Coldest Prince || 2

54.9K 5.6K 204
                                    

Sebelum baca tekan bintang dulu setelah itu comment :3

Jangan siders !

100 vote + 50 comment aku update lagi.
.
.
.
.
.
.

"Pertemuan kita adalah awal yang buruk bagiku, maka menjauhlah."

Zaidan memasuki ruang musik disekolahnya, ia berdecak pelan saat melihat beberapa alat musik yang dibiarkan begitu saja dilantai. Ia paling tidak suka tipikal manusia seperti ini, tidak bertanggung jawab.

Zaidan mengambil satu persatu alat musik tersebut, meletakkannya kembali ketempat asal. Setelah semua tersusun rapi, ia mengambil gitarnya yang sengaja ia letakkan disini.

"Disini lo ternyata,"

Zaidan menolehkan kepalanya, menatap Alby yang masuk dengan decakan halus. "Kenapa?"

"Dicariin bidadari surga gue," Ujar Alby.

"Siapa?" Tanya Zaidan heran.

"Zalena," Balasnya dengan senyum konyol.

Zaidan menatap nyalang pada Alby, mengambil sebuah botol kosong yang berada didekatnya lalu melemparkannya tepat diwajah Alby.

"Mimpi!" Desisnya tajam.

"Awh! Muka ganteng gue ternodai!" Ringis Alby lebay.

Zaidan meletakkan gitarnya kembali. "Lo gak ada kerjaan kan?" Tanya Zaidan pada Alby.

"Gak ada," Balas Alby singkat.

"Bersihin," Ucap Zaidan sembari menyerahkan sapu pada Alby kemudian berlalu keluar dari ruang musik meninggalkan Alby yang tercengang.

"Kurang asem lo Dan!"

■ ■ ■ ■ ■

Zaidan mengernyit heran saat melihat kerumunan siswa-siswi dilorong kelas 11, ia mendengar banyak teriakan dari situ. Daylon tampak melambaikan tangannya saat melihat Zaidan, Daylon berlari menghampiri Zaidan.

"Dan, itu.." Daylon mengontrol pernafasannya sejenak.

"Kenapa?" Tanya Zaidan.

"Adek lo ditengah-tengah orang berantem."

Zaidan sontak berlari menghampiri kerumunan tersebut, ia mencoba menyelinap diantar siswa-siswi yang sedang menyoraki. Zaidan membelalakkan matanya tatkala melihat Zalena dan Kenta yang mencoba memisahkan 2 orang siswi yang saling menjambak satu-sama lain.

"BERHENTI!" Teriaknya dingin, seketika semua orang senyap begitu juga 2 siswi yang sedang berkelahi itu.

Zalena dan Kenta mendongakkan kepalanya menatap Zaidan dengan lega. Satu-persatu siswa/i meninggalkan kerumunan, tidak ada yang mau berurusan dengan Zaidan, manusia dingin yang sangat disegani.

"Dysha, yaallah muka lo." Zalena meringis pelan melihat banyak luka gores pada wajah temannya.

"Ada apa ini?" Pak Haris datang bersama guru BK, mereka berdecak pelan melihat keadaan Adysha dan Mouren yang sangat berantakan.

Coldest Prince [Terbit]Where stories live. Discover now