Part 6

2K 198 60
                                    

Ini sudah hampir tiga dini hari ketika kamu mengundurkan diri dari pesta Bonney, kamu pulang dua jam setelah Ace dan Sabo sudah kembali. Ketika kamu tertangkap basah sedang bermesraan dengan Shanks itu membuatmu menjadi sangat gugup dan lebih gawatnya yang melihat itu adalah Ace! Dia memiliki mulut besar yang tidak ada penyaringnya. Kamu yakin berita tentang kamu berpacaran dengan si pria besar itu sudah tersebar di rumah, beruntung ayah sedang tidak di rumah karena dia sedang melakukan perjalanan bisnis ke Kyoto dan akan kembali beberapa hari lagi.

Di sinilah kamu saat ini, sedang melakukan operasi masuk ke dalam kamar diam-diam. Setelah mengintip di balik jendela kaca untuk memastikan keadaan rumah sepi, dengan sangat lembut kamu membuka pintu depan dengan kunci lalu kembali menutup dan menguncinya lagi. Terlihat ruang tamu sudah sepi dan gelap, hanya secercah cahaya dari ruang keluarga yang membantumu melihat dalam kegelapan ini, lalu dengan langkah selembut kapas kamu berjalan melewati ruangan ini dan berjalan lurus menuju kamarmu. Untuk mengantisipasi suara berisik kamu sudah melepas heels abu-abu milikmu yang kini sedang kamu bawa. Setelah berbelok ke arah kiri, kamu menemukan tangga di sinilah adrenalinmu kian terpacu. Bagaimana tidak? Kamarmu ada di ujung lorong di mana satu lorong ini adalah kamar saudara-saudaramu juga.

Kepalamu berusaha berada di tempat tertingginya untuk mengintip ada apa di atas sana, tak lupa memasang telinga tajam-tajam tetapi tidak ada suara, setelah kamu rasa aman keberanian untuk menaiki tangga pun muncul. Perasaan lega kamu rasakan ketika melihat semua kamar sudah tertutup rapat dan kamu tidak melihat secercah cahaya melewati celah pintu yang artinya semua saudaramu sudah tertidur. Bernafas dengan lega, kamu berjalan dengan santai menuju kamarmu yang juga gelap gulita.

"setidaknya malam ini aku aman." Kamu bergumam lega sambil melempar heels ke lantai lalu meraba dinding untuk mencari saklar kemudian menekannya untuk menyalakan lampu.

"Aku rasa tidak...."

Kepalamu langsung menoleh cepat ke asal suara, di sinilah kamu terkejut setengah mati. Kelima saudaramu sudah ada di kamar ini, luffy yang tertidur, Sabo dan Ace yang menatapmu dengan rasa bersalah, lalu Thatch dan Marco yang sudah melipat tangan di dada menatapmu tajam dengan raut wajah ketat.

"Apa yang kau pikirkan? Dari semua laki-laki kau pilih Shanks? Apa yang salah denganmu, yoi?" Marco langsung mengintrogasi dan kamu meringis mendengarnya.

"Kalian tau darimana?" tanyamu dengan nada polos tapi matamu menatap tajam ke arah Ace dan Sabo.

"A-aku keceplosan..." Gumam Ace sambil membuang wajah, terlihat sedikit ekspresi bersalahnya di sana.

"Dan kami mendengarnya." tambah Thatch.

"Kau taukan bagaimana reaksi ayah kalau tau?"

Menggigit bibir bawahmu ketika kamu mendengar pertanyaan ini, tentu kamu tau bagaimana reaksinya. Kamu sudah berencana untuk memberitahu ayah tapi kamu belum memiliki keberanian yang cukup, tidak enak rasanya merahasiakan sesuatu dari ayah.

"Aku tau, tapi berikan aku waktu. Aku akan memberitahu ayah, aku sangat mencintai, Shanks." Suaramu tercekat ketika mengatakan ini, apa ini cukup membuktikan dan meyakinkan kakak-kakakmu?

"kau adalah adik kami, kau paling berharga di sini, kami rela melakukan apapun itu untuk melindungimu. Kami tidak pernah mencampuri hubunganmu dengan siapapun, tapi kali ini kami tidak mungkin tutup mata. Umur kalian berbeda, dia hampir dua kali dari umurmu lagipula apa kau tidak mencurigainya? Kau yakin dia mencintaimu seperti kau mencintainya? Sudah seserius apa dia terhadap hubungan kalian ini?" Thatch menghujanimu dengan berbagai pertanyaan yang di mana jujur saja tidak bisa kamu jawab.

"Aku sudah jamin tidak ada darinya yang patut dicurigai. Dia memperlakukanku dengan sangat istimewa, maaf kalau aku baru mengatakannya sekarang tapi kami sudah dekat ketika Perusahaan Ayah dan Shanks bekerjasama."

MR. SHANKS || Shanks x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang