A & A - 23

42.5K 2.9K 44
                                    

Sepertinya hari ini mood Aletta jadi rusak. Dia diam saja sedari tadi. Apakah sampai seperti itu Aletta tidak ingin kembali kerumahnya? Sampai hanya menunggu di luar pun masih tetap membuatnya kesal?

Sebenarnya jika Arka memposisikan dirinya sendiri pada posisi Aletta, mungkin saja Arka juga akan marah seperti Aletta. Kemarahan yang tidak bisa hilang begitu saja. Bagaimana tidak? Baru saja kemarin Aletta menikah, tetapi orangtua Aletta itu hari ini sudah tidak ada di rumah.

Bahkan kemarin mereka pamit untuk pulang terlebih dahulu saat pesta pernikahan selesai. Dan Arka tahu alasannya sekarang, mungkin itu karena mereka akan pergi ke luar negri hari ini. Dan mungkin juga Aletta tahu tentang itu, oleh karenanya dia menjadi bertambah kesal sekarang. Arka tidak berani menanyakan hal itu pada Aletta. Arka takut akan membuat Aletta bertambah sedih.

"Kita ngapain sih Ka ke sini?" Tanya Aletta saat sampai di sebuah restoran.

"Makan lah. Emang kamu gak laper?" Jawab Arka sambil beranjak untuk keluar dari mobil.

Sementara Aletta mencoba menangkap apa maksud Arka mengajaknya makan di tempat ini. Dulu, Arka bahkan tidak akan berpikir dua kali untuk menolak permintaan Aletta untuk makan di luar seperti ini. Lalu kenapa sekarang tiba-tiba Arka sendiri yang membawa Aletta ke tempat seperti ini.

"Dek.. " Panggil Arka setelah membukakan pintu mobil untuk Aletta.

Panggilan Arka itupun membuat Aletta yang melamun seketika menengok. Dan dengan diikuti tatapan tajam juga tentunya. Dia benar-benar tidak suka dengan panggilan yang Arka berikan itu. Lagipula kenapa harus panggilan itu yang Arka berikan?

"Arka! Aku kan udah bilang, aku gak suka dipanggil kayak gitu. Inget ya, aku ini istri kamu bukan adik kamu." Ucap Aletta.

Arka hanya tersenyum mendengar ucapan Aletta itu. Entah kenapa tiba-tiba dia jadi suka melihat raut wajah Aletta saat seperti ini.

"Iya-iya, aku inget kok." Ucap Arka akhirnya.

Tak tahu kenapa Arka merasa dia jadi lebih suka mengalah dari Aletta sejak menikah. Dulu sebelum menikah, tak jarang Arka juga ikut keras kepala seperti Aletta. Tapi sekarang, Arka tidak tertarik untuk memenangkan perdebatan dengan Aletta.

Arka lalu mengulurkan tangannya pada Aletta. Dan tebak bagaimana ekspresi Aletta sekarang. Yaapp, tentu saja dia terkejut sekaligus terkesima dengan sikap Arka ini. Bukan-bukan, bukan hanya ini tapi sikap Arka hari ini benar-benar berbeda. Dari tadi pagi hingga detik ini.

Aletta yang tadinya kesal pun jadi luluh seketika. Bagaimana tidak? Selama ini Arka tidak pernah bersikap semanis ini. Jika di ingat-ingat, Arka bahkan tak jarang berjalan mendahului Aletta saat Aletta yang dengan sifat keras kepalanya berhasil mengajak Arka untuk jalan-jalan. Tapi kenapa lelaki itu jadi sangat berbeda hari ini?

Sekali lagi Aletta mencoba memastikan kalau suaminya ini sedang tidak bercanda. Aletta tak langsung menerima uluran tangan Arka itu. Dia melihat ke arah Arka dengan tatapan mata memicing.

"Ayok, malah diem aja. Kamu gak akan kenyang kalo cuma duduk aja di sini." Ucap Arka lagi

Dia masih mengulurkan tangannya untuk meyakinkan Aletta setelah mendapat tatapan dari istrinya itu. Arka tahu Aletta pasti belum percaya dengan sikapnya sekarang ini. Namun, apakah salah jika seorang suami ingin bersikap manis pada istrinya sendiri? Dan bukankah sikap ini yang Aletta inginkan selama ini?

Tanpa berpikir lagi, Aletta segera menerima uluran tangan hangat dari Arka itu sambil tersenyum lebar. Tentu saja dia senang mendapat perlakuan manis seperti ini dari Arka. Dia hanya bisa berharap dalam hati semoga sikap manis Arka ini tidak hanya untuk sementara waktu.

Arka & Aletta (END-COMPLETED) Where stories live. Discover now