Chapter 11

2.2K 280 148
                                    

(ˉ(∞)ˉ)

Hari ini adalah hari kedua Akaashi masuk akademi Fukurodani. Padahal masih hari kedua, Akaashi sudah mendapat banyak masalah. Dan masalah tersebut, semuanya berasal dari seseorang yang kelakuannya aneh bin ajaib. Yap, orang itu adalah Bokuto Koutaro, Si Burhan yang pembuat onar di hati Akaashi(?)

.

.

.

"..Kalian berenam.. Sementara ini kalian tidak bisa mengikuti kegiatan klub selama seminggu.."

Mereka berenam (Akaashi, Bokuto and the geng) terdiam. Sebenarnya mereka shock dan tidak terima. Tapi, daripada melawan, lebih baik mereka menurut aja. Mereka juga takut jika semisalnya dikeluarkan dari klub voli kesayangan mereka. Terutama Akaashi yang baru hari ini bergabung.

"Hai'" angguk mereka berlima, kecuali Bokuto

"NANDE!!???" ngegas Bokuto

"Bersih-bersih seluruh lingkungan sekolah itu butuh waktu lama. Jika kalian gue biarin ikutan latihan, yang ada entar kalian lupa waktu. Jadi, lakukan aja apa yang udah jadi hukuman kalian!" perjelas sang kapten

Mereka berenam mengangguk dengan ekspresi sedih. Mau bagaimana, mereka sudah membuat masalah. Mereka juga harus tanggung jawab. Hukuman harus dilaksanakan.

.

.

.

Pagi hari sekitar pukul 5.30 a.m, Akaashi sudah sampai di sekolah dengan berseragam olahraga. Why? Soalnya dia dan Bokuto and the geng mendapat hukuman membersihkan lingkungan sekolah. Jika makai seragam, kasihan seragamnya, entar kotor.

Akaashi berjalan menuju ke kelasnya untuk meletakkan tas, setelah itu dia menuju ke tempat pertama yang akan menjadi target hukumannya.


😋KEBUN😋

Akaashi sampai di tempat tujuannya. Sebuah kebun yang lumayan luas dengan berbagai macam tanaman dan bunga. Namun, kebun seluas ini apakah bisa dibersihkan secara individu? Jawabannya tidak. Seharusnya sih dikerjakan bersama-sama. Tapi...

'Bokuto-san dan teman-temannya lama sekali..' gerutu Akaashi

Yap! Bokuto and the geng belum datang. Padahal janjiannya buat berangkat lebih pagi, biar cepet selesai kerjaannya. Namun, ya begitulah... Sepertinya mereka adalah orang-orang yang mager + males bangun pagi.

Tap tap tap...

Karena masih pagi dan pohon-pohon yang tumbuh besar, membuat wilayah kebun ini menjadi agak gelap. Saat itu terdengar suara orang melangkah. Orang itu berjalan mendekat ke arah Akaashi.

Dilihat dari bayangannya, orang itu berjalan sambil membawa karung dan cangkul. Wah.. Gini-gini Akaashi juga manusia loh gess. Meskipun mukanya datar, dia juga penakut jika ada sesuatu yang muncul seperti ini. Apalagi ini bawa karung dan cangkul.

'A-apakah mereka.. K-kakek c-cangkul..? Kami-sama tasukete...' batin Akaashi

Oke fix, Akaashi mulai merinding ketakutan. Si makhluk yang membawa karung dan cangkul mulai berjalan semakin dekat.

.

.

.

Perasaan Yang Tertukar? ¦¦ BokuAka ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang