16 || Surat Kaleng

141 58 6
                                    

Siapa yang kurang kerjaan bikin surat kaleng?

Aina Faj'ri

Pagi ini Aina berangkat lebih pagi dari biasanya. Dia berjalan berdampingan dengan Dani.

Kok bisa bareng?

Bisalah orang Dani yang jemput Aina. Lebih tepatnya di paksa Aina buat jemput dia.

"Kenapa gak pacaran aja sih?"

"Couple cocok nih!"

"Genit banget sih jadi cewek, semua aja diembat."

"Dani, Pak Ilham, terus besok-besok siapa lagi? Dasar murahan."

Aina sama sekali tidak menggubris perkataan orang-orang, dia tetap berjalan bersama Dani dengan tatapan lurus.

Buat apa dengerin omongan orang kalo ujung-ujungnya cuma bikin kita down. Toh mereka gak tau kita kan? Ngapain juga kita perduliin mereka, gak penting banget!

Bentar-bentar,
Lain lagi kalo mereka udah nyerang kita secara fisik. Itu gak bisa di diemin oke.

"Na, lo gak budeg denger ocehan mereka?"

"Bodo amat gue, Dan. Kalo nyerang secara nyinyiran gue masih bisa tahan, nanti kalo udah di labrak baru gue ladenin hehe..."

"Ck! bego."

"Mapel pertama apa, Dan?"

"Lo gimana sih, mapel hari ini aja lo gak inget. Niat sekolah gak sih?"

"Bacot. Jadi?"

"Olahraga."

"Yahhh, males gue, gak ada gitu ya mapel rebahan. Kan pasti di jamin gue bakalan dapet nilai tertinggi, udah gitu di kasih nilai tambah. Yang biasanya 100 sama gue jadi 110++," oceh Aina.

"Ada, Na ada. Nanti kalo lo yang jadi kepala sekolah," balas Dani malas.

"Kapan ya gue jadi kepala sekolah."

"Kebanyakan halu sih lo, Na."

"Ck, dah lah, gue mau ambil kaos olahraga di loker. Bubayy..."

Dani menggelengkan kepalanya, dia curiga waktu bundanya Aina hamil beliau ngidam sesuatu yang nggak biasa. Makanya hasilnya kek gini.

Aina berjalan menuju lokernya, dia mencari nomor lokernya kemudian membukanya.

Ada sebatang coklat dan bunga mawar yang sudah sedikit layu di sana. Di bunganya ada kertas kecil, Aina membacanya dengan alis bertautan.

_________________________________________

Dear Aina,

Tunggu gue ya, sampe gue berani ngungkapin perasaan gue ke lo. Karena sekarang gue terlalu pengecut.

~D

_________________________________________

Dari siapa nih?
D?
Siapa?

Ya kali si Dani, kan gak mungkin juga.

Bodo amat lah dia bilang suruh nunggu ya udah gue tunggu, nanti juga bakalan tau.

Wait! Ada satu surat lagi. Kertas warna hitam, dengan tulisan putih.

_________________________________________

AINA FAJ'RI ✓Where stories live. Discover now