CH - 24

12.4K 794 83
                                    

Kim Namjoon meneguk secangkir Americano yang ia pesan di cafe kopi kesukaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kim Namjoon meneguk secangkir Americano yang ia pesan di cafe kopi kesukaannya.

Masih terlihat panas dan menggiurkan di matanya. Asap dari seduhan kopi yang sangat menenangkan pikirannya.

Kali ini tenang saja, ia menggunakan sepatu dan tidak bertelanjang kaki seperti tempo hari.

Karena jujur, ia pun juga malu kalau harus bertelanjang kaki terus.

Pria itu juga memesan satu kue kecil yang memiliki topping taburan bubuk tiramisu. Hanya satu potong dan itu cukup membuat Namjoon yang tidak terlalu suka kue akhirnya menikmati.

“Harusnya jam segini sudah datang, kenapa belum datang juga?”

Matanya sibuk memandang ke sana kemari kemudian kembali beralih pada pintu masuk cafe.

Bukan tanpa alasan ia harus duduk ber menit menit di sini. Dengan hanya bisa memandang setiap orang yang berlalu lalang kesana kemari untuk mengantarkan pesanan.

Lama lama ia bisa bisulan disini terus. Maniknya teralih pada layar handphone nya yang berkedip.

Ada satu notifikasi masuk dari kekasih nya dan tanpa lama namjoon langsung membuka nya.

Membaca kalimat pendek itu dan menuliskan jawabannya. Sesekali tangannya meraih cangkir kopi dan menyeruput nya pelan.

Kriet!

Tepat saat balasannya terkirim, pintu cafe terbuka menimbulkan decitan samar yang terekam jelas di pendengaran tajam namjoon.

Yah walaupun sedikit ceroboh, namun pria Kim itu masih memiliki keahlian pada dirinya sendiri.

Seperti kemampuan nya merusak barang—maksudnya kemampuan mendengar sesuatu yang samar dengan suara yang jarang terdengar.

Mirip seperti burung hantu atau kelelawar yang memiliki pendengaran tajam.

Pun namjoon juga memiliki IQ yang tinggi, saking tinggi dan pintar nya ia jadi bodoh sendiri menyikapi kepintarannya.

Sosok pria dengan wajah bangsat dan tatanan acak menyambut pandangan Namjoon.

Pria yang sedari tadi ia tunggu sampai lumutan.

“Kenapa jadi hitam begitu rambutannya, mencurigakan!”

Kim Namjoon membuka selembaran koran, yang kemudian berlagak seperti sedang membaca nya.

Agar tidak ketahuan kalau dia sedang memata matai sepupu kekasihnya itu.

Matanya melirik ke arah depan, tepatnya tempat yang tadi dituju Vee. Namun pria itu tidak ada, hanya ada orang yang berlalu lalang tak jelas di sana.

“Aish kemana dia?”

Ia menurunkan koran yang menutupi wajahnya. Meraih cangkir kopi dan meminum isinya.

Tapi sedetik kemudian Namjoon tersedak akibat suara dalam dari arah belakang tubuhnya.

[M] STEPBROTHERWhere stories live. Discover now