"Kamu masih mau jalan-jalan lagi?" tanya Eunwoo.
Rose asik melahap es krimnya sampai membuat mulut Rose belepotan, gadia itu mengangguk, mengiyakan ucapan Eunwoo.
Eunwoo menghela nafas berat, kemudian melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 9 malam.
"Rose, mamah sama papa kamu gak akan marah? Ini sudah jam 9 malam."
Rose menatap Eunwoo, dia menggeleng pelan, "Bunda gak ada di rumah, ikut sama ayah, mungkin minggu depan pulang, kalau jadi."
Eunwoo mengangguk paham. Sebenernya sih, Eunwoo seneng-seneng aja nemenin Rose jalan-jalan gini.
Bagi Rose emang jalan-jalan biasa melepas penat, tapi Eunwoo nganggap ini kencan. Iya gak usah diingetin, Eunwoo juga udah inget kali kalau Rose itu pacar orang dan dia lagi ngehalu bisa jadi pacar Rose.
Halu aja dulu, terus berdoa yang banyak, siapa tau ada malaikat yang udah cape denger doa Eunwoo yang itu-itu aja, akhirnya doa Eunwoo dikabulin deh. **sumpah, ini gaje.
Rose mengusap mulutnya dengan tissu, dia menatap Eunwoo yang memang sedari tadi menatapnya.
Rose tersenyum manis, "Makasih ya udah mau temenin aku jalan-jalan, kamu sampai bolos bimbel gara-gara aku, maafin dan thank you Eunwoo, thank you so much."
Jantung Eunwoo berdetak cepat, telinganya memerah pun dengan pipinya itu. Eunwoo tersenyum lebar kepada Rose, "Saya seneng kok asal bolosnya sama kamu."
"Hilih, kamu bisa ngerdus juga ya." jawab Rose sambil terkekeh kecil.
Eunwo hanya tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya.
"Rose." ucap Eunwoo.
"Hm?"
"Saya mau bicara—"
"Bentar dulu," potong Rose, "Kamu gak lapar apa dari tadi cuman lihatin aku jajan? Ayo beli ramen! Kita makan di depan minimarket itu!"
Rose langsung pergi ke mininarket dan Eunwoo hanya bisa tersenyum senang melihat Rose yang juga kelihatan sangat senang. Eunwoo gak bisa kesal ke Rose.
Akhirnya mereka makan ramen instan berdua di depan minimarket duduk saling berhadapan.
"Kamu tadi mau bicara apa?" tanya Rose mulai membuka topik pembicaraan.
Eunwoo menelan salivanya dengan susah payah, "I—ituuu, kamu mau mutusin Taeyong?"
Pertanyaan Eunwoo berhasil membuat Rose berhenti mengunyah ramen yang ada dimulutnya. Rose kaget karena Eunwoo nanya hal yang bisa dibilang privasi.
Menyadari gelagat Rose yang kelihatan kurang nyaman dengar pertanyaan Eunwoo. Eunwoo buru-buru bilang, "Kalau gak mau dijaw—"
"Aku gak tau," jawab Rose memotong ucapan Eunwoo, "Aku-nya sayang banget sama Taeyong, jadi aku gak tau gimana cara lepasin dia." lanjut Rose dengan mimik wajah santai.
Eunwoo mengangguk paham, "Iya sih, aku juga ngerti, pasti susah buat kamu ninggalin Taeyong, tapi kamu juga kesusahan buat bertahan ya?"
"Hmm, sepertinya begitu." jawab Rose.
Rose sebenarnya tipe orang yang gak mau ambil pusing, dia kalau putus ya ayok, mau lanjut juga syukur.
Tapi entah kenapa semenjak sama Taeyong, hal-hal yang biasanya Rose bikin santai malah mulai gangguin pikiran Rose. Kayak 'Dia harus mutusin Taeyong apa gak?' pertanyaan yang sering keluar dari pikiran Rose untuk hati Rose, dan sering kali juga Rose gak bisa jawab.

YOU ARE READING
My Bad Boyfriend
General FictionLee Taeyong as Roseanne Park's boyfriend. Taeyong itu badboy, tapi kalau udah sama Rose beda lagi ceritanya. ©2020, dekiva.