15. Mimpi Indah

22.6K 1.8K 14
                                    

"Tunggu, apa yang Anda maksud?" tanya Olevey.

"Apalagi? Tentu saja aku tengah membicarakanmu, istriku," ucap Diederich dengan seringai yang membuat bulu kuduk di sekujur tubuh Olevey berdiri.


"Jika Anda tengah membuat lelucon, maka ini adalah lelucon yang sama sekali tidak lucu," ucap Olevey.

Diederich menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menatap Olevey dengan seringai yang belum surut. "Apa aku terlihat seperti seseorang yang senang bermain dengan lelucon?" tanya Diederich.

"Tapi saat ini, Anda terlihat seperti seseorang yang tengah mengatakan omong kosong," jawab Olevey sembari mempertahankan kesabarannya yang masih tersisa.

Diederich terkekeh. Jelas, ia bisa melihat kemarahan yang tengah ditunjukkan oleh Olevey saat ini. Namun, Diederich sama sekali tidak merasa terganggu dengan kemarahan Olevey. Diederich malah merasa terhibur dengan kemarahan yang terlihat di kedua netra emerald Olevey yang indah. "Aku sama sekali tidak mengatakan omong kosong. Kita memang sudah melakukan pernikahan dengan cara legal di dunia iblis. Tanda di leher dan bahumu bisa diartikan sebagai cincin pernikahan. Lalu, tukar darah yang sudah kita lakukan, itu diartikan sebagai janji pernikahan. Rasanya, tidak salah jika aku menyebutmu sebagai istriku. Hanya saja, kau belum resmi menjadi permaisuri karena ada satu tahap lagi yang belum kita lewati," ucap Diederich.

Olevey mengangkat salah satu tangannya, menunjukkan isyarat pada DIederich untuk menutup mulutnya. Olevey memejamkan matanya dan mengurut pangkal hidungnya. "Aku ini manusia, dan aku tidak bisa menikah dengan cara yang tidak masuk akal itu. Lagi pula, aku sama sekali tidak ingin menikah denganmu!" seru Olevey dengan kemarahan yang membuncah. Olevey bahkan sudah tidak lagi mempertahankan kesopanannya.

Diederich tentu saja menyadari hal itu, tetapi ia sama sekali tidak menegur Olevey. Ia malah ingin Olevey tetap menggunakan bahasa informal seperti ini. Rasanya lebih nyaman didengar olehnya. "Aku juga tidak ingin menikah, karena bagi para iblis termasuk diriku sendiri, menikah bukanlah kata yang digunakan oleh kami, tetapi digunakan oleh para manusia. Bagi kami, hanya perlu menandai, bertukar darah, lalu ... menyatukan diri. Maka, kami akan resmi menjadi pasangan sehidup semati," ucap Diederich.

"Tapi aku sama sekali tidak ingin sehidup semati dengan pria yang tidak aku cintai, apalagi iblis semacam dirimu! Sudah cukup selama ini aku bersabar menghadapamu, mempertimbangkan posisimu sebagai sebagai seorang raja iblis. Namun, aku sama sekali tidak akan mentolelir apa pun lagi. Aku akan pulang, dengan atau tanpa seizinmu. Sejak awal, ini bukanlah tempatku, dan hingga nanti pun akan selalu seperti itu. Jika tidak ingin sampai berurusan dengan dunia Dewa, sebaiknya kamu mengembalikan aku ke tempat yang seharusnya," ucap Olevey memberikan ancaman.

"Ah, jadi sekarang kau mengancamku? Baik, aku akan mengembalikanmu setelah bulan merah berubah menjadi bulan merah keemasan. Namun, ada satu hal yang perlu kau ketahui, Eve. Kau tidak akan bisa meninggalkan dunia iblis. Kau membutuhkan aku, dan membutuhkan penyatuan untuk penyempurnaan pengikatanmu sebagai pasangan sehidup sematiku. Aku akan menjadikanmu sebagai permaisuriku."

Olevey yang mendengar ucapan Diederich tentu saja menggeleng tipis. "Tidak. Aku sama sekali tidak membutuhkan apa pun yang sudah kamu maksudkan. Aku akan bertahan hingga pergantian bulan, lalu aku akan pulang dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu apa pun," ucap Olevey penuh dengan percaya diri.

"Baiklah, mari kita lihat apakah perkataanmu ini bisa dibuktikan. Tenang saja, jika kamu bisa bertahan hingga puncak masa penyatuan, maka aku berjanji untuk memulangkanmu lebih dari waktu yang sudah kutentukan. Namun, jika tidak, malam itu juga aku akan melakukan tahap penyatuan. Tahap terakhir yang akan membuatmu benar-benar menjadi pasanganku, dan resmi menjadi permaisuri di dunia iblis. Saat itu terjadi, maka jalanmu untuk kembali ke dunia manusia akan tertutup sepenuhnya. Apa kita sepakat?" tanya Diederich sembari mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Olevey.

Olevey And The Devil KingWhere stories live. Discover now