6.

510 40 2
                                    

"bolehkan aku menciumu?" Ucap bright lagi, win diam bingung harus menjawab apa

"Kalau kau tidak mau tidak apa, aku tidak memaksa. Aku minta maaf kare.." belum sempat bright melanjutkan ucapannya win mencium bibir bright singkat  hanya mencium tidak melumat. Bright membelalakkan matanya tidak percaya win akan menciumnya

"Aku belum menjawab kau sudah meminta maaf, aku mau khub" jawab win.

Oh tuhan apa win benar" sudah gila?. Bright tersenyum ke arah win

"Kau mengambil ciuman pertamaku" ucap bright

"Sungguh? Apa kau tidak pernah berciuman sebelumya, apa kau sudah pernah berpacaran?" Tanya win penasaran, bright menggelengkan kepalanya

"Aku belum pernah berpacaran sebelumya, hal seperti itu menurutku tidak penting"

"Kau membohongiku, tidak mungkin laki-laki tampan dan terkenal sepertimu tidak mempunyai kekasih" jawab win

"Apa aku tampan?",  tanya bright demi apapun win merutuki ucapannya sendiri, ia memutar bola matanya agar tidak bertemu dgn bola mata milik bright , bright memutarkan kembali kepala win agar menatapnya. Mata mereka saling bertemu entah apa yang merasuki, mereka berdua saling memandang satu sama lain. Wajah bright semakin mendekat membuat win gugup setengah mati, win bagai patung yang tidak bisa bergerak sama sekali ia bagai terkunci oleh manik mata indah milik bright. Sangat dekat jarak mereka sekarang bahkan jantung bright pun win bisa mendengarnya.

"Boleh aku menciumu, sekali lagi" ucap bright . Win tidak tau mau jawab apa bibirnya terasa kelu,

Wajah bright semakin dekat. Win menutup matanya seakan ia sudah tau kalau bright akan mencium dirinya, bright yang melihat win menutup mata tersenyum sungguh menggemaskan. Bright tidak bisa mengontrol dirinya.

Cupghh. Bright benar" mencium win. Win merasakan kenikmatan yang tidak pernah ia dapatkan dari Sohyun kekasihnya. Ia melumat pelan bibir bright. Bright yang tidak tahu hal " seperti ini pun hanya mengikuti win, sungguh win pencium yang handal bright merasakan kenikmatan dari lumatan bocah yang lebih kecil darinya.

Win melumat terus menerus bibir bright. Bright membuka sedikit mulutnya mengizinkan lidah milik win bermain di dalamnya , lidah mereka saling beradu bertukar air liur terasa sangat nikmat dan memabukkan .

Kemudian win melepas ciumannya. Bibirnya bergerak menciumi leher milik bright . Di cium di lumatnya leher laki-laki jangkung yang sekarang berada di bawahnya. Bright memejamkan mata nya membiarkan win berbuat sesukanya karena jujur bright merasakan kenikmatan yang baru pernah ia rasakan. Win tidak mau berhenti mencium bright harum tubuh bright sekarang seakan menjadi aroma favorit bagi win. Bright yang tidak mau dibawah pun membalikan tubuh win. Kini ia berada di atas tubuh win. Bright menciumi wajah win diusapnya pipi mulus milik win. Bibirnya berjalan menuju leher win. Tangan win merangkul leher milik bright. Mereka benar" sudah kehilangan akal. Bright menciumi dada win yang masih menggunakan kemeja berwarna putih. Baru hendak melepas kancing kemeja milik win tiba tiba. Drrrtt drrrtt drrrtt. Getaran ponsel milik win membuyarkan semua aktivitasnya . Win menyingkirkan tubuh bright yang berada di atasnya. Ia mengambil ponselnya dan membaca nama yang sekarang menelfonya "MAMA" tulisan yang tertera di ponsel milik win. Win pun menegakan posisi duduknya bright hanya menatap win yang sedang berbicara dg mamanya.

"Halo win kau dimana? Sudah larut belum pulang ditelfon ratusan kali tidak kau angkat, apa kau tau mama sangat mencemaskanmu" ucap wanita di seberang sana.

" Halo khub ma, aku sedang bermain PS dirumah temanku" ucap win dg nada yang masih ta beraturan. Nafasnya belum kembali sepenuhnya

"Ada apa dgn suaramu? Apa kau baik2 saja. Cepat pulang aku menghawatirkan mu" ucap mamanya. Win pun langsung mematikan panggilan dari mamanya.  

Win melihat kearah bright yang tengah berbaring. Win merinding membayangkan kejadian barusan "apa kau sudah kehilangan akal" batin win dalam hati. Mereka sama" diam canggung harus memulai pembicaraan darimana.

"Aku pamit pulang khub" ucap win membuyarkan lamunan bright.

"Apa kau tidak mau menemaniku tidur?" Ucap bright dg tidak berdosanya. Win memukul pelan lengan bright benar" suka menggoda.

"Aku khilaf khub, anggap saja tidak pernah terjadi hal seperti ini" ucap win, bright pun langsung duduk tegak menatap lekat wajah win

"Tapi kau menyukainya bukan?" Tanya bright . Win diam tak tahu harus jawab apa.

"Sudah aku mau pulang" win baru akan beranjak dari tempa tidur tapi bright menahan tangannya win menatap bright seakan bertanya ada apa

"Cium aku" ucap bright dgn nada manjanya win pun langsung mencium pipi bright dan berlari meninggalkan ruangan itu, sungguh aneh baginya tapi terus terang win menyukai permainan yang baru saja ia mainkan bersama bright nya itu. Bright yang melihat win berlari pun tersenyum.

"Aku akan mengejarnya sampai dia menjadi kekasihku" ucap bright

Yey bisa up juga. Sebenerne aku udah nulis banyak buat kumasukin di wp cuman hp baru akun wp lupa jadi jarang up, sorry bgt. Ku usahain up setiap hari Jumat ya. See you next part:)




Untill We Die (Brightwin)Where stories live. Discover now