Seutas senyum melengkung indah di bibir Akbar kala melihat istrinya yang masih terlelap dalam tidurnya
Padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh siang, namun mata nan cantik itu belum terbuka sama sekali
Akbar tersenyum tipis saat mengigat kejadian semalam "Terimakasih sayang" Ucap Akbar sambil mencium kening Dera, namun sang empunya tidak merasa keganggu sama sekali
Akbar makin mengeratkan pelukannya membuat Dera terbangun karena merasa sesak dan kesulitan untuk bernafas
Perlahan mata cantik itu terbuka dan pemandangan yang pertama kali Dera lihat adalah wajah Akbar yang sedang tersenyum tulus ke arahnya, namun bukannya membalas senyum itu, ia malah menyembunyikan wajahnya di dada bidang Akbar
Dera menunduk dalam tak berani untuk sekedar menatap wajah suaminya lantaran malu jika mengingat kejadian itu
"Kamu kenapa nunduk? Angkat dong kepalanya, biar aku bisa liat wajah kamu" Pinta Akbar namun itu malah membuat Dera makin menundukkan kepalanya
"Jangan nunduk dong. Liat aku sini" Akbar mengangkat dagu Dera, tapi Dera malah memalingkan wajahnya tak berani menatap wajah Akbar
"Enggak mau. Aku malu" Cicit Dera yang semakin menyembunyikan wajahnya di dada bidang Akbar
Akbar terkekeh pelan, kemudian ia menjauhkan tubuhnya sampai wajah Dera terlihat oleh matanya "Kenapa malu hm..?" Tanya Akbar sambil menatap tepat di manik mata Dera
Akbar menatap Dera dalam membuat sang empunya salah tingkah, Dera lagi-lagi memalingkan wajahnya yang pasti sudah memerah karena malu "Kok mukanya merah sih?!" Tanya Akbar di selingi dengan nada meledeknya
"Kamu mah rese. Sono lah aku marah sama kamu" Usir Dera sambil mendorong tubuh Akbar namun hasilnya nihil karena ia tak kuat mendorong tubuh Akbar yang sangat kokoh itu
Akbar terkekeh pelan, kemudian ia mengelus puncuk kepala istrinya tak lupa juga ia mencium kening Dera lama "Makasih ya" Ucap Akbar tulus dan itu membuat Dera mengerutkan keningnya
"Untuk apa?" Tanya Dera seraya menatap Akbar penuh tanda tanya
"Untuk semuanya, karena kamu sudah menjaganya dan aku lah orang pertama yang ngambil harta kamu itu"Jawab Akbar dengan senyum tulusnya
Dera menahan bibirnya agar tidak tersenyum sedikit pun, entah mengapa ia merasa sangat bahagia saat mendengar ucapan Akbar
"Morning kiss" Kata Akbar yang berhasil mencuri ciuman di bibir Dera, sedangkan Dera ia mendengus kesal karena Akbar bertindak seenaknya
Ia menatap Akbar tajam, kemudian ia melemparkan bantal tepat mengenai wajah Akbar "Sakit Der. Kasar banget kamu mah" Ujar Akbar sambil mengusap-usap hidungnya yang terkena pukulan Dera
"Bodo amat. Sekarang tutup mata kamu!" Suruh Dera penuh penekanan
Akbar mengerutkan keningnya binggung "Buat apa tutup mata?" Tanyanya
"Ish tutup aja sih matanya!! Gitu aja kok repot banget" Kesal Dera sambil menatap Akbar tajam
"Ya terus kalau aku tutup mata, kamu mau ngapain?" Tanya Akbar lembut
Dera berdecak kesal "Aku mau mandi ka. Sekarang kamu tutup mata!!" Suruh Dera lagi
"Ngapain harus tutup mata sih. Orang aku udah liat semuanya kok, jadi enggak usah kayak gitu lah. Bahkan aku tau kalau kamu punya empat tahi lalat di perut sebelah kiri. Dan kamu juga punya--"
"KA AKBAR!!!"
"Iya sayang, ada apa sih?" Tanya Akbar dengan senyuman yang menurut Dera adalah senyuman yang sangat menyebalkan
YOU ARE READING
CRAZY MARRIAGE [Selesai]
Teen Fiction[Follow Sebelum Di Baca!!] Menikah karena sebuah perjodohan itu termasuk hal yang sangat konyol bukan? Dua pasang manusia berbeda jenis. Terpaksa terikat dalam sebuah pernikahan yang direncanakan orang tuanya. Perdebatan-perdebatan kecil mereka lal...