A & A - 14

40.9K 2.9K 27
                                    

"Udah lama lo gak klihatan!! " Ucap seseorang sedikit berteriak karena suaranya mungkin tidak terdengar oleh lawan bicaranya karena musik yang sangat keras ini.

"Bukan urusan lo!" Jawab gadis yang saat ini sedang mabuk.

Benar, ini adalah klub malam. Tentu saja musik diputar keras-keras di sini. Dan gadis yang sedang mabuk itu? Jelas saja itu Aletta.

Setelah bertemu dengan Arka tadi, pikirannya benar-benar kacau karena pembahasan yang mereka bicarakan itu. Aletta benar-benar tidak terima dengan keputusan yang ingin diambil Arka itu. Dan untuk menghilangkan stresnya itu, dia memutuskan untuk datang ke tempat ini lagi. Iya, lagi.

Yang dikatakan oleh seseorang tadi kepada Aletta memang benar. Aletta memang sudah tidak pernah datang lagi ke tempat ini setelah mengenal Arka.

Hari-hari Aletta penuh dengan kesibukannya mencari tahu tentang Arka dan sekarang semakin bertambah sibuk setelah berhasil mengenal Arka. Ya, tentu saja karena persiapan pernikahan yang sama sekali tidak diduga-duga oleh Aletta sebelumnya. Tapi juga terancam batal karena alasan yang tidak terduga-duga juga. Miris rasanya membayangkan.

"Aletta! Udah cukup! Lo udah mabuk berat tau gak?!" Ucap salah seorang gadis yang sejak tadi ada di samping Aletta.

Gadis itu juga sering datang ke tempat ini. Sama seperti Aletta. Mereka juga kuliah di tempat yang sama. Jadi, tidak heran kalau gadis ini mengenal Aletta.

"Apaan sih lo! Bukan urusan lo gue mau mabuk berat kek, mau gue m*mpus gara-gara mabuk juga bukan urusan lo!" Jawab Aletta penuh emosi lalu merebut gelas yang sebelumnya sudah direbut oleh gadis yang ada disampingnya itu.

Gadis itu tak bisa berbuat apa-apa. Aletta itu adalah gadis yang sangat keras kepala. Dia akan melakukan apa saja yang dia mau dan tidak akan membiarkan orang lain menasehatinya.

Aletta tetap minum sampai tangannya sendiri sudah tidak sanggup menggenggam gelas itu. Gelas itu terjatuh dan Aletta sendiri sudah tidak berdaya.

📖

Entah sudah berapa kali Arka mencoba menghubungi Aletta. Tapi nihil, selalu tak ada jawaban dari Aletta. Bahkan sekarang nomor Aletta tidak aktif. Sejak pertemuannya dengan Aletta tadi, pikiran Arka memang terus tertuju kepada Aletta. Arka merasa khawatir karena Aletta pergi dalam keadaan marah sekaligus emosi. Arka takut kalau Aletta akan melakukan hal yang tidak-tidak. Apalagi sekarang nomornya tidak bisa dihubungi. Arka semakin cemas karena hal itu.

"Aletta udah pulang belum ya?" Tanya Arka pada dirinya sendiri.

"Arka.. " Panggil Ibu Afifa pada putranya.

"Iya Bunda." Tanya Arka mencoba sejenak menghilangkan kekhawatirannya. Dia tidak mau Bundanya jadi ikut khawatir.

"Kok kamu belum tidur sih?" Tanya Ibu Afifa lagi.

"Emm Ee.. I.. Iya nih Bunda, belum ngantuk." Jawab Arka asal.

"Ooh, kirain ada masalah apa." Ucap Ibu Afifa.

Memang tidak bisa diragukan lagi firasat seorang ibu. Bahkan Arka tidak menceritakan apapun pada Ibundanya itu. Tapi Ibundanya bisa tahu kalau putranya sedang gelisah.

"Yaudah deh, cepetan tidur ya. Udah malem. Besok kamu kesiangan." Ucap Ibu Afifa ingin beranjak dari kamar putranya.

"Ee bunda.. " Panggil Arka sebelum Bundanya benar-benar keluar dari kamarnya.

Arka & Aletta (END-COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang