulu, padahal rencananya mereka pergi bersama-sama, tapi dikarenakan Alana susah mendapatkan izin, jadi kawan-kawan gadis itu memilih pergi duluan.

Bus yang sedang Alana tumpangi mendadak berhenti. Para penumpang yang lain terkejut. Alana yang sedang melamun juga sama terkejutnya.

"Ada apa ini pak?" tanya seorang pria yang jarak kursinya tidak terlalu jauh dengannya.

"Sepertinya bus mogok. Jika kalian terburu-buru lebih baik menggunakan angkutan umum yang lain saja atau jika bersedia menunggu tidak apa apa." Jawab supir bus itu sebelum turun dari bus dan diikuti penumpang yang lainnya.

Beberapa dari mereka memilih untuk mencari kendaraan umum lain, ketimbang harus menunggu lama. Sedangkan Alana tampaknya santai-santai saja. Gadis itu malah berjalan-jalan ke rumput-rumput dan mulai memotret awan dan bunga-bunga yang ada disana.

Merasa bahwa cuaca sangat panas membuat dirinya berinisiatif untuk mengambil topi di kopernya lalu memasangkan nya agar dirinya tidak terlalu kepanasan.

Tanpa diduga, seseorang datang dari belakang dan membungkam mulutnya dengan sebuah kain. Dalam sekejap, dirinya langsung tak sadarkan diri. Seseorang itu membawa Alana pergi dari tempat ini.

Dia membawa Alana ke suatu tempat yang sangat sepi dan berdebu. Gadis itu dibiarkan berbaring disana, sedangkan seseorang yang membawanya kesini mulai memainkan aksinya dengan membuka koper milik Alana terlebih dahulu.

"Lihat saja, kau tidak akan bisa lari kemana-mana lagi," gumamnya tersebut sambil membuka penutup wajahnya.

"Perlahan-lahan kau akan berubah, perlahan lahan kau akan sadar bahwa hidup itu tidak selalu menyenangkan. Bahkan ada fakta, fakta yang akan membuatmu terkejut!" lanjutnya sambil tersenyum memandang wajah Alana yang tengah tertidur.

"Kau ternyata sangat cantik tapi maaf kau bukan tipe ku."

---

Yakin dek bukan tipe?

SANA [Revisi]Where stories live. Discover now