Prolog

121 24 37
                                    

Assalamualaikum, wr wb. Selamat malam teman2 😘😘

Halo teman-teman, perkenalkan, aq Sekar. Penulis abal-abal yang paling suka sama sambal, hehe.

Gaje ya daku :>😁

Ini adalah coretan cerita pertamaku, aku bergabung dengan teman-teman penulis kece dan juga keren-keren dalam nubar yang disupport sama ReInDigiPub

Yuk baca karya-karya mereka semua di bawah ini 😘😘

♥️Tangis Dalam Diam Janda Kembang by ZahroZazahro

♥️ Cinta Dari Seberang Lautan by R_niThio

♥️Ketos Pujaan Berbaju Batik by SekarLaveina1

♥️Sangkal by ClaristaZhang21

♥️Setulus Cinta Jaran Goyang by pramudining

♥️NADIR (kala hati tak lagi menjadi patokan kebahagiaan) by Gizmolaa

♥️Dari Noah untuk No'ah by AmyLarahati

♥️Tera' Bulan by Fayra_Quenzy

♥️Kepincut Cinta Gadis Penari Jaipong by RhinYani

♥️Kupinang Si Cantik, Batik Kujur by zerofourbee

♥️Cinta Rahwana by smurfinblue

♥️Cinta Beda Usia by Mulyadi386

Semoga bisa menghibur kalian, ya, teman-teman.😚😚

Wassalamualaikum, wr wb🤗

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Prolog

"Itu ... dia?" gumam Ida sambil menatap seorang pria dalam balutan kemeja batik. Batik motif mega mendung berwarna biru yang dipakai pria itu, menambah ketampanan sang pria.

Ida tertegun melihat Bintang di antara kerumunan para tamu undangan. Tujuh belas tahun lamanya mereka berpisah, tujuh belas tahun pula nama Bintang terpatri dalam hati Ida. Nama itu seakan dipahat pada sebuah batu, sulit sekali untuk dihapuskan.

Kini mereka dipertemukan secara tidak sengaja di pesta pernikahan Jamila di kampungnya.

"Apa dia masih mengenalku?" gumam Ida pelan. Namun, gumaman itu masih bisa didengar oleh pria di sampingnya.

"Siapa?" tanya Heru yang berdiri di samping Ida.

Teguran Heru membuat Ida terperanjat. Ia gugup ditanya oleh Heru. Ida mungkin masih mengenali Bintang walaupun telah belasan tahun lamanya, tetapi apa Bintang juga mengenali Ida. Ida tidak yakin, tetapi Ida memberanikan diri menghampirinya dan menyapa. Dengan langkah pelan penuh kebimbangan, ia mencoba terus melangkah. Langkah kakinya terasa seperti mengambang di udara, terhalang kabut awan tebal yang membuatnya tidak dapat melihat sinar matahari di hadapannya. Mungkinkah ia dapat mencapai matahari itu, sedangkan sinarnya terasa semakin memudar.

"Bintang," sapa Ida dengan suara tertahan.

"Ida!" pekik bintang dengan mata membelalak lebar. Ada rasa tidak percaya dalam hati Bintang karena bisa bertemu dengan Ida hari ini. Entah merasa senang atau terkejut. Di mata Bintang terlihat sebuah perasaan yang tidak bisa diartikan oleh Ida. Mereka saling menatap satu sama lain.

🤗🤗🤗

Mohon dukungannya ya teman2 yang kece2 dan super keren😘

Terima kasih😘😘😘

Ketos Pujaan Berbaju BatikWhere stories live. Discover now