33. Hasil tes DNA

5.8K 303 39
                                    


Tidak terasa beberapa bulan telah berlalu oleh Alisia, Alisia yang tetap tegar menghadapi sikap Ryan yang semena-mena pada dirinya. Akhirnya Alisia bisa melewati bulan-bulan Yang sulit, dan kini ia sudah melahirkan bayi perempuan nya yang cantik.

Tidak bisa di pungkiri, Ryan sedikit senang karna bayinya sudah lahir dengan sehat, tetapi di sisi lain ia merasa gundah, jika bayi itu bukan miliknya, ia sudah bersiap memberikan Alisia penyiksaan yang seberat-beratnya.

"Non bayi nya cantik banget mirip non"ucap bi asih.

"Iyah Bu, dia cantik"ucap Alisia tersenyum bahagia.

"Non? Non mau jadi nama apa buat bayi ini?"

"Hmm Ryan?"panggil Alisia.

"Hmm?"

"Kamu mau kasi nama buat anak kita?"

"Anak kita? Anak Lo!
Gue gak akan anggep anak itu anak gue, darah daging gue, sebelum hasil tes DNA nya keluar! Dan.. gue masih nganggep Lo itu jalang!"ucap Ryan dan pergi begitu saja.

Bagai ribuan jarum yang menusuk hati Alisia, Sakit. Yang ia rasakan. Selama berbulan-bulan ini tidak ada belas kasih dari Ryan untuknya. Sementara dirinya? Ia merasa ia sudah mulai menyayangi dan mencintai Ryan sebagai suaminya.

"Hooeekk hoeek.."tangisan bagi begitu nyaring terdengar di telinga.

"Cup cup cup sayang udah ya? Jangan nangis ya? Kamu nggak kesian sama mama? Mama sedih kalo kamu sedih sayang, memangnya kenapa kalo papah nggak mau kasi nama? Kan ada mama. Yakan?"ucap Alisia.

Bi asih yang melihat Alisia begitu menyayangi bayinya, hatinya merasa ter enyuh, ia bisa merasakan rasa sakit yang Alisia rasakan saat ini.

"Huuuu cup cup cup, oke gimana kalo nama kamu felysia? Sama kaya mama yakan sayang? Felysia Leta Leteshia. Felysia dan Alisia!"

"Bagus non namanya cantik kaya orangnya"

"Pasti nya dong bi hehe"

Yaudah sini non, biar non felysia nya bibi yang gendong, non istirahat aja non pasti kecapean.

****

7 hari sudah berlalu, hasil dari tes DNA antara Ryan dan Felysia sudah keluar, kini di ruang tamu apartemen milik Ryan, semuanya berkumpul mulai dari Bi Asih, Alisia, Ryan, dan Felysia yang di gendong oleh Alisia.

Ryan pun mulai membaca hasilnya, beberapa detik kemudian ekspresi Ryan brubah terkejut namun ia kembali menormalkan ekspresi nya.

"Hmm jadi bener-bener Fely ini anak gue? Karna Fely bener-bener terbukti anak gue, Lo mau berapa?"

"Maksud kamu?"

"Pliss nggak usah sok lugu oke? Sebutin nominalnya, gue bakal jadi Lo uangnya dan Lo segera pergi dari sini."

Kata-kata Ryan sukses membuat Alisia lemas dan menatap kosong ke depan, ternyata setelah mengetahui Fely itu darah daging nya, Ryan masih mengganggap nya sebagai jalang?

"Nggak! Aku nggak mau! Aku mau hidup sama anakku! Aku mohon jangan pisahkan kami!"

"Heh? Lo seharusnya tau, saat Lo Dateng ke gue tepat 6 bulan lalu, Lo udah siap akan melepas Fely ke gue."

"Aku cari kamu atas permintaan ibu aku yang sudah meninggal! Aku nggak mau di pisahin sama Fely, aku mohon cuma Fely yang sku punya hiks"

Alisia berlutut di hadapan Ryan dan memohon agar Ryan memberikan belas kasihan kepadanya namun Ryan memandangnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Nggak! Gue nggak mau punya istri! Udah cukup gue punya anak oke? Gue nggak mau!"

"Kamu nggak menginginkan Fely juga kan? Kasi Fely ke aku, aku mohon hiks, aku mohon..... hiks"

"Fely bisa di jaga sama mama papa gue, udah ya gue bakal tranfer uang ke rekening Lo,dan gue udah nyiapin apartemen khusus buat Lo yang jauh dari sini, sebagai kompensasi, gimana Lo seneng kan? jalang."ucap Ryan sekali lagi menekan kata 'jalang'

"Pak?! Tolong antar nyonya Alisia ke apartemen yang sudah saya beli itu ya"

Tak lama kemudian dua orang berpakaian hitam menarik lengan Fely keluar dari apartemen milik Ryan.

"AKU MOHON RYAN! JANGAN LAKUIN ITU! AKU MOHON JANGSN PISAHIN AKU SAMA FELY RYAN, AKU MOHON RYAN DIA MASOH SANGAT KECIL! DIA BUTUH SOSOK IBU RYAN AKU MOHON HIKSS RYANNNN!!!"teriak Fely yang tidak di hiraukan oleh Ryan.

"Tuan tolong buatkan saja nyonya di sini tuan, kasihan dia tuan, dia sudah banyak menderita tuan, tolong dia tuan."ucap bi asih.

"Bibi mau ikut dia? Silahkan?"ucap Ryan memandang bi asih dingin.

Bi asih pun terdiam seketika dan memandang Alisia yang di seret keluar dari apartemen Ryan.

"Tapi tuan, ijinkan saya mengucapkan salam perpisahan pada nyonya tuan, dan biarkan nyonya mencium putrinya untuk terakhir kalinya."ucap bi Asih penuh permohonan.

Ryan tampak berfikir dan kemudian menganggukkan kepalanya. Sementara bi asih buru-buru menyusul sang nyonya dan menangis di hadapannya.

"Sabar ya non, bibi tau non kuat, yang kuat non, saya akan selalu berdoa buat non supaya di kehidupan mendatang non akan bahagia."

"Hiks bi asih aku nggak mau di pisahin sama anakku bi, tolongin aku BI hiks.."tangis Alisia.

"Bibi cuma bisa nolong sampe sini non, maafin bibi non, ini non silahkan non cium pipi non Fely dan ucapkan apapun buat Fely sebagai yang terakhir kalinya non"

"Hiks...Sayang? Kamu harus jadi anak baik ya sayang, jangan nakal, dan kamu harus rajin ibadah dan doa in kedua orang tua kamu ya sayang? Kamu jangan pilih-pilih makanan, makan apapun supaya kamu cepet besar sayang, dan semoga aja kita akan ketemu lagi hiks....mama sayang sama kamu nak... Kalo nanti ada yang nanya 'kemana mana kamu?' kamu bilang aja sayang mama ksmu di sini di hati kamu."ucap Alisia sembari menuntun jari mungil Fely ke dadanya."kamu harus tau nak hiks... Mama sayang sama Fely, mama mohon jangan pernah benci mama ya sayang? Hiks..."

"Bi Asih! Masuk bawa Fely ke dalam!"teriak Ryan dari dalam.

"RYAN KAMU BAJINGAN! BRENGSEK! AKU BENCI KAMU RYAN! SEMOGA KAMU NGGAK AKAN BAHAGIA RYAN! AKU BENCI! SUATU SAAT NANTI AKU BSKSL BALIK RYAN DAN REBUT FELY DARI KAMU!"teriak Alisia penuh tangis, penuh kebencian, penuh kesedihan, penuh rasa sakit.

Ryan mengusirnya keluar dari apartemen nya dan sekalipun tidak menengok ke arah Alisia. Sejak saat itu sikap Ryan mulai mengeras dan menjadi lebih dingin. Itu berlanjut sampai Fely tumbuh dewasa.

Flashback off

"Tunggu Mama Fely, mama akan bawa kamu dari neraka itu menuju surga nak dengan cara apapun walaupun cara licik, mama akan bawa kamu pergi Fely, sejauh mungkin."

Bersambung......

Nahh yah... Dengan ini aku up sekali 3 part okey? Maap soal kemaren yang lama up, nih aku ganti jadi 3 :''v

Doa in aja aku nggak sibuk okey?
(VOTE + KOMEN NYA DONG DITUNGGU)

MARSEL : Hasrat Anak Pamanku | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang