Kakak Heejin

11.8K 1.4K 149
                                    

.
.
.
.
.

Kini Jaehyun tengah melakukan skin to skin dengan baby boo. Bayi yang baru saja dilahirkan itu terlihat nyaman di dekapan dada sayang Ayah yang tidak tertutupi apapun, "Mirip kamu ya Jin," Kata Jaehyun pada Heejin yang duduk di sebelahnya.

Heejin senyum, "Emang iya Yah?"

"Iya. Bibirnya kamu banget nih."

"Baby boo gemesin banget, pengen A'a telan jadinya," Celetuk Jaemin yang duduk di lantai sambil memperhatikan Ayah dan adiknya yang berada di sofa.

"Kamu duluan Bunda telan," Sahut Rose dari atas brankar. Kini di ruangan Rose hanya ada keluarga inti Jung, karena keluarga Rose izin pulang sebentar untuk membawa perlengkapan bayi yang belum sempat dibawa semuanya ke rumah sakit.

"Ih Bunda habis lahiran galak banget," Dengus Jaemin.

"Eh Ayah, baby boonya melek-melek," Kata Jeno seraya menunjuk Jasmin yang mengerjapkan matanya beberapa kali.

"Uuu anak Ayah bangun? Laper ya? Mau minum asi?" Jaehyun bangun, lalu memberikan Jasmin pada Rose yang masih terlihat lemas pasca melahirkan, "Sama Bunda ya, Ayah nggak bisa kasih kamu asi hehehe."

Rose menerima putrinya dan mulai memberikan apa yang Jasmin inginkan. Sedangkan Jaehyun kembali memakai pakaiannya, "Bunda, kenapa cuma nama adek sih yang depannya H? Kenapa nggak J juga? Jeno, Jaemin, Jasmin. Masa adek Heejin sendiri," Tanya Heejin, nggak terima namanya beda sendiri.

"Kamu bukan adek lagi," Kata Rose, "Udah jadi Kakak sekarang. Dulu tuh sebenarnya nama kamu juga J depannya, Jinhee. Tapi karena kita punya tetangga yang namanya Jinhee juga, akhirnya Bunda ganti."

"Terus urusannya sama tetangga apa Bund?" Tanya Heejin lagi.

"Waktu kamu baru bisa jalan, Bunda sering neriakin nama kamu Jinhee, eh bukannya kamu yang nongol, malah tetangga kita yang masuk rumah. Katanya dia ngerasa dipanggil. Udah gitu bukan sekali dua kali dia begitu, hampir tiap hari. Karena Bunda kesel, ya akhirnya Bunda balik nama kamu dari Jinhee jadi Heejin," Jelas Rose panjang kali lebar.

Bibir Heejin mengerucut, "Aturan nama baby boo H juga dong depannya. Biar adek--eh Kakak ada temennya."

"H? Hantu?" Celetuk Jaemin, "Jelek ah. Bagusan Jasmin. Cocok banget pokoknya sama nama A'a."

"Awas ya A, adeknya jangan di ajarin yang engga-engga. Bunda nggak mau punya Jaemin dan Heejin kesekian kalinya," Peringat Rose. Pokoknya dia janji bakal ngejauhin Jasmin dari virus-virus kebodohan dua anaknya yang kadang hilang akal.

Seolah mengerti, Jasmin tiba-tiba saja berhenti minum asi dan mulai menangis.

"Wah baby boo nggak terima tuh dua Kakaknya di jelek-jelekin," Ujar Jaemin, "Bagus dek. Mulai hari ini kamu jadi bawahan A'a."

Jaehyun terkekeh pelan melihat tingkah keluarganya. Hari ini dia terlalu bahagia. Kelahiran Jasmin di keluarga Jung memberikan warna dan keceriaan tersendiri untuk keluarga itu.

"Ayah, Abang laper. Mau keluar sebentar cari makan. Ayah sama Bunda mau nitip sesuatu nggak?" Tanya Jeno.

"Ayah mau mie ayam dong. Kalau Bunda nanti dapat makan dari rumah sakit. Kamu beliin aja roti sama susu ya," Kata Jaehyun seraya mengeluarkan uang seratus ribuan tiga lembar dan menyerahkannya pada Jeno.

"Buset, mau beli mie ayam apa gerobaknya? Banyak banget duitnya," Sahut Jaemin.

"Udah sana kalian bertiga pergi," Usir Jaehyun. Dia mau romantis-romantisan sama Rose sebentar aja.

Trio JJH akhirnya pergi, meninggalkan Jaehyun, Rose, dan Jasmin bertiga.

Melihat Jasmin masih menangis di gendongan Rose, Jaehyun mengambil alih si bayi, "Cup cup cup, A'a nya udah pergi kok, baby boo berhenti nangis ya," Jaehyun cuma bilang gitu, tapi tangisan Jasmin mulai mereda.

"Bingung deh. Jadi baby boo ini suka sama Jaemin atau justru alergi?" Celetuk Rose.

"Setengah-setengah ini Bund," Kata Jaehyun, "Oh iya Rose, tadi aku belum sempat bilang sama kamu."

"Bilang apa?" Tanya Rose seraya mengancingkan kembali pakaiannya yang sempat terbuka karena menyusui Jasmin.

"Thank you for everything. Terutama untuk hari ini karena sudah berjuang melahirkan anak kita. I love you, Rose. Maaf ya, aku nggak pintar ngomong romantis," Ringis Jaehyun.

Rose senyum, "Udah tau kok kamu nggak romantis. Tapi nggak apa-apa, yang penting kamu sayang aku. Love you too, Jung. Nunduk sedikit dong, mau kiss hehehe," Cengir Rose.

Jaehyun menunduk, di kecupnya bibir Rose sekilas, lalu bergantian mengecup kening istrinya.

"Eh Jasminnya senyum," Kata Jaehyun heboh melihat kedua sudut bibir putri kecilnya terangkat, "Senang ya nak liat Ayah sama Bundanya romantis-romantisan?"















Yap, seperti yang bisa kalian tebak. Trio JJH nggak langsung pergi gitu aja. Mereka mengintip lewat celah pintu yang sedikit terbuka, "Gue mau kecil lagi. Biar bisa di gendong Ayah," Bisik Heejin.

"Pantes ya anak Bunda banyak, orang kerjaannya dikit-dikit minta cium," Celetuk Jaemin.

Jeno senyum, "Kalau nanti gue sama Siyeon nikah, kira-kira se uwuw itu nggak ya?"

Jaemin dan Heejin menoleh ke arah Jeno, "Mimpi!" Kata mereka berbarengan.

Jeno mendengus, "Iri bilang boss!"

Jung's Family ; Jaerose [END✔]Where stories live. Discover now