[11]. Cabe kiloan🌱

1.2K 61 7
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Sejak kemarin, semakin malas saja bertemu dengan cowok seperti Arkan, bayangkan dia selalu menatap cowok yang berada di dekatnya dengan tatapan tajamnya. Menyebalkan, pikirnya.

Bingung sendiri mengingat perdebatannya di toilet kemarin, "memang apa masalahnya kalau dia dekat dengan lelaki lain selain dirinya?" batinnya bertanya

Jawabannya memang tidak ada masalah karena memang mereka tidak saling dekat kan? tetapi tetap saja lelaki itu menyebalkan sekali, dasar posesif. Bukan siapa-siapa saja sudah begitu bagaimana kalau harus memiliki hubungan dengannya pasti akan rumit.

Sekarang adalah jadwal kelas 12 IPA 2 untuk olahraga oleh sebab itu seluruh murid IPA 2 berjalan menuju toilet beriringan untuk berganti baju, "Rik lo udahan gantinya ?" Tanya Gisel sambil merapikan rambutnya di depan bilik Erika

"Belum" jawab Erika pelan

"Gue tunggu di depan" kata Gisel dengan paper bag di tangannya

"Ok" jawab Erika lalu mempercepat agar cepat selesai

Setelah selesai berganti baju Erika langsung bergegas keluar dengan paper bag di tangannya, langkahnya teehenti, "jadi lo yang namanya Erika?" Tanya cewek dengan make up tebal dan tatapan sinisnya

"Kenapa" jawab Erika dengan alis terangkat

"Nggak usah kegatelan sama cowo gue" Katanya dengan sarkas. Lalu dengan pedenya, "gue Adel, 12 IPS 2" ucapnya

"Gue nggak kenal sama cowok lo" jawab Erika, lagi pula ia tidak pernah berhubungan dengan cowok manapaun, ini malah ada yang ngelabrak

"Arkan, lo pulang bareng sama dia emang gue nggak lihat" bentak Adel

"Dan gue juga minta sama lo buat jauhin Elang karena dia cowok gue" kata Bela dengan pedenya

"Emang dianya pada mau sama lo pada. Bedakan udah kayak tepung  juga bangga bener heran, mana mau mereka pada. Gue aja yang cuma ngelihat jijik sama lo berdua" jawab Erika dengan sewot

"Heh lo jangan sok kecantikan deh jadi orang. Siapa yang nggak mau sama gue? Gue cantik" Balas Adel tidak terima

"Cabe" ucap Erika pelan

"Lo yang cabe, palingan lo sekolah di sini juga karena beasiswa" kata Adel dengan senyum smirknya

"Halah bukan urusan lo juga mau gue beasiswa atau apa" balas Erika dengan tatapan tajamnya

"Bacot ya lo dari tadi" sahut Adel dengan amarahnya lalu tangannya melayang dan tamparannya tidak bisa di hentikan

Bunyi tamparan menggema di penjuru toilet, "udah Del, kita cabut aja dari pada toilet makin rame kita yang kena" kata Bella menenangkan Adel dan langsung membawa Adel pergi

Setelah Adel dan Bella keluar, Erika mengjsap sudut bibirnya yang terasa perih, darah segar mengalir di sudut bibirnya, "bangsat tuh orang" batin Erika dengan tatapan tajamnya

Setelah keduanya keluar, Erika langsung keluar seperti tidak terjadi apa-apa, "lama banget ngapain lo?" Tanya Gisel dengan muka cemberutnya

"Ada kecoa tadi di dalem" jawab Erika

"Yang bener lo, untung gue tadi udah keluar dari dalam toilet. Ya udah kita ke lapangan aja deh keburu di marahin sama pak botak gegara kelamaan ganti baju" kata Gisel dengan mengandenng tangan Erika

"Eh eh tuh bibir kenapa sowek, mana berdarah lagi. Yakali lo ngejar kecoak sampai gitu" sahut Gisel tidak percaya

"Nanti gue ceritain" balas Erika pelan

"Nggak nggak, sekarang aja" kata Gisel kekeh

"Gue tadi di labrak Adel sama Bella. Dan Adel nampar gue" jelas Erika dengan menunjuk lukanya

"Wah kurang ajar si cabe keriting berani banget ngelabrak lo. Emang dia kagak tahu lo adiknya si Elang?" tanya Gisel memburu

"Nggak perlu tahu dia" balas Erika

"Ya udah obatin dulu lukanya, nanti baru ke lapangan." ajak Gisel

"Jangan deh nanti kita telat lagi datengnya ke lapangan" balas Erika menolak

"Nggak papa, gampang nanti kita bisa ijin sama pak Olaf" balas Gisel

"Yaudah, ke uks dulu" kata Erika pasrah

"Yaudah ayok" jawab Gisel

Setelah keduanya selesai mengobatinya mereka berlalu ke lapangan untuk jam olahraganya, tetapi ternyata olahraga mereka jam kosong dan berakhir mereka pergi ke kantin.

Kantin.

"Pesen apa?" Tanya Erika

"Sioamay aja, sama jus jeruk" jawab Erika

Akhirnya Erika langsung memesan makanannya, tidak butuh waktu lama pesanannya sudah siap dan segera membayar, "ini bu uangnya" kata Erika dengan mengulurkan uangnya

Setelah selesai ia langsung berlalu dengan nampan berisi 2 porsi sioamay dan 2 gelas jus jeruk, langkahnya terhenti kala mendengar suara Elang, "kenapa bisa lecet hm?" tanya Elang

"Sakit" jawab Erika pelan

"Sakit kenapa, orang tadi baik kok" Balas Elang penasaran

"Jatuh di toilet" jawab Erika pelan

"Nggak mungkin jatuh, pipinya juga merah bekas jari, masa jatuhnya natap jari" cetus Ricky

"Di labrak Adel sama Bella, Adel yang nampar" jelas Arkan

"Beraninya dia nampar adek gue" ucap Elang ngegas

"Kok lo tahu?" Tanya Wira penasaran

"Gue nggak sengaja denger obrolan Adel sama Bella di taman belakang" jawab Arkan

"Kurang ajar banget dia, berani banget sama lo. Udah sana makan dulu. Si cabe biar gue yang ngurus sama temen gue" kata Elang dengan amarahnya, dan di balas anggukan oleh Erika

"Awas lo Adel" batin Elang dengan amarahnya

"Kenapa tadi di cegat sama grombolannya Elang?" tanya Gisel penasaran

"Biasa, introgasi" Jawabnya

Lalu mereka mulai melahap makanannya, dan tidak lama bel istirahat berbunyi.

Minggu 13 September 2020

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang