21.Kesedihan

15 5 8
                                    

Sepasang kekasih terlihat berjalan jalan pagi ini, dengan menggunakan kaos couple mereka berkeliling komplek sembari bergandengan tangan.

Sesekali mereka bercanda ria dan hal itu membuat mereka diperhatikan oleh orang yang mereka lewati, saling lempar salam, menyapa dan lain lain.

Neki berhenti sejenak, ia membungkuk dengan kedua telapak tangan ia letakkan di lutut sebagai tumpuan agar tidak jatuh, nafas nya tersenggal senggal. "Ah udah lah capek." ucap nya sembari mengelap wajahnya dengan tisu.

Yuza terkekeh, ia melepas genggaman nya lalu berjongkok didepan neki.

"Ngapain lu?"

"Naik," perintah Yuza, tanpa basa basi Neki langsung melompat ke punggung Yuza.

"Lu berat"

"Bodo."

Yuza menggendong Neki bak koala, di gendong nya Neki menuju rumah dia.

Yuza menurunkan Neki di sofa rumahnya, terlihat tante Zika yang berada di dapur sedang menyeduh kopi, untuk om Jeri mungkin?

Yuza duduk, ia berucap  dan seketika membuat Neki menganga, "Siap siap sana, nanti kita kerumah gw, gw kenalin ma ortu gw."

"HA! AP—" ucapan Neki terpotong kala Jeri dan Zika menoleh ke pada nya, ia hanya cengegesan setelah itu kembali bertanya ke pada Yuza.

"Tap—"

"Udah gak usah bawel!! Sana mandi terus dandan yang cantik." perintah Yuza yg jelas jelas akan dituruti oleh Neki.

***

Diperjalanan Neki terus saja memainkan jari jari tangan nya, pertanda ia gugup. Ia takut bila orang tua Yuza tidak menyukai dirinya. Seolah tau apa yang Neki pikirkan Yuza pun menggenggam tangan gadis nya, memberi semangat lewat sentuhan.

Sampai lah di rumah Yuza, Neki keluar bersama Yuza. Ah hampir saja Neki lupa jika Kinan tinggal bersama Yuza.

Kinan tersenyum manis didepan pintu kalau Yuza pulang tapi setelah Kinan melihat Neki bersama Yuza senyum nya luntur seketika digantikan mata nya yang melotot ia perlihatkan kepada Neki. Melotot aja terus sampe mata lu copot, emang gw peduli? Nggak lah. Pikir Neki.

Setelah mereka masuk Kinan mengikuti mereka dari belakang.

Mewah.

Satu kata yang pas untuk interior rumah Yuza, lampu kaca tergantung ditengah ruangan, hiasan dinding, patung patung, cat dinding berwarna silver atau mungkin abu abu? dan lemari kaca menambah kesan mewah. Neki duduk di sofa bersama Yuza. Tak lama teriakan wanita menggema.

"MAKAN SIANG SUDAH SIAP"

Teriakan wanita itu menggema, Neki mengarahkan pandangan nya kepada wanita paruh baya yang nampak masih cantik, di ruang makan. Sepertinya meja makan terletak di samping ruang tamu, hanya terpisah oleh pintu kaca di antara ruangan itu.

Yuza berdiri kala wanita itu menghampiri nya, pandangan wanita itu jatuh kepada Neki.

"Eh ini siapa? Kok cantik banget?" puji wanita itu. Neki tersipu malu karna di puji, "Saya Mizuki tsuyuri tan, biasa dipanggil Neki." ucapannya dengan senyuman yang menghiasi wajah cantik nya.

"Saya Rinai, ibunda Yuza" Wanita yang bernama Rinai itu memeluk Neki, Ooo Ibu nya Yuza.

Rinai menengok ke Yuza, lalu tersenyum amat sangat manis sampai mata nya menyipit, "Pacar kamu ya????" tanya nya, Yuza hanya mengangguk.

Diajaklah Neki untuk makan siang bersama, Neki duduk disamping Yuza, datanglah anggota keluarga satu persatu, mulai dari Kinan, seorang gadis kecil yang memiliki tatapan tajam, dan seorang pria paruh baya, seperti nya itu ayah Yuza.

Neki hanya tersenyum canggung diantara keluarga itu, "Dia siapa bang?" gadis kecil itu membuka suara, tatapan nya berubah menjadi imut. Yuza berdiri lalu memperkenalkan kan Neki.

"Mizuky tsuyuri, pacar yuza." ia berucap kepada seluruh anggota keluarga nya, Neki hanya menundukan kepala. Kinan menatap sengit Neki, ia nampak tidak peduli, ia hanya memakan makanan nya. Gadis kecil itu menatap Neki berbinar ia bertepuk tangan.

"Whuaaaa hai kakak, aku yesi adek paling cantik dari bang yuza."

Neki mengangguk sembari tersenyum, ia melirik sang tuan rumah tatapan nya masih tajam, "Udah udah, yuk mulai makan." ujar Rinai, mereka makan dengan tenang.

"Perkenal kan saya Ryuza, Ayah Yuza" Sang tuan rumah memperkenalkan diri.

"Ayah tidak setuju dengan hubungan kalian. karna kamu sudah ayah jodohkan kepada Kinan"

Sepatah kata bernada tegas itu terlontar dari mulut sang tuan Rumah, tangan Neki lemas seketika, ia menunduk menyembunyikan wajah nya yang memerah, menahan tangis. Senyuman kemenangan tercetak di wajah Kinan.

Yuza menatap Ryuza tak suka, "Tapi Yuza sudah punya pilihan ayah, dan pilihan Yuza itu Neki."

"Ayah tak suka dibantah"

4 kata yang mewakili segalanya, Neki tetap menunduk, Ayah Yuza saja tak suka dengan nya?. Rinai menatap jengkel suami nya, ia memang menyukai Kinan, akan tetapi boleh kan ia menaruh harapan kepada gadis itu?

Neki dengan cepat menghapus bulir-bulir air mata nya, menegakkan kepala lalu tersenyum getir, "Ya sudah, Saya pamit karna saya sudah selesai. Terima kasih semua" pamit nya, lalu ia bangkit dan meninggalkan meja makan.

Yuza berdiri dan mengejar gadis nya, "Yuza biarkan dia" cegah Ryuza yang nampak nya tidak dipeduli kan oleh Yuza. Kinan tersenyum senyum dalam makan nya.

Yuza menarik lengan Neki kala gadis itu berjalan melewati halaman rumah nya, Neki yang merasa ditarik pun menengok, ia menyeka air mata nya. Cengeng banget si gw. Ucapan yang ia lanturkan di dalam hati, berusaha menguatkan.

Yuza mendekap gadis nya, Neki memeluk Yuza erat, mungkin pelukan terakhir. Neki menangis dan menyembunyikan wajahnya di dalam dada bidang Yuza. Yuza mengelus elus rambut Neki, setelah merasa Neki cukup tenang, dia mengajak Neki pulang.

Neki menatap pemandangan dari kaca mobil, ia menatap sendu ke hamparan jalan raya. Harus tetap berusaha, Ia selalu meramalkan ucapan itu kedalam hati nya.

Sekali gagal? Kalo dicoba lagi tidak apa kan?

***

Assalamu'alaikum:)
Yey up,, Author kembali dengan sejuta kenangan!!!! Tebar bunga tebar🌼🌼🌼🌼

Vote nya syg🖤

Salam manis🖤

Why with you [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang