Alhamdulillah, Dia Makmumku ✓(Pindah Ke Dreame)

|01|. ADM

Assalamualaikum...

Selamat membaca sahabat Mocha ❤️

Siapa sih yang tidak mengenal sosok Azka Alano Azhar yang terkenal di seluruh penjuru kampus. Ganteng, kaya, pintar, dingin, dan egois. Hmmm, kalau ditanya ke kaum hawa pasti sudah menjerit-jerit melihat sosok seorang Azka. Walaupun ganteng, tapi sikap egoisnya luar biasa terhadap orang yang berada disekitarnya.

Hidup mewah sudah takdir seorang Azka, semua yang diinginkan dapat dijangkau dengan sekejap mata. Urusan cewek jangan ditanya lagi, semuanya pada mengantri ingin menjadi kekasihnya. Ya, begitulah resiko menjadi orang ganteng.

Kalau soal asmara ia memiliki seorang kekasih, namanya Aurora Putri. Cantik, pintar, dan baik menurut Azka. Tapi ya begitu, ia masih kurang paham, isi hatinya yang sebenarnya. Cinta atau hanya obsesi semata? Punya kekasih tetapi rasanya tetap monoton saja kehidupan yang dirasakannya.

Soal sahabat jangan diragukan lagi Muhammad Galang dan Andreano Hafiz, mereka selalu ada untuknya. Meraka berdua sudah ia anggap seperti saudara sendiri. Ya, tapi tidak semua hal yang harus ia ceritakan dan bebankan kepada mereka.

🍡🍡🍡

Alarm begitu menggema dalam ruangan yang begitu luas dan mewah ini. Tetapi sedikitpun tidak ada pergerakan dari seseorang yang masih terbungkus di dalam selimut putih tebal itu. Ya, siapa lagi kalau bukan Azka, ia akan bangun jika adik kesayangannya akan berteriak kencang, karena sudah terlambat untuk berangkat ke sekolah. Itu pun dengan keadaan yang begitu terpaksa.

"Dasar mulut Adik gue ini, pengen disumpel sekali-kali biar gak pecah gendang telinga gue, yang tiap hari denger suara cemprengnya saja," gerutu Azka dalam selimut tebalnya.

"Abang...,Bang...,Bang...,Abang," sumpah Azka malas sekali bangun, mimpinya masih indah bersama bidadari halunya.

Tok...tok...tok.

"Iya...,bentar," mau gak mau Azka harus bangun. Mau bagaimana lagi, diantar sama sopir adiknya tidak mau.

Lihat saja muka Deani Dwi Azhar sudah cemberut saja, saat menunggu abangnya itu. "Kenapa sih Abang lama banget bangunnya?" tiap hari Azka mendengar kata-kata itu.

"Kan belum telat Dik, udah yok berangkat."

Sampai di sekolah Dea masih mode marah dan mengabaikan Azka begitu saja, hingga masuk ke lingkungan sekolahnya. Ya, walaupun suka marah seperti itu, tapi rasa sayang Azka ke adiknya tidak akan pernah berkurang, karena Azka hanya memilikinya.

Begitulah suasana pagi Azka setiap harinya, menghadapi tingkah laku adiknya yang suka marah-marah. Serta berangkat ke kampus tanpa ada ucapan dari orang tersayang, dan menghadapi kemacetan yang luar biasa setiap harinya. Hidupnya terlalu membosankan dan selalu itu saja yang berputar disekelilingnya, terutama semenjak bundanya meninggal dunia dan ayahnya menikah lagi.

🍡🍡🍡

Hidup dengan kemewahan tidak lah sesempurna yang kita bayangkan. Bagaimana kita hanya mendapatkan kasih sayang dari seorang adik yang masih menginjak sekolah dasar? Bagaimana jika kita tidak memiliki tumpuan berkeluh kesah sampai di rumah? Bagaimana kekayaan yang kita miliki sebenarnya tidak ada arti, dibandingkan kasih sayang? Jawabannya tentu berat, seperti Azka yang setiap hari melewatinya. Begitulah sikap egois itu muncul, Karena keluh kesah tidak ada tempat untuk mencurahkannya.

Dia Azka Alano Azhar, seperti apa dia menghadapi takdir yang menjungkirbalikkan kehidupannya yang dipertemukan dengan sosok gadis luar biasa, apakah ia bertahan atau menyerah dengan keadaannya?

Syemoga syukaa ❤️

Mampir pas lagi santuyy yaa di waroeng cerita pertamaku, Dear Azka.

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen kalian tentang part ini 🌟

Timaaciihhh.

Wassalam...