7

18 3 5
                                    

Happy reading!
Semoga selalu betah bacanya❣

***

Ting

Bel pulang sekolah terdengar nyaring. Banyak sebagian murid yang berhamburan menuju parkiran dan ada juga yang masih berada di dalam kelas.

"Al?" panggil Kia yang sudah selesai membereskan peralatan belajar yang dipakainya barusan.

Aludra menoleh. "Iya?"

"Gue pulang duluan yah. Gak-papa, kan?" tanya Kia.

Aludra mengangguk dan tersenyum. "Duluan aja! Hati-hati pulangnya!" ujar Aludra.

"Bye! Sampai ketemu besok!" Kia pun melengos meninggalkan Aludra.

Tak lama setelah Kia pulang duluan, Aludra pun memutuskan untuk ke kelasnya Athar.

Aludra tiba di depan ruangan XI-Mipa 1, ruangan kelasnya Athar. Ia tak melihat keberadaan sosok yang dicarinya itu. Hanya ada murid yang sedang melaksanakan piket kelas saja.

Aludra pun mengambil ponsel di dalam tasnya dan langsung menghubungi Athar.

"Kenapa?" tanya Athar di seberang sana.

"Lo dimana? Gue ke kelas lo, tapi lo nggak ada," jelas Aludra.

"Gue lagi ada urusan sebentar, lo pulang duluan aja!"  suruh Athar.

"Gue takut, Athar ...."

"Al ... gue yakin, lo bisa jaga diri."

Sambungan telepon pun terputus.

Masa gue harus pulang sendiri? Gue, kan belum kenal betul arah jalan pulangnya. Batin Aludra.

Akhirnya, Aludra pun memutuskan untuk pulang sendirian. Ia berjalan menyusuri lorong kelas XI, banyak sorot mata yang tertuju padanya. Aludra hanya menghela nafas gusar.

Aludra tiba di halte depan sekolahnya. Ia menunggu angkutan umum yang searah dengannya.

"Hai ... " sapa seseorang dari samping kiri Aludra.

Aludra menoleh dan tersenyum kaku. Ia melihat cowok yang seusia dengannya. Dengan seragam sekolah yang dibaluti oleh jaket milik cowok tersebut. Tampangnya? Jelas ganteng, menurut Aludra.

"Lo pulang sendirian?" Cowok tersebut sedang membuka percakapan di antara mereka.

Aludra mengangguk. "Iyah," jawabnya pelan.

Cowok itu mengulurkan tangannya di depan Aludra. "Kenalin, gue Elvin."

Kiaa! Ada cowok ganteng kenalan sama gue! Gue malu! Aahhh ... Batin Aludra.

Aludra menerima uluran cowok itu dan tersenyum malu. "Ehh ... sa—salam kenal gu—gue Aludra." Aludra langsung melepaskan uluran tangannya. Ia berusaha menutupi kegugupannya. Tak bisa dibohongi, hatinya menjerit-jerit saat ini.

"Katanya ... lo murid baru di sini?" tanya Elvin yang masih terus menatap Aludra tanpa menoleh sedikit pun.

Aludra tersipu malu saat ini. Ia memalingkan wajahnya menghadap ke arah jalan raya. "Iyah, gue murid baru."

"Lo nggak berani natap gue? Ada yang salah yah?" tanya Elvin yang membuat Aludra semakin gelagapan malu di tempat.

Dengan cepat Aludra langsung menoleh ke arah Elvin dan berusaha menatapnya. "Ehh ... lo—" ucapan Aludra terpotong.

"Lo ... lucu, kalau lagi gugup." kata Elvin lembut, lalu tersenyum manis.

Ahh! Tolongin gue dong! Bisa-bisa gue pingsan di tempat nih. Aludra terus bergelut dalam hati.

"Sorry! Lupain perkataan gue yang tadi."

"Lo kenapa mau kenalan sama gue?" tanya Aludra memberanikan diri.

"Lo itu unik," jawab Elvin pelan.

"Ma—maksudnya?"

"Lo tahu nggak? Banyak banget yang gosipin tentang murid baru. Sampai-sampai gue risih dengernya. Anehnya, gue nyari tahu tentang rumor itu. Dan ... secara tidak sengaja. Gue ngeliat murid baru yang mereka maksud. Ternyata, dia cewek yang selalu berangkat bareng sama Athar. Disitu, gue ngeliat lo beda dengan yang lain. Entah kenapa?!" Mata Elvin memperlihatkan kejujuran dengan apa yang dikatakannya barusan.

"Dan ...  mau tahu nggak kenapa gue berpikir tentang lo gitu?" tanya Elvin menyipitkan matanya.

Aludra mengangguk antusis. Jujur. Ia penasaran dengan perkataan Elvin barusan.

"Kalau lo itu—"

***

#60dayswmp
moccachinopublisher





Tiga kata untukmu [COMPLETED]Where stories live. Discover now